07-Rumah Mami

844 71 4
                                    

Kesibukan Gemini dan Fourth di semester ini tak jauh-jauh dari kegiatan perkuliahan seusai masa orientasi mahasiswa baru, mengantar-jemput Bian, menerima tawaran wawancara dan bintang tamu di acara televisi, juga bernyanyi di beberapa tempat sebagai pasangan dan Backstreet Boys.

Rasanya, waktu satu hari belum cukup untuk memenuhi hasrat pasangan muda tersebut untuk menjalani berbagai macam kegiatan demi menikmati masa muda mereka. Kegiatan kampus juga mereka lakukan, Fourth dan Satang serta Gemini diminta secara khusus untuk bergabung dengan kegiatan musik karena keahlian mereka.

Hari libur rasanya hanya berlangsung sebentar saja, pasangan Jira itu tertidur tanpa makan atau kegiatan lainnya selama seharian, sampai esok pagi kelasnya di mulai. Semuanya benar-benar padat.

"Cut!"

Perintah terakhir hari ini, pukul sembilan malam Gemini dan suaminya baru saja mengambil rekaman wawancara dengan seorang presenter untuk sebuah acara gossip yang sudah beberapa minggu menghubungi Dunk sebagai manajer dadakan kedua adiknya itu agar mereka menjadi bintang tamu sebagai narasumber.

Tak dipungkiri, ketenaran duo Gemini-Fourth sebagai model majalah dan penyanyi tersebut mengundang ketertarikan para kaum hawa dari berbagai usia dan kalangan. Majalah pasangan tersebut laku keras di kalangan wanita kalangan atas usia empat puluh tahun ke atas. Sedangkan karya musik keduanya mendapatkan para gadis usia sekolah sebagai pasarnya. Grafik yang unik, tetapi juga membingungkan.

"Bisa jadi ibunya suka majalah, anaknya suka musik kita, hahaha!" Gurau Gemini seraya menggenggam lembut tangan suaminya dengan tangan kirinya, sedang tangan satunya menyetir mobil di jalan yang sepi ini.

Sepasang mahasiswa tersebut baru saja menyelesaikan pekerjaan mereka, tujuan akhir mereka hari ini adalah kembali ke apartemen untuk beristirahat sebelum esok hari, Dunk mengosongkan kegiatan pekerjaan kedua adiknya sesuai permintaan mami Mook tersayang.

***

"Beneran Fourth ga capek? Kalo capek hari ini kamu bisa istirahat aja," tawar Mook yang pagi-pagi sekali sudah menekan bel unit anak-anaknya. Wanita itu sengaja datang dengan niat membangunkan kedua anaknya itu, tetapi yang di lihat adalah 'lovebirds' yang tengah bercumbu mesra di depan pintu. Dasar anak muda, untung mami pernah muda juga.

Dengan pakaian yang sedikit kusut, bibir yang merekah sedikit, Fourth tidak nampak baik untuk bertemu ibu mertuanya, ingatkan Fourth nanti untuk membalas suaminya ini, sudah mau pergi malah mengajak yang aneh-aneh.

"Enggak mi, hari ini emang kita udah janji, kan?"

Mook tersenyum mendengar jawaban menantu kecilnya, "Yaudah, ayo!" Ujarnya semangat lalu menarik lengan menantunya, mengabaikan Gemini yang berdiri di belakang mereka, "Sebenernya anak mami tuh gue atau Fourth, sih?"

Tak ingin memperpanjang, Gemini langsung mengekor kedua orang tersayangnya itu, menuju ke rumah untuk menepati janji mami Mook kepada teman-teman arisannya untuk membawa Gemini dan kekasihnya yang sudah lama dinanti.

Rumah mami Mook...

Suasananya masih sama, tanaman bunga yang beragam jenis itu semuanya kesukaan sang ratu di rumah itu. Gemini merindukan bangunan yang menjadi masa kecil hingga remajanya, rumah yang selalu ia rindukan bahkan jika ia telah memiliki kehidupannya sendiri.

"Mi, inget ya! Fourth pacar Gemini!" Peringat Gemini pada ibunya.

Mook becak pelan, "Ck! Iya! Kamu bawel! Yuk ah Fourth, masuk!"

Gemini hanya menggelengkan kepala melihat tingkah ibunya yang teramat menyayangi Fourth, mami Mook adalah pendukung kisah cintanya dengan Fourth sejak awal hingga saat ini.

Keadaan rumah sudah ramai oleh teman-teman Mook, dengan kemewahan yang ada khas orang-orang kalangan atas. Gemini juga mendapati beberapa remaja sebayanya yang berkumpul di lain sisi, bernasib sama karena paksaan ibu mereka. Nemenin mama arisan.

"Nah ini dia Fourth, calon mantu," ujar Mook memperkenalkan Fourth dengan bangga kepada teman-temannya. Dan Fourth otomatis mengumbar senyum ramah yang begitu manis dimata para ibu-ibu sosialita di depannya.

Seketika Gemini kalang kabut, suaminya begitu diperebutkan oleh teman-teman sang mami, pikirnya melalang buana khawatir. Kalo Fourth ditandain jadi mantu dia gimana?!~Batin Gemini panik. Rautnya tak bisa disembunyikan, apalagi saat seorang gadis yang duduk di sebelah Gemini itu menyapanya.

"Gemini, ya? Ngalah dong sama gue, sama Fourth baru pacaran, kan? Bisa kali gue tikung,"

NGGAKK! FOURTH LAKI GUE! APA-APAAN?!~Suara hati Gemini berteriak.

Gadis itu benar-benar gila, secara terang-terangan berencana merebut suaminya yang tampan itu.

Seketika cucu Jira itu berdiri, matanya merah menatap nyalang kearah gadis tadi, "Gak!" Ujarnya ketus lalu menarik Fourth, "Kita pulang," titahnya singkat seraya berpamitan dengan sopan kepada semua orang di sana.

Emosinya benar-benar memuncak, wajahnya merah padam seakan sebentar lagi amarahnya bisa meledak begitu saja. Fourth yang mengetahui keadaan suaminya hanya diam menurut, daripada terjadi pertengkaran hebat nantinya.

Fourth benar-benar diam selama perjalanan, membiarkan suaminya melampiaskan emosi dengan kecepatan diatas rata-rata, menenangkan dirinya juga untuk menghadapi apa yang akan terjadi di apartemennya nanti.

***

"Fourth, maaf..."

Isakan sesekali terdengar terpendam di dada Fourth, menantu jira tersebut mendekap erat Gemini yang menangis karena cemburu dengan momen sesaat di kediaman sang ibu siang tadi.

Pacar sejuta umat itu kini menangis dipelukan suaminya sendiri di atas kasur, menunggu waktu sampai Gemini terlelap karena lelah menangis, tipikal anak kecil.

Gemini tidak marah, ia hanya kesal, Fourthnya diperebutkan semua orang di depan matanya, bahkan ada yang sampai berani mengibarkan bendera perang kepadanya untuk merebut Fourth. Tidak, tidak! Itu tidak bisa terjadi!

Surai lepek Gemini diusap pelan dengan kekehan sesekali, "Udah ya, sayang? Kan aku dah jadi suami kamu, siapa yang mau ngerebut, sih? Kaya aku mau pergi dari kamu aja," ujar Fourth menenangkan.

Sosok di dekapan Fourth mengangkat wajahnya yang basah air mata dan memerah itu, nampak lucu seperti kucing minta perhatian, Fourth tidak bisa menahan dirinya sendiri untuk mengecup basah bibir plum di depannya itu.

"Besok libur, aku udah minta libur sama bang Dunk," Ujar Fourth lalu tersenyum miring, "Let's make a long night! Sebagai hadiah buat anak baik,"












Bersambung, huft! Vee yakin suatu hari nanti Vee bakalan ilfeel baca chapter ini wkwk

Btw, hai! Vee balik lagi! Kalian ada yang inget ga jadwal update book ini? Apa kita lom buat ya?

Rahsa : Next Chapter Begin [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang