bab empat

698 50 5
                                    

Saat memasuki Balairung kian Santang dan Arya Sadat dikejutkan oleh suara dentingan pedang .,

Ting.., bentrok pedang antara Dyah Sawitri dengan Raden detanwira dan Raden layung kandaga tidak dapat dihindari

"Astaghfirullah apa yang sedang terjadi paman "tanya kian Santang pada Paman Sindur angin.,.

"Mohon ampun Raden.,., Raden dentawira tidak terima jika nyimas Dyah Sawitri memajukan tempat duduknya" ucap paman Sindur angin.,..

"Lalu apa Tidak ada nyang mencoba menghentikan mereka" tanya kian Santang dengan cemas.,

"Raden gagak ngampar sudah mencoba untuk menghentikan mereka.,tapi mereka tidak mau mendengar kan Raden" jawab paman Sindur angin.,.

"Aku harus menghentikan mereka sebelum., mereka melukai orang lain.,"ucap kian Santang.,.

"Tunggu Rayi bagaimana kalau dirimu terluka .," ucap Arya Sadat yang khawatir jika Rayi nya terluka

"Aku akan baik baik saja Raka" ., jawab kian Santang yang langsung pergi

"Tunggu Rayi.," Teriak Arya Sadat tapi sudah terlambat kian Santang sudah pergi

Pedang Raden dentawira hampir mengenai Dyah Sawitri tapi langsung di tangkis oleh kian Santang dan membuat kian Santang terpukul mundur.,

"RAYI"/teriak Raka Dan yunda

"RAKA"/ Teriak Dyah Sawitri

"Putraku"/para ibunda

Sedangkan Raden dentawira Dan Raden layung kandaga langsung mundur setelah tau siapa yang menangkis pedang mereka.,

"Raden kian Santang "ucap mereka bersamaan

"Rayi kau tidak papa ".,tanya gagak ngampar yang langsung menghampiri kian Santang dan menanyakan kondisi nya

"Raden dentawira kau sudah., keterlaluan berani sekali kau melukai Rayi ku.,. "ucap banyak catra penuh emosi.,.

"Benar apa kau tidak memiliki sopan santun Raden" ucap Rara Santang.,yang tangannya sudah mengepal melihat Rayi Nya hampir terluka

"Yunda ,Raka sudah aku Tidak papa "ucap kian Santang dengan lembut.,

"Tidak Rayi mereka memang sudah keterlaluan terutama kau Raden layung kandaga kau berniat menghentikan tapi kau malah ikut ikutan berkelahi., Dan hampir melukai Rayi kian Santang" ucap Ratna Wulan penuh kekecewaan.,

Sedangkan Raden dentawira Dan Raden layung kandaga hanya diam mendengarkan ucapan mereka karna memang mereka yang salah.,

"Raka yunda sudah., sebenarnya apa yang terjadi sampai kalian bertarung seperti ini.,"tanya kian Santang dengan lembut..,

"Raden dentawira tidak terima jika aku memajukan kursi dudukku Raka" ucap Dyah Sawitri

Lalu mengapa Raden tidak menerima hal tersebut tanya kian Santang pada dentawira

"Itu karna dirinya menganggap jika dirinya lebih tinggi dari pada kami semua "ucap dentawira

"Aku memang lebih tinggi dari kalian" ucap Dyah Sawitri penuh emosi

"Cukup "ucap kian Santang tegas.,

"Rayi Raden mau tempat duduk diamajukan atau tidak ., tidak akan membedakan kita semua.," ucap kian Santang dengan lembut tapi tegas

"Sekarang kembali lah ke kursi yang sudah di sediakan dan aku tidak mau ada keributan seperti ini lagi.,. "ucap kian Santang manik indah Nya memandang tegas pada dua orang tersebut.,

"Baik Raka/Raden "dentawira Dyah Sawitri

"Raka yunda ibunda silahkan duduk kembali aku akan keluar sebentar untuk menenangkan diri., "ucap kian Santang dengan lembut.,

"Ingin aku temani Rayi" tanya gagak ngampar yang khawatir pada Rayi Nya tersebut.,

"Tidak usah Raka aku hanya sebentar "ucap kian Santang dengan senyuman manis.,.

Tbc.,

Lanjut nggak ni komen

Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang