Bab 24 Dai Shao

877 112 3
                                    

VOL.2

Menjelang tengah hari adalah waktu tersibuk. Setiap kios dan toko dipenuhi pelanggan, dan setiap penjaja berteriak mempromosikan dagangan mereka. Di hari yang cerah, pemandangan yang semarak, dan suara teriakan penjaja itu sangat mengganggu bagi salah satu pemuda kembar yang sedang berhenti di Gerbang Barat Kota Soto bersama kakaknya.

Pemuda itu memiliki wajah yang biasa dengan mata terkulai kebawah dan aura kemalasan di seluruh tubuhnya. Rambutnya yang sebahu diikat menjadi tarikan kecil. Entah karena kemalasannya atau apapun itu, dia 1 CM lebih pendek dan satu poin lebih putih dari kakaknya. Saat ini, mulutnya sedang mengerucut dan berkata dengan mengeluh kepada saudaranya, "Gege, disini sangat panas, aku sangat lelah, aku tidak bisa melakukannya lagi."

Pemuda di sebelahnya memiliki wajah yang hampir identik dengan mulut yang sedikit terangkat, membuatnya tampak mudah didekati. Dia juga memiliki rambut hitam sebahu yang digerai lepas olehnya. Di pinggangnya terdapat ikat pinggang bertahtakan dua puluh empat baru giok.

"Nan Er, kau sudah besar. Berjalanlah sendiri, oke?" Dia tersenyum lembut dan tidak berdaya kepada adiknya.

Tang Nan memegang lengan Tang San dan menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri sambil berkata dengan wajah yang memelas, "Gege, aku lelah~"

Perilaku seperti bayi dan wajah memelas Tang Nan memberikan serangan ganda pada Tang San yang membuatnya tidak tahan lagi dan hampir menyerahkan senjata dan baju besinya.

Dengan wajah tegas meski hatinya berdarah Tang San menolak, "Tidak Nan Er. Jika kau tidak patuh, tidak akan ada ciuman selamat malam hari ini." Dia harus mengajar Tang Nan untuk mandiri. Jika tidak, dia akan...

Tang Nan memandang tidak percaya kepada Tang San. Dia meratakan mulutnya dan berkompromi dengan suara gemetar, "Baiklah..." Dia melepaskan tangan Tang San dan mundur selangkah.

Tang San: Aku sangat ingin memeluknya, mencium dan memetik bintang dilangit untuk membuatnya bahagia!

Tang San menggosok pelipisnya, "Sekarang, ayo kita cari penginapan dulu."

Kilatan kelicikan melintas di mata Tang Nan, 'Berhasil! Sekarang selanjutnya...' Dia melihat ke arah suatu bangunan dan menjilat bibir bawahnya.

Tang Nan memasang mata berbinar ke arah Tang San dan menunjuk ke sebuah bangunan berbentuk mawar lalu berkata, "Hotel ini menarik, ayo kita menginap di sana!"

Tang San melihat ke arah itu. Lalu melihat ekspresi Tang Nan. Dia merasa ada yang salah, tapi tidak tau dimana letaknya.

Tang Nan: Muehehehe...

Saat mereka masuk kedalamnya mereka disambut dengan interior mewah dengan dinding berwarna merah seperti mawah dan vas yang dirangkaikan bunga mawar, hal ini membuat hotel lebih unik dengan keharuman yang berbeda dari yang lainnya.

Tanpa berlama-lama, mereka langsung memesan kamar ke resepsionis.

Tang San, "Tolong, satu kamar."

Resepsionis melihat wajah mereka yang identik dengan aneh dan bertanya, "Apa kalian yakin satu kamar saja?"

Tang Nan menjawab sebelum Tang San, "Ya, jangan banyak tanya."

Resepsionis: Anak-anak jaman sekarang suka main yang aneh-aneh.

Resepsionis berkata, "Pelanggan, kalian beruntung, kami hanya memiliki satu kamar yang tersisa dan..."

"Aku katakan, kamar ini adalah milikku." Sebelum resepsionis selesai berbicara, sebuah suara menginterupsinya.

Mereka makihat ke arah suara yang ternyata adalah seorang pemuda yang berusia sekitar lima belas tahun dengan rambut lurus berwarna emas. Wajahnya sangat tampan dengan sepasang pupil ganda berwarna biru. Di kiri dan kanannya ada gadis dengan tubuh yang sensual dengan wajah yang sama dan sedikit lebih tinggi dari pria di tengah mereka.

Together Douluo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang