05-Saudara

724 69 2
                                    

Riuh rendah berisikan berbagai macam suara tak senada mengisi ruang aula yang sebelumnya masih kosong, para mahasiswa baru yang duduk meleseh rapi membentuk barisan mengisi habis seluruh lantai di dalam ruangan tersebut bahkan sampai meleber keluar aula.

Di belakang podium aula, di balik tirai yang terpasang sebagai pemantul layar monitor ada Fourth dan Flo serta beberapa orang yang bertugas mengisi acara inagurasi di malam ini. Beberapa penampilan di siapkan mewakili beberapa program studi, termasuk Fourth dan Flo dari prodi musik, kedua mahasiswa baru tersebut akan menampilkan pertunjukan akustik setelah semua runtutan acara terlaksana.

"Eum Fourth, gue belum pernah nyanyi live, gimana nih?" Gumam Florie gugup.

Fourth mengerutkan keningnya bingung sekaligus panik, "Belum pernah? Seriusan?! Waktu konser The Girls dulu?" Tentu Fourth heran, gadis di depannya sudah meniti karir sejak Fourth berada di kelas sebelas. Jika dilihat dari awal, Fourth dan Gemini adalah pendatang baru.

Gadis di depan Fourth tiba-tiba gelagapan, "Euu... itu, anu... Fourth,"

"...siapa lagi dong kalo bukan maba nya prodi musik? Fourth dan Florie!"

"Flo! Fourth! Ayo!" Seru sang kakak tingkat yang bertugas sebagai panitia.

Florie Tinara, seorang anggota grup penari yang sedang tenar di tanah air, grup penari yang beranggotakan lima orang termasuk Florie itu kembali berada di puncak ketenaran setelah beberapa tahun berkarya berkat lagu terakhir yang baru rilis dua bulan yang lalu. Siapa sih yang tidak kenal The Girls? Sekelas Gemini dan Fourth saja pernah berada dalam satu acara penghargaan bergengsi yang sama, sama-sama menenteng tropi dengan kategori berbeda.

Dua kursi hasil meminjam itu ditata rapi di atas panggung alakadarnya, dan juga tiang mikrofon yang akan digunakan Fourth dan Florie untuk penampilan mereka. Seketika riuh sorak sorai para penonton memenuhi aula serbaguna di jam sepuluh malam yang dingin ini. Meskipun udara dingin menusuk kulit, tetapi tidak ada yang ingin melewatkan konser gratis dari artis ibukota yang sedang naik daun tersebut.

Di barisan mahasiswa baru paling depan, Satang dan Bimbeam bersorak heboh menyambut sahabat mereka. Menghubungkan panggilannya kepada Gemini dan Winny, ekhem, Satang dan kekasihnya menjadi penengah antara Gemini dan Fourth.

"Om Gemi! Itu om Fou! Om Fou keren banget!" Di seberang panggilan, Gemini tak lupa mengajak Bian menonton penampilan Fourth yang dirindukan. Dengan izin Mix agar Bian bisa tidur larut demi menonton Fourth, Gemini memangku Bian yang anteng sambil meminum susu kotaknya.

Petikan senar yang Fourth sertakan dengan lantunan suara merdunya begitu apik berpadu dengan suara milik Forie. Gadis itu ternyata memiliki penguasaan panggung yang baik, sehingga chemistry diantara keduanya terlihat semakin apik. Dalam petikan senarnya, Fourth diam-diam berpikir bagaimana bisa Florie mengatakan jika hari ini merupakan pertama kalinya ia bernyanyi secara langsung di atas panggung? Sementara sejak awal gadis itu tidak nampak gugup ataupun melakukan kesalahan.

"...terima kasih!"

Akibat sorakan yang berasal dari teman-teman dan senior, meminta Fourth tampil lagi sendirian dengan gitarnya, akhirnya pukul dua belas malam tepat aula serbaguna itu baru bisa kosong. Keseruan malam ini tentu saja menyukseskan acara yang senior Fourth buat.

Beberapa mahasiswa baru nampak ikut membantu membereskan sampah makanan ringan dan botol minuman yang berserakan, termasuk Fourth dan Satang, Bimbeam sudah kembali ke kamar bersama teman-teman perempuannya.

"Fourth, thanks a lot buat malem ini! Kalo nggak ada lo, kita nggak mungkin bakal seseru ini," Tutur sang kakak tingkat yang menghampiri Fourth setelah ia membuang sampah yang ia kumpulkan di dalam plastik.

Senyuman ramah Fourth berikan sekilas demi menghormati lelaki yang lebih tua, "Sama-sama bang Nanon, santai aja lah sama saya,"

Kartu nama yang selalu mengalung di leher itu Fourth eja dengan nama Nanon dari prodi yang sama dengan Fourth, Nanon si penanggungjawab divisi hiburan. Lelaki itulah yang meminta Fourth dan Florie untuk naik ke atas panggung demi memeriahkan acara.

"Oh gitu, abis dari kampus balik sama gue, ya! Gue mau nyamperin laki lo," Ujar Nanon dengan santai sambil mengawasi sekitarnya yang telah sepi, lalu menggiring Fourth melintasi koridor kamar yang juga telah sepi, "Mungkin kalo lo belum tau, gue sepupunya Gemini dari nek Jam, nenek kita adek kakak. By the way, happy wedding, ya! Sorry dulu gue nggak dateng soalnya gue dulu rada sibuk,"

Penjelasan lelaki berdimpel di depannya ini membuat Fourth sedikit lega, senyumnya menjadi sedikit lebih rileks, "Oalah, gue baru tau, by the way juga, thanks bang, besok Gemini katanya mau jemput, lo ngikut kita aja-"

"Gue juga di jemput pacar," Sela Nanon dengan kedipan mata dan cengiran khas dirinya, "Udah ya, see you tomorrow, tiati bro, tengah malem biasanya ada yang ngikutin!" Peringat Nanon usil lalu masuk kedalam kamarnya, meninggalkan Fourth sendirian di lorong kamar yang sepi. Fourth jadi merinding sendiri, udara dingin tiba-tiba menyeruak dua kali lebih dingin, bang Nanon sialan.

***

Bus yang berisi rombongan mahasiwa fakultas seni itu tiba di ibukota setelah empat jam perjalanan yang diisi dengan para penumpang yang tertidur akibat kelelahan. Namun, perjalanan kali ini tak akan pernah terlupakan, berikan apresiasi bagi seluruh panitia acara yang membuat perjalanan pertama para mahasiswa baru tidak membosankan.

Sementara itu Fourth dengan sabar menunggu Nanon di kantin fakultas dengan janji pulang bersama, dan juga Bimbeam yang sedang menunggu seseorang menjemputnya. Gadis itu tidak ikut dengan Fourth meskipun tinggal di gedung yang sama gadis keturunan Jawa tersebut duduk dengan anteng di depan Fourth menyeruput es teler yang baru saja dibelinya.

"Beam, lo balik sama siapa, sih? Kan enak balik sama gue aja," Tanya Fourth penasaran lalu menyeruput jus mangga yang segar itu.

Hanya senyuman yang Bimbeam berikan, membuat Fourth juga tak ingin bertanya lebih jauh, "Terserah lo aja sih, tapi kalo ada yang macem-macem lo call grup aja, ya!"

"Siap!"

Apa sih yang tidak untuk Fourth? Sahabat Bimbeam paling baik satu galaksi, entah mungkin karena terlalu banyak berinteraksi dengan para keponakannya atau hal lain Bimbeam juga tidak tahu, tetapi perangai Fourth itu sekarang lebih galak seperti seorang ibu dengan anak perawan delapan belas tahun. Tapi tak apa, dengan perilaku Fourth seperti ini, Bimbeam bisa mengobati kerinduannya pada sang ibu di amerika sana.

Kemudian, suara dering ponsel milik Bimbeam memecah keheningan, belum sempat Fourth mengintip, Bimbeam dengan panik mengangkat panggilan tersebut, "Halo? Gue di kantin fakultas, oh lo deket sini? Boleh deh, gue sama Fourth, ya!"

Setelah sambungan terputus, barulah Fourth bertanya, "Dia kenal gue? Beam, siapa?!"

"Beam!"

Siempunya nama mendongak ke arah belakang Fourth, melambaikan tangan dengan semangat diiringi senyum yang merekah.

"Anjir! Captain?!"











Bersambung, menurut kalian alurnya kaya lompat-lompat gitu nggak?

Oh iya, Vee mau rest dulu yah soalnya lagi masa ospek sama Vee masih adaptasi sama lingkungan baru, jadi agak kemana-mana pikirannya, belum tau juga kapan balik lagi, okeii???

Rahsa : Next Chapter Begin [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang