Bab 23 Theater Kecil

805 105 7
                                    

1. Belati

Xiao Wu menatap dengan penasaran pada saku Tang San dan Tang Nan yang berisi belati. Dia selalu melihat mereka membawanya kemana-mana.

"Xiao San, Xiao Nan, bolehkah aku melihat ini?" Xiao Wu bertanya sambil menunjuk belati mereka.

Tang Nan melihat arah yang ditunjuk Xiao Wu, "Ah, ini? Boleh saja." Lalu dia memberikannya.

"Wow, indah sekali!" Xiao Wu berseru saat melihat pola pada sarung kayu belati.

"Uhuk, terima kasih." Tang Nan berkata dengan kebanggaan di wajahnya.

Xiao Wu melihat ekspresi kecil ini dan merasa geli, dia menggoda Tang Nan dengan berlebihan, "Xiao Nan, apa kau yang membuat belati ini? Wow, sangat luar biasa!"

Tang San tiba-tiba menimpali, "Tentu saja, ini adalah tanda cinta Nan Er untukku."

Kata-kata ini membuat wajah Tang Nan memerah.

Xiao Wu, "..." Ahhhhh!

🐇🦚

2. Memasak

Suatu hari di Desa Jiwa Suci pada siang hari, Tang Nan yang baru bangun tidur merasa sangat lapar, tapi Tang San tidak ada dirumah.

Tang Nan menggerakkan tubuhnya yang lemas menuju kamar mandi. Setelah mencuci wajah, Tang Nan melihat sekeliling rumah dan tidak melihat bayangan Tang San akan kembali. Dia menghela nafas, berjalan menuju dapur untuk melihat sesuatu yang bisa dimakan.

Dia merasa kecewa karena yang ada hanyalah bahan mentah yang perlu di masak dulu sebelum dimakan. Melihat beberapa bumbu, beras, lobak, wortel, kentang dan beberapa ekor ikan di dapur, menyentuh perutnya yang sesalu menggeram, dia menyemangati dirinya selama sepuluh menit untuk memasak, "Ayo Nan Er, kau harus memasak, Nan Er pasti bisa."

Setelah pemanasan selama hampir setengah jam, dia mulai membuat hidangannya, sup ikan, sayuran goreng dan ikan goreng buatan Tang XiaoNan sudah bisa dimakan.

Tepat setelah Tang Nan meletakkan hidangan terakhir, Tang San kembali dengan tergesa-gesa.

"Aku harus cepat, Nan Er pasti kela-" Gumamannya terhenti melihat pemandangan didepannya.

Tang Nan mendekati Tang San sambil berkata, "Gege, kau kembali tepat waktu, aku sudah memasak, cepat cuci tanganmu dan kita makan bersama."

Setelah mencuci tangan dan duduk dikursi dalam kesurupan, Tang San tiba-tiba tersadar dan berteriak, "Nan Er bisa memasak?!" Dia menatap tidak percaya pada wajah yang sama persis dengan dirinya itu. Mau bagaimana lagi, dia selalu memanjakan Tang Nan dan hanya dia yang memasak selama ini.

Tang Nan tertawa melihat reaksi Tang San yang terlambat, dia berkata, "Makanlah, jika rasanya enak, kau harus memberiku hadiah~"

Melihat hidangan didepannya, bentuknya normal, aromanya menggoda dan, tidak ada tanda-tanda gosong sama sekali. Tang San menelan ludah dan berpikir, 'Bahkan jika rasanya tidak seperti tampilan dan aromanya, aku harus tetap menghabiskannya.'

Tang Nan mengambil daging ikan yang sudah dibersihkan durinya dan meletakkannya di mangkuk Tang San, "Makan, Gege."

Tang San memasukkan ikan itu ke dalam mulutnya dengan tangan bergetar, dia bahkan menutup matanya dan bersiap untuk menelan tanpa mengunyah. Tapi dia terkejut, bukan rasa aneh ataupun amis yang ada dimulutnya, tapi rasa enak daging ikan yang empuk dan lembut. Dia tidak merasakan amisnya ikan sama sekali, yang membuatnya terkejut dan lupa mengunyah ikan dimulutnya.

Melihat reaksi Tang San, Tang Nan tersenyum bangga, "Gege, kunyah makananmu."

Dengan pengingat Tang Nan, Tang San langsung mengunyah ikan di mulutnya dan menelannya, dia tidak sabar untuk memasukkan hidangan lainnya kedalam mulutnya.

"Nan Er, enak sekali, masakan mu enak sekali!" Tanpa sadar dia mempercepat gerakan sumpitnya dan dalam sekejap hampir semua hidangan masuk ke perut Tang San.

"Karena Gege menyukainya, maka aku akan memasak khusus untukmu~"

🦁🦊

3. Piknik

"Membosankan." Tang Nan berkata sambil memainkan jari Tang San dengan tubuhnya yang duduk di atas paha Tang San.

Tang San menutup buku yang di bacanya dengan tangannya yang bebas, dia menatap Tang Nan dengan memanjakan, "Ayo lakukan apa yang di inginkan Nan Er hari ini."

"Umm... Bagaimana kalau kita melakukan piknik?" Tang Nan berkata dengan penuh semangat.

Tang San tersenyum lembut dan mengangguk, "Ya, apapun yang Nan Er inginkan. Mendengar ini, Tang Nan langsung bersorak dan mengecup bibir Tang San.

Setelah berkemas, mereka langsung  pergi meninggalkan siswa Qishe yang diberi makanan anjing.

Siswa Qishe, "..."

Siswa A, "Aku juga ingin pacar yang seperti Tang San."

Siswa B, "Bangun, jangan bermimpi."

Xiao Wu, "Ahhh, kalian lihat itu? Kalian lihat itu? Mereka manis sekali bukan?!"

Siswa Qishe perempuan, "Ya! Ya!"

....

Mereka berdua berhenti di hutan yang dekat dengan taman bermain (tempat ciuman kemaren itu). Mereka mulai membentangkan selimut dan barang piknik lainnya. Mereka makan-makan sambil bercerita tentang hal-hal random hingga tanpa sadar hari sudah malam.

Tang Nan membaringkan tubuhnya dan melihat ke langit berbintang yang berkelap-kelip, "Indah sekali."

Tang San berbaring di samping Tang Nan, dia menarik Tang Nan untuk tidur di lengannya, lalu dia menatap mata Tang Nan yang memantulkan bintang di langit.

"Um, indah sekali."

Tang Nan tersenyum, dan menatap mata Tang San yang dipenuhi dirinya. Seolah terpesona, dia mendekatkan kening mereka hingga bersentuhan dan berkata, "Tang San, aku mencintaimu."

Tang San tertawa rendah dan berkata dengan kelembutan dan cinta di matanya, "Aku juga mencintaimu, Tang Nan."

Mereka tertawa, lalu berciuman di bawah langit berbintang, persis seperti yang mereka lakukan enam tahun yang lalu disini.

❤️🎀❤️🎀❤️🎀❤️🎀❤️🎀❤️🎀❤️🎀❤️

Yohoho, siap-siap untuk volume 2

Gak tau siapa, tapi mereka UwU

Together Douluo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang