JATUH CINTA

98 6 0
                                    

Sedikit ada rasa menyesal saat Mora mulai terduduk ditaman. Entah kenapa bayang-bayang wajah Shaka terlintas begitu saja di pikirannya. Ia merasa seperti gadis yang paling tega karena sudah mencampakkan orang lain.

"Ra?"

"Iya Gal?"

"Gak enak ya makanannya?"

"Enak kok, enak banget malah."

"Terus kenapa malah diem?"

Mora menggelengkan kepalanya. "Nggak papa."

"Lo keberatan ya jadi pacar gue?"

"Nggak Gala, lo tau sendiri kan dari dulu gue suka banget sama lo!"

Gala tersenyum. "Gue minta maaf ya sama lo, lo jadi salah paham selama ini."

"Gak papa Gala, gue ngerti! Dan gue udah maafin semuanya."

Gala tersenyum menatap Mora lalu beranjak dari duduknya. Ia menarik lengan gadis itu, mengajaknya untuk ikut berdiri.

"Kanapa Gal?" Mora menatap heran karena perlakuan Gala yang saat ini sedang menatapnya sambil menggenggam kedua tangan.

"Boleh gue tanya lagi sama lo?"

Mora mengerutkan keningnya. "Boleh, mau tanya apa?"

"Gue tau selama ini lo suka sama gue Ra, gue juga tau selama ini lo berusaha ngejar-ngejar gue."

Mora terdiam menunggu ucapan Gala.

"Tapi gue ngerasa kali ini lo udah berubah Ra, hati lo bukan buat gue lagi ya?"

"Kok gitu ngomongnya?"

"Kan gue nanya Ra, gue cuma kangen sama lo yang bawel, nyeselin, bikin orang risih, terus bikin orang marah!"

Mora langsung cemberut. "Emang gue segitunya banget ya?"

Gala terkekeh ketika raut Mora yang ia rindukan kembali terlihat lagi. "Jadi lo gak terpaksa nih jadi pacar gue?"

Mora berpura-pura berpikir terlebih dahulu. Ia menautkan kedua alisnya. "Hmm gimana yaa."

"Yaudah kalo terpaksa, jauhin gue lagi aja!" Gala langsung melepas genggaman mereka.

Mora terkekeh. "Heii jangan marah dulu dong!" Ia menggenggam lagi kedua tangan Gala.

cup!

Kakinya kembali berdiri setelah berjinjit untuk mengecup pipi Gala sekilas.

"Hati gue gak akan pernah berubah sama lo, dari awal gue liat lo disekolah, gue udah mulai sayang sama lo Gal."

Gala mengulum senyumnya. "Apa, gak denger?"

"Gue sayang sama lo!"

"Bentar telinga gue kayaknya ada yang halangin."

"GUE SAYANG SAMA LO GALAAA!"

Gala langsung tertawa mendengar teriakan Mora. Ia menggenggam tangan Mora lagi dengan lebih erat.

cup!

"Eh eh, kok lo gak bilang si mau cium kepala gue?"

"Yaudah gue minta izin deh mau cium kepala lo!"

Mora memejamkan kedua matanya. Cup!

"Ihh Gala! kok malah cium pipi sih?"

Gala tertawa puas melihat wajah Mora yang sudah merona karena salah tingkah.

"Jail banget jadi orang!" Ia memukul dada bidang Gala yang sedang asik menertawai dirinya.

"Yaudah, maaf maaf!" Lelaki itu langsung menahan lengan Mora.

LEOMORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang