Kecupan singkat di bibir Fourth dari Gemini di depan pintu unit menandakan dimulainya pagi hari sepasang anak cucu Jirawathanakul yang menegangkan. Orientasi mahasiswa baru di mulai pada hari ini.
"Aku ga siap, kemarin aku liat di twitter banyak fans kita yang satu jurusan sama aku," Ujar Fourth menunggu Gemini menutup pintu unit mereka, lalu bahu Fourth di rangkul mesra berjalan kearah lift yang hanya berjarak tiga unit dari unitnya.
Remaja yang lebih tua menekan tombol, "Kenapa emangnya? Kan bagus dong, nanti kamu gak susah dapet temen baru?"
Fourth menggeleng, langkah keduanya maju ke dalam lift yang terbuka dan Fourth menekan nomor lantai, "Nanti liat aja,"
Yang lebih tua tidak berucap lagi, cukup melihat bagaimana paniknya Fourth sudah meyakinkan Gemini bagaimana ia nanti harus menangani rasa cemburunya saat Fourth memiliki banyak penggemar.
***
Gemini menurunkan Fourth di dekat halte bis, tempat janjinya dengan Satang. Gitaris Backstreet Boys itu diterima sama dengan Fourth di fakultas seni, dan berjanji masuk ke dalam kampus bersama.
"Udah Gem, di sini aja, tuh Satang udah keliatan," pinta Fourth sambil melihat keluar kearah Satang berdiri.
Mobil Gemini berhenti tepat di depan Satang, Fourth buru-buru membuka pengait sabuk pengamannya tetapi macet, mungkin karena Fourth gugup terburu-buru. Akhirnya Gemini berinisiatif membantu suaminya.
Klik!
"Makasih sua-eh?"
Hidung mereka bertabrakan saat Fourth mengangkat wajahnya, rasanya malu dan canggung padahal ia sudah lebih dekat dari ini dengan Gemini sebelumnya, "Hehe," Fourth memundurkan kepalanya sedikit, cengiran khas itu selalu muncul di saat Fourth salah tingkah.
Gemini tersenyum maklum, ia lalu mengusak surai jatuh suaminya, "Hari ini semangat! Kalo ada yang godain bilang aku aja," pesannya.
"Kalo kating yang godain aku?"
Mau bagaimanapun, Gemini dan Fourth masuk ke kampus ini dengan usahanya sendiri, tidak mengenal koneksi orang penting manapun, mereka benar-benar mahasiswa baru biasa tanpa sokongan. Berhadapan dengan kakak tingkat langsung membuat Gemini ciut, namun tidak ingin menampakkan ekspresi itu di depan sosok kecilnya, "Er... ya... anu, tau deh! Kalo gitu artinya kamu jangan deket-deket kating! Udah sana, tuh Satang udah nyamperin!"
Fourth keluar mobil sambil tertawa, menggoda Gemini hingga mati kutu membawa perasaan puas untuk si mahsiswa baru fakultas seni musik tersebut.
Huft!
Helaan napas kecil keluar dari bilah Fourth, remaja itu mengeratkan genggamannya terhadap tali tasnya. Ia gugup bukan main menghadapi tempat baru sendirian, setelah dua tahun selalu bersama suaminya.
Enggak, Fourth! Lo harus bisa sendiri!
"Hai Fourth! Hai Satang!" Beberapa kali sapaan ramah dibalas tak kalah ramah juga dari sang empunya nama. Fourth dikenal banyak orang karena pekerjaannya di bidang entertainment. Begitu juga Satang, gitaris berparas manis itu beberapa kali meladeni penggemarnya yang meminta ajakan foto bersama.
Satu dua orang masih bisa terkendali, tapi selanjutnya riuh penggemar lain yang berdatangan, mereka adalah campuran sesama mahasiswa baru dan kakak tingkat non-panitia pengenalan kampus. Awalnya mereka tertib, namun lama kelamaan semakin riuh tak terkendali mendekati dua sejoli tersebut.
Tiba-tiba tangan Fourth dan Satang merasa di tarik seseorang, menarik mereka dari kerumunan yang bisa saja menimbulkan masalah di depan kakak tingkat kemudian hari. Meskipun sakit tangannya di tarik, namun Fourth dan Satang berterima kasih karena telah diselamatkan.
"Huft! Makasih banyak, ya!" Ujar Fourth sambil menetralkan nafasnya, lalu Fourth menjulurkan tangannya mengajak berkenalan, "Gue Fourth!" Lanjutnya memperkenalkan diri.
Gadis yang menarik Fourth tersenyum usil, "Lo beneran lupa ya sama gue?" Ujarnya.
"Hm?" Fourth mengamati sosok yang lebih kecil di depannya dengan teliti. Mata Fourth membola ketika gadis itu menunjukkan gantungan kunci gitar berwarna merah di tasnya, "Beam! Cewek centil gue!" Seru Fourth lalu memiting leher Bimbeam semangat hingga gadis itu meringis.
"Woy! Sakit! Jahat banget lo sama cewek!" Protes Bimbeam sambil melepaskan Fourth, lalu keduanya tertawa.
Fourth tersenyum lebar, ia bertemu sahabat kecilnya yang pergi mengikuti orang tuanya berbisnis keluar negeri ketika mereka masuk ke menengah pertama.
"Tinggal di Amerika enam tahun, gue kira rambut lo bakalan jadi putih kaya orang sana hahaha!" Ledek Fourth membuat Bimbeam mendengus kasar, gadis itu meninju bahu Fourth hingga si empunya mengaduh, "Lo juga, gue tinggal jadi makin terkenal, banyak banget fans lo," Keluhnya.
Surai lembut Bimbeam diacak-acak Fourth asal, "Ututu iri ceritanya? Tenang aja, lo tetep fans gue nomer dua, deh!" Ujar Fourth meledek.
"Nomer satunya siapa?"
"Laki gue, lah!" Ujar Fourth bangga, "Nanti gue kenalin, sekarang kita cari temen gue dulu," Fourth merangkul akrab Bimbeam, mengajaknya keluar dari persembunyian mereka mencari Satang.
Bimbeam tiba-tiba tersenyum kecut mendengar penuturan sahabatnya tentang 'lelaki Fourth' itu, "Fourth, berarti berita di sosmer itu beneran? Lo udah nikah?" Tanya Bimbeam murung.
Dehaman kecil menjadi awal pembicaraan Fourth, "Ga baik ngobrol di sini, nanti abis ospek Gemini jemput, kita ngobrol di studio band gue deh, sekalian kenalan sama temen-temen band gue,"
Bersambung
Hola! Ketemu Vee lagi hehehe, mari kita selesaiin konflik yang ada di trailernya Vee waktu itu, hayo di chapter berapa yaa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahsa : Next Chapter Begin [GeminiFourth]
Teen FictionBabak baru dimulai! GeminiFourth Uni-era, makin dewasa makin banyak masalah, tapi selama Fourth punya Gemini, ngapain Fourth takut? Sebagian besar karakter author ambil dari artis Thailand dan beberapa karangan author sendiri. Karya ini murni milik...