"saya tidak peduli, saya akan tetap menarik saham dari perusahaan anda"
"saya mohon pak, tolong pertimbangkan lagi keputusan anda. Saya pasti bisa memperbaikinya"
tut
tut
tutPanggilan teleponnya terputus
ceklek
Becky meletakkan kembali gagang telepon ke tempatnya. Dia sangat pusing karena banyak yang menarik sahamnya dari perusahaan Freen yang kini dia kelolah
Perusahaan Freen kini sedang terancam bangkrut karena ada yang berhianat didalamnya. Dan Becky dengan mati-matian mempertahankan warisan milik mendiang istrinya ini.
Mata Becky berkaca-kaca saat melihat foto Freen yang terpasang diruangannya
"maafkan aku Freen. Aku memang tidak becus" ucap Becky
Becky mengatur nafasnya agar dia bisa lebih tenang berpikir
"tidak, aku tidak boleh menyerah. Aku pasti bisa mempertahankan perusahaan ini" monolognya
tok
tok
tokBecky mendongakkan kepalanya melihat ke arah pintu, lalu muncullah seorang pria sambil membawa sebucket bunga
"good morning princess" sapanya sambil tersenyum manis
Becky menatapnya jengah "apa maumu Thong?" tanya Becky sinis
Thong Tanayut
Thong duduk di kursi yang ada di depan meja Becky "aaww.. kenapa galak sekali nona" goda Thong
"untukmu" Thong memberikan bucket bunganya pada Becky. Tapi Becky tak berminat sedikitpun dan lebih fokus dengan pekerjaannya
"tidak terima kasih" jawab Becky datar
"awww.. rasanya sakit sekali" sahut Thong sambil memegang dadanya mendramatisir. Tapi Becky tetap saja tidak peduli
Walau diabaikan oleh Becky, Thong tidak menyerah begitu saja untuk mendapatkan perhatian gadis incarannya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
FanfictionSekuel 365 Days Bisakah kau mencintai orang yang berbeda dengan perasaan yang sama?