Bab 13 Berpikir Sebelum Bicara

986 128 6
                                    

Melihat waktu sudah tepat untuk makan siang, Wang Sheng mengajak mereka semua untuk pergi ke kantin, "Sudah waktunya untuk makan siang, Xiao Wu-Jie, Tang San dan Tang Nan, ayo makan bersama?"

Xiao Wu sangat bersemangat mendengarnya, tapi Tang San tersenyum pahit. Mereka tidak punya uang saku saat ini.

"Maaf Wang Sheng, aku dan Nan Er tidak bisa ikut, kami tidak memiliki uang saku saat ini." Dia tersenyum minta maaf dan malu ke arah Wang Sheng sambil menggenggam tangan Tang Nan. Suami macam apa aku, yang bahkan tidak bisa membeli makanan di kantin untuk istri sendiri? Harus bekerja keras!

Xiao Wu mendengar itu juga tersadar, "Ah, aku juga tidak punya uang."

Wang Sheng mengerti, mereka semua adalah siswa miskin, jadi wajar saja mereka tidak memiliki uang saku, masalahnya saat ini adalah salah satu dari orang yang tidak memiliki uang adalah bos mereka, mau bagaimana lagi, dia sebagai yang tertua di asrama dan juga mantan bos harus rela mengalah.

"Oh, baiklah, hari ini, hari pertama kalian disini, kalau begitu sebagai ucapan selamat datang aku akan mentraktir kalian."

Xiao Wu yang mendengar makan gratis pun langsung melompat dan bersorak dengan bersemangat.

Tang San tersenyum penuh terima kasih kepada Wang Sheng, dia menggosok kepala Tang Nan dan berkata, "Aku dan adikku sangat berterima kasih padamu."

Tang Nan berkata, "Merepotkan mu."

Wang Sheng merasa sedikit malu dengan ucapan mereka, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa, tidak repot sama sekali. Kalau begitu ayo pergi."

Tang Nan melihat ke arah Xiao Wu, "Namamu Xiao Wu kan? Kau sangat kuat."

Xiao Wu sedikit terkejut Tang Nan akan memiliki inisiatif untuk berbicara dengannya. Dia pikir Tang Nan adalah orang yang dingin, karena selama di asrama tadi dia hanya melihat dia memiliki ekspresi malas saja diwajahnya.

"Ah? Kau berbicara denganku? Ya! Namaku Xiao Wu, kau bisa memanggilku Xiao Wu-Jie!"

Tang Nan tidak peduli, "Ah baiklah. Xiao Wu. Dimana rumah mu?"

Xiao Wu: Dimana Jie nya???
(⁠ノ⁠`⁠Д⁠´⁠)⁠ノ⁠彡⁠┻⁠━⁠┻

"Um, aku tinggal tidak jauh dari sini."

Tang Nan menatapnya selama beberapa detik dalam diam.

"Oh begitu. Kupikir kau sangat aneh---"

Tang  San terkejut, dia langsung menutup mulut Tang Nan dengan tangannya. Selain ingin menghentikannya, dia juga sedikit cemburu melihat Nan Er-nya berbicara dan memperhatikan gadis cantik itu.

"Maaf Xiao Wu, Nan Er tidak bermaksud begitu, dia hanya belum pernah melihat gadis yang be-begitu kuat sepertimu."

Tang Nan memandang Tang San dengan tidak puas. Jika ingin menghentikan mulutnya, lebih baik dengan ciuman, kenapa pakai tangan berkeringat ini. Sebuah kilatan licik melintas dimatanya, saat Tang San masih berbicara dia menjulurkan lidahnya dan menjilat telapak tangan Tang San sampai membuat suara Tang San bergetar karenanya.

Tang San mengambil tangannya dari mulut Tang Nan, melihat Xiao Wu yang berjalan kedepan mereka, dia berpose berbisik, dan berkata kepada Tang Nan, "Nan Er, kau sangat nakal. Apa kau tau, anak nakal harus dihukum, hm?"

Wajah Tang Nan sedikit memerah karena Tang San meniup telinganya, "Oh, bagus! Apa hukumannya?"

"Mari kita simpan dulu." Tang San menegakkan tubuhnya, dia melihat Wang Sheng berhenti dan dihadang oleh seorang anak.

Dia berkata dengan suara sumbang, "Oh~ bukankah ini rombongan hantu malang Wang Sheng?"

Dia memiliki tubuh kurus dengan mata penuh penghinaan, "Wow, ada gadis cantik disini. Halo gadis kecil, apa kau ingin makan di lantai dua bersama Gege?"

Melihat tatapan mereka, Xiao Wu menjadi marah, "Apa maksudmu?! Apa hebatnya hanya lantai dua?!"

Mereka mengerutkan kening, tapi karena mereka tidak ingin membuat masalah dengan seorang gadis kecil, mereka pergi begitu saja ke lantai dua dengan wajah menghina.

Xiao Wu menghentakkan kakinya, saat dia ingin mengejar, dia dihentikan oleh Tang San, "Lupakan, kita disini untuk makan." Lalu dia menarik Tang Nan untuk mengikuti gerombolan Wang Sheng.

Xiao Wu melirik Tang San dengan jijik, "Kau sangat penakut."

Tang Nan menatapnya dengan tajam, dia tidak suka ada orang yang menghina kekasihnya, apalagi melakukannya didepannya, "Hah! Hanya seorang gadis yang impulsif dengan otak kurang matang yang hanya berpikir untuk bertarung tanpa tahu situasi. Apa kau kayak mengatakan hal itu pada Gege-ku?" Ekspresi wajahnya tidak banyak berubah, tapi entah bagaimana hal itu membuat sarkasmenya menjadi lebih kental.

Tang San menggosok kepala Tang Nan untuk menenangkannya, dia senang Nan Er-nya membelanya, tapi dia tidak bisa membuatnya memprovokasi teman sekelas.

Dia membuka berbicara sebelum Xiao Wu yang marah membantah Tang Nan, "Oke, tenang, kita semua adalah teman sekelas, aku tidak bertarung dengan mereka karena itu tidak diperlukan. Mereka tidak layak untuk menyita waktu kita. Kita semua disini untuk belajar, bukan untuk berkelahi sembarangan."

Tang San: Akhirnya, beginilah kenikmatan memotong pembicaraan orang (⁠つ⁠✧⁠ω⁠✧⁠)⁠つ

Meski Xiao Wu tidak senang, dia tau apa yang dikatakan Tang San ada benarnya, dia memang agak impulsif tadi, "Maaf kan aku. Aku berkata buruk tadi."

Tang Nan mengangguk dan meminta maaf juga padanya, "Ya, aku juga minta maaf, karena kasar."

Saat ini, Master bejalan ke arah mereka, dia bertanya apakah mereka sudah selesai membereskan barang mereka, lalu mengajak mereka untuk makan di lantai dua bersama.

Tang San menolak ajakan Master. Dia tidak peduli, dan memuji perilaku mereka. Setelah itu dia pergi ke lantai dua.

Saat ini, Wang Sheng melihat ke arah mereka dan berkata, "Apa kalian kenal dengan Master itu?"

Tang San menggangguk, "Ya, dia sekarang adalah Guru kami."

Mendengar ini, Wang Sheng memiliki ekspresi aneh di wajahnya, "Kenapa kalian memilihnya sebagai guru kalian? Dia sangat lemah, bahkan diusia yang sekarang saja tidak bisa mencapai level 30. Dia hanya orang aneh dengan banyak teori yang belum dibuktikan."

Mendengar ini Tang San sangat marah, bahkan wajah Tang Nan menjadi dingin. Tang San berkata kepada Wang Sheng dengan dingin dan marah, "Tarik kembali ucapanmu! Apa kau tau, orang yang kau hina sekarang adalah Guru ku! Wang Sheng aku tidak menyangka kalau kau adalah orang yang seperti itu."

Setelah berbicara, mereka berbalik dan berjalan keluar dari kantin meninggalkan sekolompok anak yang bingung.

Tang Nan melihat Tang San yang cemberut, lalu menghela nafas, dia melihat sekeliling, setelah memastikan disana sepi, dia mencium pipi Tang San untuk menenangkannya. Merasakan sentuhan lembut dipipinya, Tang San langsung menghilangkan gas di dadanya. Dia tersenyum dan menyentuh pipi Tang Nan, "Terimakasih Nan Er, aku merasa jauh lebih baik."

Tang Nan tersenyum kepada Tang San, dia mengelus dahi Tang San yang berkerut sejak tadi sambil berkata,  "Kalau begitu, hilangkan kerutan yang bisa menjepit lalat ini dulu. Ayo kita makan dulu, jangan sampai aku kelaparan karena hal ini."

Hati Tang San menghangat melihat senyum Tang Nan, "Baiklah, baiklah, ayo kita makan dulu, jangan sampai Nan Er keluargaku marah karena kelaparan."

Mereka saling tertawa kecil lalu menyatukan tangan mereka dan berjalan menuju arsama.

Mereka saling tertawa kecil lalu menyatukan tangan mereka dan berjalan menuju arsama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Together Douluo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang