Bab 10 Masuk Akademi Notting

1K 144 0
                                    

Sekolah master jiwa junior Kota Notting terletak di bagian barat Kota Notting. Jack Tua bertanya beberapa kali baru berhasil sampai kesana. Dari kejauhan, mereka bisa melihat sebuah gapura tinggi yang lebarnya sekitar dua puluh merter, semuanya terbuat dari batu besar. Ada dua gerbang besi dibawah, Tang San bisa melihat bahwa gerbang itu terbuat dari besi halus. Melalui gerbang besi, Anda bisa melihat jalan setapak yang berkelok-kelok didalamnya, dengan jalan besar menuju kedalam dan pepohonan dikedua disisinya.

Tang Nan sangat lelah, lagi pula ini adalah perjalanan jauh pertamanya setelah lahir disini. Dia meletakkan dahinya dibahu Tang San dan menggosoknya sedikit. Sebelum Tang San sempat bertanya apa dia ingin digendong, mereka mendengar Jack Tua berdebat dengan penjaga gerbang.

"Jiwa beladiri Rumput Perak Biru? Jiwa beladiri Rumput Layu? Penuh kekuatan jiwa? Lucu! Ini benar-benar lelucon besar! Saya sudah bekerja disini selama lebih dari empat puluh tahun dan belum pernah mendengar tentang kekuatan jiwa penuh bawaan! Jiwa beladiri murid ini adalah Rumput Perak Biru, dimana kekuatan jiwa penuh bawaannya? Yang ada Anda memalsukan bukti ini!"

"Kau..." Jack Tua memandang penjaga yang menghina dengan marah, "Kau sengaja membuat segalanya menjadi sulit. Oke, aku akan pergi ke diaken dicabang Aula Wuhun. Xiao San, Xiao Nan, ayo pergi." Setelah bicara Jack Tua membalikkan badannya.

Petugas itu merasa sedikit tidak nyaman. Jika Jack Tua benar-benar pergi ke Aula Wuhun, dia tidak akan sanggup menanggungnya. Tentu saja dia juga yakin bahwa orang-orang Aula Roh tidak akan datang hanya untuk dua anak desa itu. Salah satu penjaga mengangkat tangannya dan mendorong punggung Jack Tua.

Ketika Jack Tua akan marah dan menyerang balik, sosok kurus tiba-tiba datang di antara keduanya. Sosok kurus itu dengan cepat mengambil langkah kedepan, dia mengangkat tangan kirinya yang bahkan tidak mencapai pinggang penjaga dan menjepit tangan penjaga itu dengan tangan kanannya dari sudut yang rumit. Karena dia sangat pendek dia tidak bisa menghentikan gerakan penjaga terlalu lama. Pada saat ini, sosok kecil lainnya mengangkat kakinya tinggi, lalu membantingnya ke pinggang penjaga yang akan mulai menyerang itu, tendangan itu tepat dibagian tulang panggulnya yang menyebabkan dia tersungkur dan jatuh ke tanah.

Jack Tua melihat dua sosok didepannya, lalu air sepertinya menggenang dimatanya.

"Bocah bau, berani-beraninya kau!" Didorong oleh anak kecil, membuatnya merasa sangat malu, pada saat ini muncul niat membunuh dimatanya. Melihat niat membunuh ini, Tang Nan meletakkan tangannya di belati yang terikat disisi pahanya dan tangan Tang San sudah menyentuh Panah Lengan Tersembunyi di balik tangan bajunya.

"Oke, berhenti." Saat ini, suara yang agak serak menghentikan pergerakan didepan gerbang.

Penjaga itu tetegun sejenak, kemudian dia berubah menjadi sanjungan. Perubahannya begitu cepat hingga Tang Nan ingin memberikan Piala Oskar kepada orang ini. Dia mengangguk dan membungkuk, berkata kepada pengunjung, "Master, Anda kembali."

Orang itu berukuran agak kurus, dengan perawakan sedang. Dia tampak berusia sekitar lima puluhan dengan rambut hitamnya yang dipotong tiga atau tujuh, dia tampak sangat biasa, dengan tangan dibelakang punggungnya, membuat dia memiliki temperamen khusus ditubuhnya.

Orang yang dipanggil Master itu memandang Tang San dan Tang Nan, tanpa memberi sedekah disudut matanya pada penjaga, lalu dia berkata kepada Jack Tua, "Tuan ini, dapatkah Anda menunjukkan kepada saya bukti dari Aula Wuhun?"

Lagipula Jack Tua adalah kepala desa selama bertahun-tahun, dia bisa mengamati keta-kata dan perubahan dalam ekspresi penjaga itu. Dapat dilihat bahwa status pria paruh baya ini tidak rendah.

Master melihat buktinya, lalu mengarahkan pandangannya pada si kembar, dan menatap mereka dari atas ke bawah beberapa kali. Tidak tau kenapa, meski tatapan Master ini tidak tajam, tapi itu membuat Tang San merasa transparan didepannya. Sedangkan Tang Nan hanya menguap tidak peduli, di kehidupan sebelumnya, dia sudah terbiasa dipandang seperti ini, bahkan lebih dari ini, lagipula ini bukan pertama kalinya. Master melihat Tang Nan lebih dalam lalu mengalihkan pandangannya.

"Buktinya benar, tuan, saya minta maaf kepada Anda atas nama perguruan tinggi tentang kelakuan kedua penjaga ini. Serahkan kedua anak ini bersama saya."

Jack Tua melambaikan tangannya, "Tidak perlu minta maaf, tidak perlu, kami juga tidak baik. Tuan, kedua anak ini, Xiao San, Xiao Nan, akan saya serahkan kepada Anda."

Master menatap kedua penjaga itu, sampai-sampai keringat dingin membasahi keduanya.

Jack Tua lalu menasehati kedua Tang San dan Tang Nan dengan beberapa kata lagi. Lalu mendorong mereka kehadapan Master itu.

Master melihat mereka mereka dengan senyum diwajahnya, otot-otot wajahnya agak kaku sehingga membuat senyumnya tampak agak aneh. Dia mengambil tangan Tang San dan melihat jari keduanya yang terkunci, lalu berkata, "Ayo masuk."

Dibawah kepemimpinannya Tang San dan Tang Nan akhirnya masuk kedalam Akademi Master Jiwa Kota Notting ini.

Together Douluo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang