15-Gemini Itu...

764 62 2
                                    

"And...action!"

Fourth tersenyum melambai kearah kamera, kali ini entah mengapa papa hamil tersebut mau menerima wawancara dan pemotretan untuk artikel dan menjadi sampul di majalah, padahal sebelumnya Fourth enggan bertemu orang-orang di dunia hiburan karena kehamilan yang tengah ia jalani.

"Hai! Aku Fourth, hari ini pertama kali aku sendirian, nggak sama Gemini ataupun anak-anak band, hehe," Sapa Fourth kearah kamera yang akan juga diterbitkan menjadi video wawancara nantinya.

Fourth begitu menawan dengan setelan khusus yang dirancang untuk orang hamil, sehingga aura Fourth memancar mempesona.

Sang kru di belakang kamera pun sampai terkikik gemas karena keimutan si artis yang ia wawancarai hari ini, "Oke Fourth, hari ini gemes banget! Hari ini kehormatan banget lho kita, seorang Fourth yang dari semenjak nikah dan hamil jarang keliatan manggung dan nge-job, sekarang main kesini," ujar sang kru berbasa-basi.

Si manis terkekeh pelan, "Waduh kehormatan nggak, tuh! Hari ini iseng aja, se-iseng kalian ngontak bang Dunk, ya Fourth juga lagi agak gabut aja, di rumah juga nggak ngapa-ngapain," jawab Fourth semangat, "Kalian lagi hoki aja sih, hehe,"

Wanita kru yang bertugas mewawancarai Fourth itu kini mulai serius membaca daftar pertanyaan yang telah disiapkan, "Oke Fourth, kita mulai aja, ya?"

Fourth mengangguk.

"Yang pertama nih kayaknya jadi pertanyaan semua orang deh, kapan nikahnya? Kok tau-tau ngadain resepsi dan ngumumin mau punya momongan? Satu Indo terkejut lho, Fourth!"

Fourth lantas tersenyum, ia telah lama menyiapkan mental untuk pertanyaan ini, "Sebenernya udah dari lama, cuma kita backstreet karena emang lagi sibuk-sibuknya waktu itu, yah hamilnya waktu udah nikah," Ujar Fourth menjawab, "Fourth mah anak baik ya, kak!" Tambahnya dengan aksen bercanda.

Sang kru mengangguk, "Haha okey, jadi sama Gemini udah pacaran dari SMA, dan kenapa mantep banget nikah di umur yang masih muda? Padahal kalo diliat nih, tipe-tipe Gemini sama Fourth bukan tipe yang bakalan nikah muda,"

Sang papa hamil bersandar sebentar, mengusap-usap perutnya yang sedikit terasa nyeri. Namun gestur Fourth langsung disadari oleh kru yang mewawancarainya, "Dek? Kamu gapapa? Kalo capek kita bisa break dulu," tanyanya khawatir.

Dan simbol ibu jari yang Fourth berikan membuat sang kru tetap melanjutkan pekerjaannya.

Beberapa saat kemudian, Fourth kembali menjawab.

"Ok, lanjut!"

***

Gemini berlari meninggalkan ruang rapat yang telah selesai itu karena panggilan berkali-kali dari Bimbeam dan Dunk. Anak tunggal tersebut merutuki dirinya sendiri yang mematikan ponselnya hanya untuk rapat sialan ini, meskipun rapat pemegang saham tak bisa diremehkan.

Namun suaminya juga tak bisa disepelekan.

Bimbeam (Fou)
GEMINI BRENGSEK! ANGKAT TELPON LO BANGSAT! LAKI LO BROJOLAN INI!

Satu notifikasi pesan teks yang Gemini baca dari Bimbeam itu menjadi alasan mengapa Gemini berlaku tidak sopan meninggalkan obrolan dengan para kolega sang papi.

Fourthnya akan melahirkan.

"Beam?! Fou gimana?"

"Harus dioperasi sekarang juga! Tapi harus ada persetujuan dari lo!" Lapor Bimbeam dengan nada panik juga dari sambungan telepon.

Jantung Gemini berdegup kencang selama perjalanannya menuju parkiran, "Gue izinin, minta bang Dunk jadi wakil gue, lakuin apa aja buat selametin Fou sama anak-anak gue, sisanya nanti gue yang urus!"

Jarak rumah sakit sejauh sepuluh kilometer dan kemacetan jam makan siang tak menjadi alasan Gemini untuk memelankan kecepatan kendaraannya, keputusannya tepat hari ini karena menggunakan motor untuk pergi ke kantor, jas yang ia pakai tergeletak saja di meja satpam karena tak mungkin memakai jas saat naik motor.

Menyalip sana sini masuk ke jalan tikus beberapa kali, Gemini berkendara seperti orang kesetanan, hanya dalam waktu belasan menit saja Gemini dapat sampai di rumah sakit yang Bimbeam katakan.

Rumah sakit milik keluarga Bimbeam itu menjadi tempat Fourth dilarikan, karena jaraknya yang dekat dengan gedung perusahaan majalah yang mewawancarai Fourth pagi tadi. Lelaki itu mengalami pendarahan sesaat setelah sesi wawancara selesai.

"Beam, laki gue gimana?" Tanya Gemini dengan nafas terengah dan penampilan yang terbilang kurang baik.

Bimbeam sontak berdiri, ingin memarahi lelaki di depannya ini tetapi tenaganya habis terkuras karena bersama Dunk menggendong Fourth dari lantai lima belas, untung ada lift.

"Udah masuk ruang operasi, kita tunggu sini," Titah Bimbeam.

Akhirnya Gemini menurut, ia lalu tersadar eksistensi sahabat suaminya, "Lah, kok lo ada sama Fourth?"

Gadis itu mengangguk, "Ceritanya panjang, gue lagi nyari sponsor di majalah itu,"

Yang lebih tua mengangguk kecil, kini ketegangan menyelimuti Gemini, matanya tak berhenti menatap lampu operasi yang terus menyala merah, terus berdoa akan keselamatan para kesayangannya.

"Eh Gem, gue ada sesuatu buat lo," Ujar Dunk yang entah sejak kapan duduk di samping Gemini.

Sebuah rekaman amatir yang Dunk ambil pagi ini, Fourth di dalam rekaman itu sedang melakukan wawancara dengan majalah.

"Kalo ditanya bahagia apa enggak? Ya sekarang bahagia banget, ada Gemini sama saudara-saudaranya yang welcome banget sama Fourth, yang kalian tau sendiri Fourth diemong banget sama mereka,"

"Kalo Gemini sendiri?"

Gemini menyadari, binar sang suami yang menyala-nyala ketika membahas tentangnya, Gemini tahu kalau Fourth amat mencintainya.

"Kalian nggak liat, nih? Udah jadi sekaligus tiga? Kalo nggak ada Gemini, nggak bakal Fourth kuat jagain mereka," ujar Fourth sambil mengusap-usap perutnya sayang.

"Gemini itu... apa adanya, tapi nggak bikin Fourth kekurangan, kadang emang ngeselin tapi masih bisa Fourth toleransi. Gemini tau disaat dia harus serius atau dia bisa manja kaya anak kecil. Sama Gemini mungkin masih ada kurangnya, tapi kalo nggak sama Gemini, Fourth nggak yakin bakalan ada di hari ini,"

Tanpa sadar, air mata Gemini menetes melewati pipinya. Fourth adalah pribadi yang kurang begitu menunjukkan afeksinya, tetapi Gemini tahu bahwa Fourth memiliki cinta yang sama besar sepertinya. Namun pada hari ini, Gemini meyakini, bahwa cinta yang Fourth miliki sebenarnya menggebu-gebu, hanya mungkin Fourth tak tahu cara melampiaskannya.

"Gem!"

Pintu ruangan terbuka, Dunk buru-buru menepuk bahu sang adik yang terlelap lelah. Sang dokter tersenyum melepaskan masker medisnya, sepertinya berita baik akan disampaikan.

"Semuanya selamat,"
















Bersambung, welcome tiga serangkai buntutnya Gemfot!

Rahsa : Next Chapter Begin [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang