Sam tengah bersiap-siap untuk pergi ke pentas seni Patricia. Dia menggunakan kemeja putih dan celana jeans
tok
tok
tok"Sam!! Sam!!" Sam mendengar Nam berteriak-teriak dari luar
Sam membuka pintu kamar kosnya dengan kesal "ada apa sih Nam? kenapa kau berisik sekali"
"oh meung, ada yang mencarimu" ucap Nam dengan panik
"siapa?"
"cepatlah, aku takut sekali, mereka tampak menyeramkan"
Nam menarik Sam menuju ke teras. Disana ada dua orang pria yang menggunakan stelan jas hitam dan berbadan kekar
"sawadeeka khun Sam" ucap mereka berdua sambil membungkuk memberi hormat
Sam memutar bola matanya malas "tenanglah Nam, mereka suruhan kakek"
"mau apa kalian? bagaimana kalian bisa menemukanku?" tanya Sam dengan kesal
"maafkan kami khun Sam, tapi kami kemari untuk menyampaikan kabar yang penting" jawab salah satu dari pria itu
"kakek anda masuk ke rumah sakit" sambungnya
"APA?!!" sahut Sam terkejut
"kakek anda mengalami serangan jantung tadi pagi, lebih baik anda ikut kami sekarang"
"baiklah, tunggu sebentar"
Dengan keadaan panik Sam mengambil barang-barangnya seperti ponsel dan dompet setelah itu ia mengikuti orang-orang yang menjemputnya
"jaga dirimu Sam, kabari kami jika ada apa-apa" ujar Nam dengan khawatir
"chai, aku berangkat dulu"
Ketika Sam sudah pergi, Heng baru menampakkan dirinya "ada apa Nam?"
"kakek Sam masuk rumah sakit" jawab Nam
Heng jadi ikut khawatir "semoga kakek baik-baik saja"
Sam dibawa oleh kedua orang itu menggunakan mobil limo hitam menuju ke RS tempat kakeknya dirawat
Sepanjang perjalanan Sam tidak bisa tenang memikirkan kakeknya. Meskipun ia tidak pernah akur dengan kakeknya namun kakeknya adalah keluarga Sam satu-satunya
"bisakah lebih cepat?" pinta Sam gelisah
"baik khun, saya usahakan karena jalanan disini cukup padat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
أدب الهواةSekuel 365 Days Bisakah kau mencintai orang yang berbeda dengan perasaan yang sama?