20-Hari Jadi

494 45 1
                                    

Aroma sedap makanan menyambut Gemini pulang dari riuhnya ibu kota, sudah lama semenjak kehamilan Fourth ia sudah tak mencium aroma ini, rasanya menenangkan dan seakan Gemini telah benar-benar pulang.

"Bee? Kamu masak?" Tanya Gemini ketika melihat beberapa hidangan sederhana tersaji di meja makan unitnya.

Fourth, sang juru masak itu tengah mencuci alat-alat masaknya, ia berbalik menyambut sang kepala keluarga, "Iya aku masak, sana bersih-bersih terus kita makan bareng," Titah Fourth seraya tersenyum manis, lalu kembali mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai.

Yang lebih tua menurut, ia melangkah masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri.

Di dalam kamar, ia mendapati tiga putri kecilnya tengah terlelap damai, bernafas tenang dengan temperatur yang nyaman, Fourth pasti bekerja keras untuk ini. Lagi-lagi Gemini tersenyum, sejenak ia mengedarkan matanya, kamarnya sungguh berantakan, tapi tidak apa, menjaga bayi sudah melelahkan, lelaki itu tak ingin membebani suaminya dengan pekerjaan rumah yang lain. Makadari itu, Gemini menggulung lengan kemejanya sampai siku, dalam diam ia membersihkan kamar tidurnya agar nanti Fourth tidur dengan nyaman.

Setelahnya, Gemini baru pergi untuk membersihkan diri dan berniat menyapa anak-anaknya nanti saat ia bersih.

"Gem, masih lama? Eh..." Fourth terkesiap, ia sedikit terkejut karena kamar tidurnya menjadi bersih, lebih rapi dari pada saat ia tinggal memasak. Dan suara gemercik itu, pasti Gemini yang baru saja memulai mandinya.

Fourth akhirnya melangkah menuju lemari, meraih satu pasang pakaian untuk Gemini dan meuntuk dirinya sendiri. Memasak walaupun di ruangan berpendingin tetap saja membuat keringat, Fourth ingin mandi sekali lagi.

Setelah itu Fourth memeriksa keadaan bayi-bayinya yang sudah terlelap nyaman. Fourth tersenyum lembut, "Guys tolong kerjasamanya, ya? Hari ini bapak sama ayah mau rayain anniversary berdua, sebentar aja, nanti kalo kita udah selesai  makan, kita bakal main sama kalian lagi,"  Bisik Fourth yang entah didengar atau tidak.

***

Hari ulang tahun pernikahan, bukan hari yang biasa Fourth dan Gemini rayakan setiap tahunnya. Keduanya lebih memilih merayakan hari nasional yang berhubungan dengan pasangan, karena menurut keduanya, jika merayakan hari pernikahan rasanya seperti menjadi dewasa, mereka masih ingin tetap menjadi sepasang remaja.

Tapi hari ini, kali pertama mereka melewati hari jadi pernikahan setelah memiliki anak, Fourth merasa jika memiliki anak adalah satu hal yang hanya dilakukan oleh orang dewasa. Maka dari itu, Fourth menyiapkan ini semua.

Hanya makan malam biasa, dengan sebuah kue yang ia pesan melalui aplikasi sebagai perayaan kecil-kecilan. Dan juga Fourth yang sedikit merias dirinya.

"Kamu tumben make up?" Tanya Gemini heran.

Sedangkan Fourth tersenyum, berbinar menatap suaminya, "Happy anniversary, Gemi!" Ujarnya lirih, takut jika suaranya menggebu-gebu dan mengganggu tidur putri-putrinya.

Lalu pria manis itu memotong kuenya sedikit dan menyuapkannya pada yanng lebih tua. Gemini mau tidak mau membuka mulutnya  menerima suapan tersebut. Rasa coklat adalah rasa kesukaan mereka berdua, kue coklat ini tiba-tiba mengingatkan akan kisah asmaranya di masa lalu dengan pria kecil di hadapan Gemini.

Gemini tersenyum geli, "Happy anniversary juga! Tapi kenapa akhirnya kamu  mau rayain ini? Biasanya 520?" Ah, Gemini selalu ingat apa yang di katakan Fourth.

"520 buat anak muda, kita kan udah dewasa," Ujar Fourth, "Tuh, anak kita udah tiga,"

Penuturan suaminya itu tentu mengundang gelak tawa dari Gemini, "Ada-ada aja kamu itu, Hari ini bikin Mie Ayam? Kamu nggak kecapean, kan?" Tanya Gemini setelah menyadari menu yang terhidang di meja.

Sang ayah tiga anak itu tersenyum seraya menggeleng, "Enggak, hari ini mereka seharian di taman bermain, alias kamar Ford," Kamar Ford yang sangat ramah anak itu akhirnya kini menjadi tempat singgah para cicit keluarga Jira bersama orang tua mereka sehari-hari. Bian yang telah beranjak besar itu juga membantu Ford bersama Dunk dan juga Fourth menjaga bayi-bayi kesayangan mereka. Terkadang Phuwin juga berada di sana untuk mengerjakan tugas akhir kuliahnya. Menitipkan si kembar di sana menjadi pilihan terbaik Fourth.

Kue di tengah meja itu dipindahkan, Fourth lalu menyajikan makanan buatannya di mangkok untuk disantap berdua.

"Makasih Fourth, padahal kamu lagi sibuk banget sama si kembar, tapi kamu effort banget masak dan dandan, kamu cakep banget malem ini," puji Gemini yang membuat Fourth tersipu.

"Jujur aku salting banget sampe mau jungkir balik, tapi inget jahitanku masih suka nyeri, kayaknya kamu yang harus stop puji aku,"

"Hahahaha!"

Terkadang, menghabiskan waktu berdua di depan meja makan dengan makanan sederhana itu lebih syahdu ketimbang harus pergi keluar dan bergabung dengan kemacetan jalan raya, atau riuh rendah suasana restoran bintang lima. Karena bagi Gemini, masakan Fourth seburuk apapun itu, dengan segala usahanya, masakan Fourth lebih dari standar restoran bintang lima.

Bonus

Pahn, Janhae, dan Jane mulai aktif mengoceh meskipun masih belum jelas apa yang diminta, namun ketiganya sudah mulai saling berseru untuk satu sama lain. Usianya yang belum genap tiga bulan itu membuat Gemini takjub, "Yah? Kenapa mereka cerewet banget ya? Kayaknya dulu Blue nggak secerewet ini?" Tanya Gemini heran. 

Maklum, semenjak Fourth mulai pulih dan bisa beranjak dari kasur tanpa kesakitan, Gemini langsung dipanggil ke perusahaan untuk kembali menangani pekerjaan di sana. Otomatis waktunya bersama anak-anaknya pun berkurang. Terkadang, saat bapak itu pulang, putri-putri cantik itu sudah terlelap nyaman, dengan beberapa kali terbangun di tengah malam, yang jelas itu bukan waktu bermain mereka.

"Sama bang Phuwin suka diajak ngoceh, suara kalian kan mirip, mereka ngenalin suara itu dan makin aktif ngoceh," Jelas Fourth bangga.

Tapi sepertinya Gemini lebih bangga kepada suami kecilnya, "Iya deh, pinternya suami aku!" Ujar Gemini lalu kembali meladeni anaknya berbicara.

"Tapi Fou, kalo misalnya si kembar punya adek lagi, kapan ya tepatnya?"
"KAMU MAU AKU PUKUL?!"


Bersambung, setelah ini mari kita skip sedikit yaaaa!

Rahsa : Next Chapter Begin [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang