21-Long Distantion Bapak Papa

319 29 4
                                    

Gemini berkali-kali mengumpati sang papi yang memaksanya melakukan perjalanan luar kota. Padahal lelaki itu tengah asyik menikmati waktunya bersama keluarga kecilnya. Apalagi si kembar mulai aktif bergerak, sesederhana membalikkan badan dan menggerakkan kepala mereka.

"Ayolah pak, cuma seminggu, gapapa kok! Aku sama anak-anak bisa ke rumah mama papa dulu kalo kamu khawatir," Bujuk Fourth yang tidak ingin menghambat pekerjaan suaminya. Namun Gemini telah merajuk sejak pagi, karena Fourth mendukung permintaan papi Toy mertuanya untuk membujuk Gemini agar pergi ke luar kota.

Gemini mengendus pelan, "Aku nggak bisa pisah lama-lama sama kamu, sama anak-anak juga," gerutunya lesu, sambil mendusal manja pada Fourth.

Melihat tingkah gemas suaminya ini Fourth terkekeh pelan, "Di sini tuh harusnya yang ngambek aku, tapi kenapa kebalik, ya? Kan kamu yang mau pergi?" Goda Fourth.

"Kamu, mah!"

Akhirnya mau tidak mau Gemini menurut, bersama Joong melakukan perjalanan luar kota yang melelahkan, demi memeriksa tempat yang akan dijadikan cabang baru perusahaannya yang berkolaborasi dengan perusahaan Joong. Sepanjang perjalanan yang Gemini lakukan hanyalah mendengus dan tertidur di samping Joong, mengabaikan panggilan kantor yang membutuhkannya walauun dari jarak jauh.

"Pertama kali gue keluar kota itu waktu Dunk hamil Blue, dia masih mabok parah-"

Gemini mengangguk, "Tau, gue sama Fou yang jagain bang Dunk," Sela Gemini ketus, anak itu menghadap ke arah lain menghindari sang kakak ipar.

Joong pun terkekeh, "Gue juga ngambek begitu ke bokap, sama kaya lo," Sambungnya, "Udahlah gapapa, cuma dua hari, janji abis ngecek tempat terus kita langsung pulang, oke?"

Yang lebih muda masih terdiam, merajuk dengan tanda bibirnya maju sebisanya. Rasanya Joong seperti membawa anak kecil bersamanya.

***

Kamar hotel di lantai 14 itu memberikan pemandangan yang cantik di malam hari. Namun bagi Gemini, jika ia tak menikmati pemandangan itu dengan Fourth dan anak-anaknya, maka itu sama saja tak ada gunanya.

Sedari tadi ia terus melamun di balkon, mengabaikan terpaan angin malam yang menabrak wajahnya.

Sementara itu Joong mengamati dengan maklum. Gemini baru saja menikmati perannya sebagai orang tua, tetapi kini harus berpisah dengan anak-anaknya karena urusan pekerjaan.

"Galau amat buset! Besok sore juga ketemu," Cibir Joong acuh.

Cibiran sang kakak tak dihiraukan Gemini, ia tetap terdiam melamun sampai deringan ponsel membuatnya segera berlari meraih ponselnya.

"Halo ayah! Halo girls! Kalian lagi ngapain?" Wajah dan nada bicaranya langsung berubah menjadi lebih ceria, karena Fourth menghubunginya lewat panggilan video. Sedangkan Joong yang melihatnya hanya tertawa pelan, ia sudah pernah melewati fase tersebut.

Di seberang telepon itu terlihat Fourth tengah merebah dengan nyaman di kasurnya dengan ketiga putrinya yang asyik berceloteh, "Aku lagi dengerin anak-anak ngobrol, mereka seru banget! Ayah sampe nggak di ajak!" Lapor Fourth yang kemudian mengarahkan layar ponselnya kepada sang anak.

Gemini pun ikut tersenyum mendengarkan ocehan anak-anaknya yang sangat berisik. Ketiganya begitu aktif meskipun sang kakak tertua nampak lebih tenang mendengarkan kedua adiknya berbicara.

Jelas hanya mereka bertiga yang tahu apa yang tengah dibicarakan, namun orang tuanya tahu jika anak-anak mereka sedang membicarakan hal yang sangat seru. Panggilan video malam ini pun menjadi pengantar tidur Gemini yang sebelumnya sangat merindukan keluarganya.

Tapi meskipun begitu, Gemini tetaplah Gemini yang harus bertemu keluarga kecilnya setiap hari, tidak bisa lebih dari dua puluh empat jam. Kalau tidak, maka Gemini akan uring-uringan dan mengacaukan pekerjaannya sendiri.

Seperti pagi ini Gemini terlihat bermalas-malasan di tempat tidurnya dan mengeluh tidak semangag karena ia tidak mendapat ciuman dari anak dan suaminya. Membuat Joong mengusap dada dan merapalkan mantra sabar.

"Males bang, gue belom dicium Fourth sama triplet,"

Padahal Gemini dan Fourth bukan pengantin baru. Pun mereka sudah banyak kali kesempatan untuk terpisah karena urusan pekerjaan. Namun ini pertama kalinya Gemini jauh dari anak-anaknya. Bapak muda ini sungguh penuh drama.

"Gem, gue kasih setengah jam buat siap-siap. Kalo lo masih baringan aja di sini, pulang sendiri lo!"

Ultimatum dari Joong tentu membuat Gemini langsung lompat dari tempat tidurnya ke dalam kamar mandi, Joong yang melihat hal tersebut pun lagi-lagi menghela nafas lelah.

***

Berkali-kali Gemini melirik jam tangan yang terpasang di pergelangan tangan kirinya. Memeriksa waktu barangkali sudah menunjukkan waktu selesai kerja. Gemini ingin segera pulang!

Bahkan ia tak bisa fokus mendengarkan penjelasan sang karyawan yang tengah menjelaskan tentang proyek yang tengah mereka garap saat ini. Perhatiannya terpusat seluruhnya pada jam yang terasa lambat berputar itu.

Untuk kali ini, Joong sudah tidak ingin menegur Gemini, anak itu mungkin memang terlalu mencintai keluarga kecilnya itu hingga tak sanggup tinggal berjauhan.

"Oke buat kali ini cukup, mungkin lain waktu saya bakal kesini lagi buat lihat perkembangannya. Kami pamit karena masih ada urusan," Pamit Joong buru-buru lalu menarik Gemini untuk pulang.

Di perjalanan, Joong tidak bisa menahan unek-uneknya kepada sang adik ipar. Meskipun Gemini masih di tahap awal belajarnya memimpin perusahaan, tapi hal seperti ini tak bisa diabaikan.

"Gem, nggak bisa loh kalo lo begini terus. Gue tau lo lagi seneng-senengnya sama keluarga kecil lo, tapi lo sekarang udah jadi staff J-Tech! Lo lagi masa belajar buat jadi penerus. Kalo lo masih kekanakan begini, direksi bakalan ngerasain lo dan imbasnya lo kehilangan posisi! Mau di kasih makan apa anak-anak lo kalo bapaknya aja nggak becus ngurus dirinya sendiri?"

Omelan panjang lebar Joong benar-benar menampar Gemini dengan telak. Ia seketika menyadari kesalahannya karena terlalu kekanakan.

"Maaf bang, gue salah," Tutur Gemini lirih, ia menatap takut-takut sang kakak ipar yang tengah mengemudi.

Yang lebih tua menghela nafas, "Iya gapapa, buat pelajaran besok-besok lagi. Pisahin urusan keluarga sama pekerjaan, kelakuan lo tadi di kantor cabang gue maafin dengan syarat nggak bakal lo ulangin," Ujar Joong.

















Bersambung, wah udah lama ya nggak dapet notif dari sini?

Rahsa : Next Chapter Begin [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang