ROBI

108 11 0
                                    

Setelah ujian hati yang begitu menyesakkan karena menatap kedekatan antara Gala dan Cia, Mora akhirnya tiba di ruangan Shaka. Kali ini ia membawakan Shaka bubur yang sudah ia beli di depan. Langkah gontai mengiringinya menuju ruang rawat yang berada dekat dengan jendela.

"Eh Shaka! Lo mau kemana?" Dengan sigap Mora langsung membantu Shaka untuk kembali terduduk.

"Ra, lo udah pulang?" tanya Shaka mengalihkan pembicaraan.

"Iya gue udah pulang, lo gak boleh kemana-mana dulu Ka! Nih makan siang dulu gue bawain bubur ayam kesukaan lo!"

Shaka tersenyum kepada Mora. "Makasih ya Ra."

"Iya sama-sama, udah lo gak usah banyak gerak dulu!"

ceklek!

"Masuk anying!"

brugh!

Seketika atensi mereka langsung teralihkan ke samping. Ada seseorang yang sudah tersungkur ke lantai karena dorongan keras dari luar. Mora kini menutup mulutnya karena terkejut bukan main.

"Kak Revan?" Mora mengernyitkan dahinya ketika semua anggota Galaxi hadir disini tapi tanpa sang Panglima.

"Sorry Ra, Ka gue gak ngabarin kalian dulu mau kesini," ucap Revan.

Athar langsung berjongkok, memegang erat kerah seragam Robi yang sudah tampak lusuh. "Cepet minta maaf goblok!"

"Ini ad-ada apa sih kak sebenarnya?" Mora kebingungan dan belum memahami kejadian ini.

"Robi yang begal lo waktu itu Ka," tutur Nathan begitu saja.

"APA?" Mata Mora membulat. Robi? Bagaimana bisa lelaki itu yang membegal Shaka. Terus apa tujuan Robi melakukan hal keji seperti itu.

Shaka termenung ditempatnya, ia tampak terdiam dengan raut yang sama sekali tidak terpengaruh oleh ucapan Nathan. "Gue udah tau dia pelakunya Than."

Semuanya langsung menoleh kearah Shaka.

"Gue yang harusnya minta maaf sama si Robi karena kelakuan bejat Bokap gue!"

Athar membuang muka sambil menghempaskan tubuh Robi yang sedang terkapar. Ia kembali beranjak ke dekat ranjang.

"Gue paham Ka! Gue udah tau ceritanya, tapi dia udah coba celakain lo! Gak sepantasnya dia lampiasin amarahnya sampe lo luka parah kaya gini."

Dengan tergesa Robi langsung berlutut dihadapan Shaka yang sedang terduduk ditepi ranjang. Ia mengusap gusar wajahnya, berusaha mengambil hati sang korban.

"Maafin gue Ka, gue gak maksud buat celakain lo! Gue cuma gak rela kalo rumah tangga orang tua gue hancur gitu aja," tutur Robi.

Shaka menghela napasnya. "Lo gak usah kaya gini Bi! Gue ngerti, gue juga bakal ngelakuin hal yang sama semisal bokap lo deketin nyokap gue."

Keadaan langsung hening.

"Gue udah maafin lo kok!" lanjut Shaka.

Robi mendongak. Ia nampak tersenyum ditengah wajahnya yang cemas. Ia lantas memeluk tubuh Shaka dengan erat. "Thanks Ka!"

Shaka ikut tersenyum. "Sama-sama Bi."

LEOMORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang