GOSIP VIRAL

89 5 0
                                    

Posisi matahari kini berada tepat di atas kepala Gala. Entah ke berapa kalinya ia harus menghela napas sambil mengusap keringat yang membanjiri pelipisnya.

Tangan kanannya ia acungkan ke dekat alis pertanda hormat kepada sang merah putih. Sudah 20 menit terlewati tapi Arshaka belum juga keluar dari perpus, itu artinya penantian ini masih berlangsung dengan lama.

"Gala! Mau pake topi gak?"

Gala menoleh ke samping. Sudah ada Mora yang sedang terdiam dengan memakai topi dikepalanya.

"Nih!"

Gala mengerutkan keningnya. Ia mengambil topi itu lalu ia pakai diatas kepala.

"Kok kamu pake topi juga?"

Mora hanya menaikkan alis. Dengan sigap ia langsung mengikuti Gala untuk hormat pada bendera.

"Heii, kok malah ngikutin aku?"

"Biarin, wlee!" Mora menjulurkan lidah.

Gala terkekeh tak percaya. Ia kembali menghadap ke depan.

Ditengah keheningan. Mora mencuri-curi pandang ke samping. Ia menyipitkan mata lalu terkekeh sendiri.

"Kamu kenapa Ra?" tanya Gala heran.

"Enggak, ya lucu aja gitu Panglima geng motor jadi kayak anak teladan gini!"

Gala terkekeh mendengarnya. "Bisa aja kamu!"

Keadaan kembali hening. Mora berinisiatif untuk mengulurkan tangannya menjahili Gala.

Gala yang merasa aneh karena seragamnya di tarik langsung menoleh ke samping.

"Moraa!"

Gadis itu sontak menyembunyikan tangannya kebelakang. "Iya sayang."

"Udah ke kelas gih! Kamu lagi sakit."

"Siapa yang lagi sakit sih? Nggak kok."

Gala menghela napas. Ia menatap mata Mora dengan lekat.

"Apaa?"

"Gemes aku sama kamu!"

Mora mencondongkan wajahnya. "Yaudah nih gigit aja!"

Gala tersenyum melihat tingkah gadisnya itu.

Shaka yang sudah selesai membersihkan ruang perpus lantas berjalan keluar ruangan. Ia tak sengaja menatap seseorang yang sedang mendampingi Gala di lapangan. Tubuhnya langsung mendekat ke tepi balkon.

'Mora.'

"Eh sorry, tolong teriakin sama orang disana kalo gue udah selesai bersihin perpusnya!"

"Ouh iya, namanya Gala," lanjut Shaka.

Seseorang yang tampak memakai seragam kelas sepuluh itu langsung menganggukkan kepalanya.

"Thanks ya!"

"Iya Kak."

Shaka langsung melangkah dari sana sambil menyelipkan tangannya kedalam saku celana.

"KAK GALA! UDAH SELESAI KAK!"

Mereka berdua langsung menoleh ke balkon perpus. Disana ada seseorang yang tak mereka kenal sedang menganggukkan kepalanya.

"Udah selesai katanya Gal, ayo kita ke kelas!"

"Tunggu Ra!"

Mora membalikkan tubuhnya.

cup!

Gala langsung berlari secepat kilat.

"GALAAAA!" pekik Mora, menghentakkan kakinya dengan raut kesal karena Gala sudah berani mencium pipinya begitu saja.

LEOMORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang