Bagian 19

4.4K 541 35
                                    

Pagi hari Setelah bersiap-siap, Sam turun dari kamarnya menuju ke meja makan. Jika biasanya kakek selalu menunggunya untuk sarapan bersama tapi tidak dengan hari ini. Sudah beberapa hari ini Sam sarapan sendirian karena sejak malam itu hubungannya dengan kakek jadi tidak baik.

Sam duduk di kursi lalu para maid menyiapkan sarapannya

"dimana khun pu?" tanya Sam

"tuan ada di taman nona" jawab maid

Sam mengangguk "baiklah, tolong siapkan sarapan dan juga obat untuk khun pu"

"baik nona"

Setelah sarapan, Sam menghampiri kakeknya yang sedang duduk di kursi taman

"Pu" panggil Sam tapi kakek tidak menghiraukannya

Sam berjalan mendekati kakek "pu, Sam ke kantor dulu" lagi-lagi kakek tidak menghiraukan Sam seolah tidak peduli

Sam menghela nafasnya "jangan lupa minum obatnya pu. Sam berangkat" ucap Sam lalu melangkahkan kakinya pergi

Beberapa menit, seorang pria menghadap kakek "sawadeeka Tuan. Apa tuan mencari saya?"

Kakek menatap pria itu "apa kau tau siapa kekasih Sam?"

***

Sam kini sedang mengendarai mobilnya. Pikirannya tidak bisa tenang memikirkan kakeknya

"bagaimana jika pu tidak merestui kami?"

"argghh.. kepalaku pusing sekali memikirkan ini"

Sebelum ke kantor, Sam pergi ke cafe untuk bertemu dengan Nam dan Heng

Nam dan Heng sudah tiba di cafe terlebih dulu, lalu tak lama Sam datang

"ini dia CEO kita haha" goda Heng

Sam menarik kursi untuk ia duduki "apa kalian sudah lama?"

"gak, baru saja" jawab Nam sambil memakan sepotong kue

Saat Heng hendak meminum kopinya, tanpa permisi Sam merebutnya lalu meminumnya "yak!! itu kopiku" protes Heng

Sam menghabiskan kopi Heng tanpa tersisa "maaf aku haus, kau pesan saja yang baru nanti aku membayarnya" jawab Sam

Heng memutar bola matanya "hissh.. kau ini selalu saja Sam, sekalipun kau sudah menjadi CEO tapi tidak pernah berubah" Sam nyengir tanpa dosa

Heng melayangkan tangannya memanggil pelayan untuk memesan "kau mau pesan apa Sam?"

Sam menggeleng "tidak"

"itu saja phi" kata Heng pada pelayan lalu pelayan pergi menyiapkan pesanannya

Nam dan Heng memperhatikan Sam yang sepertinya sedang stress

"apa yang terjadi meung? sepertinya kau punya beban pikiran?" tanya Nam

"iya, ceritakan saja pada kami Sam. Siapa tau kami bisa membantumu" sahut Heng yang diangguki oleh Nam

Sam menghela nafasnya lalu menyandarkan punggungnya "ini tentang kakek"

Nam dan Heng saling melirik "all day everywhere, everyday" deheman Nam

"oih Sam kenapa lagi kakekmu? dari dulu kalian tidak pernah bisa akur" cicit Nam

Heng mengangguk "itu benar, aku sampai lelah mendengar drama cucu dan kakek ini yang tidak kunjung selesai"

Sam mendengus kesal "yak! katanya kalian mau mendengarkanku tapi kalian malah seperti itu"

"oih meung, kami begini karena kau selalu saja bermasalah dengan kakekmu" jawab Nam

"tapi ini berbeda Nam" kata Sam

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang