"GALAA SEMANGAT!!" pekik Mora dipinggir lapangan.
Cia sontak menutup kedua telinganya. "Buset dah, gak usah pake toa lagi Ra, suara lo udah menggelegar menembus cakrawala!" ucapnya.
"Bisa aja lo!"
Pagi ini sekolah tiba-tiba mengadakan pertandingan basket karena ada alumni yang ingin mencari bakat siswa di bidang olahraga. Siapapun boleh mengikutinya.
Gala tak tinggal diam saat berita itu di sebarkan tadi pagi. Ia langsung mengajak anggota Galaxi sebagai tim untuk bertanding hari ini.
"GALAXI! BISA!" ucap mereka bersama.
Satu persatu anggota Galaxi mulai berdiri sesuai formasi yang sudah direncanakan. Tim lawan mereka adalah Satria Cs anak kelas XII IPA 3.
Peluit mulai berbunyi ketika bola di lambungkan ke atas. Gala menangkap bola itu terlebih dahulu. Ia melemparkannya kearah Nathan. Satria tak diam saja dan langsung merebutnya dari Nathan.
Ia berlari menuju ring dan melambungkan bolanya keatas. pritt!
Satu poin untuk Satria Cs.
"Yahh," gumam Cia.
"GAK PAPA GALA SEMANGATT!" Kali ini pekikan Mora mampu membuat orang yang di sampingnya bergidik ngeri karena suaranya melebihi bel sekolah.
...
"Sorry Gal, gue harusnya langsung loncat pas si Satria mau rebut," ucap Nathan.
"Gak papa Than!" jawab Gala. Ia mengelap keringatnya.
"GALA!" teriak Mora.
"Sini!" Gala mengulurkan tangannya untuk mengajak Mora masuk kedalam kelas.
"Emang boleh?"
"Santai aja kali Ra! Cia juga sering diem dikelas kita," tutur Aldo.
Mora langsung nyelonong masuk begitu saja.
"Tuh Do, si KM!" ucap Athar.
Aldo menoleh ke arah jendela. Matanya mendapati Salma yang sedang berbincang bersama temannya didepan kelas.
"Gue keluar ya."
"Yaudah sonoh! Fighting!" ucap Revan.
Anggota Galaxi langsung terkekeh melihat Aldo yang menghela napas karena grogi.
"Sorry ya, gue nya kalah."
"Gak papa Gala, lo tetep keren kok tadi," jawab Mora.
"Nih minum dulu!" Ia menyodorkan botol air kepada Gala.
"Makasih."
"MORA! Kok lo gak ngajak-ngajak si mau kesini?" Cia menekuk bibirnya di ambang pintu.
Revan lantas berjalan menghampiri Cia yang sudah terlihat kesal. Ia langsung memeluk gadis itu. "Maafin aku ya sayang, aku kalah."
"Ih Revan jangan meluk! Ganti baju dulu sana!" ucap Cia. Ia menutup erat hidungnya.
"Emang aku bau?" Revan merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEOMORA
Teen FictionIni tentang Arshaka dan Gala Mahesa, tentang panglima motor yang selalu mampu menarik perhatian dia, dan tentang cowok pintar yang selalu ada disisinya. Seolah khayalan tapi nyata, gadis itu bingung memilih antara mereka. Ketika hati dan pikirannya...