"Setiap kesulitan, pasti akan datang pertolongan dari Allah melalui perantara seseorang."~ Hasna Fadhillah ~
Tiga bulan berlalu.
Setiap hari Hasna selalu mendatangi pria yang ditolongnya setiap pulang dari sekolah tempat mengajarnya. Ia berharap pria itu segera bangun. Entah mengapa, ia sangat peduli kepadanya.
Saat ini Hasna berada di ruangan serba putih, ia tengah melantunkan ayat suci Al-Quran yang terdengar mengalun merdu. Ia duduk di kursi samping ranjang yang ditiduri pria asing yang ditolong oleh Hasna. Sampai sekarang Hasna belum tahu siapa pria ini karena tidak menemukan identitas apa pun.
Saat Hasna mengakhiri bacaannya, tiba-tiba saja jemari pria itu bergerak, kemudian Hasna memperhatikannya, pria itu mulai membuka kedua bola matanya dengan perlahan, menatap sekelilingnya. Dahinya berkerut, tatapannya begitu bingung. "Kamu siapa?" tanyanya dengan suara begitu lirih, hampir tidak terdengar, tetapi Hasna masih bisa mendengarnya.
"Mas udah sadar?"
"Saya di mana?"
"Mas di rumah sakit. Sebentar, saya panggilkan dokter."
Hasna memanggil dokter untuk memeriksa keadaan pria itu. Ia bersyukur, akhirnya pria yang telah ia tolong akhirnya sadar juga. Hasna berharap setelah ini dapat mengetahui identitas pria itu dan menghubungi keluarganya.
"Bagaimana kondisinya, Dokter?" tanya Hasna setelah dokter memeriksa pria asing itu.
"Karena benturan keras yang dialaminya saat kecelakaan, pasien mengalami amnesia."
Kedua mata Hasna membulat dengan sempurna. "Apa? Amnesia?"
"Keadaan membuat pasien tidak ingat memorinya. Saya tadi coba tanya siapa namanya, dia juga tidak tahu. Pasien kehilangan memorinya sementara," jelas Dokter.
"Sementara? Berarti bisa balik, kan?" tanya Hasna lagi.
Dokter mengangguk. "Bisa kembali. Namun, pasien harus pelan-pelan dikenalkan masa lalunya."
"Tapi, saya ini bukan keluarganya. Saya hanya orang asing yang menolongnya. Saya juga nggak menemukan identitasnya."
"Sebaiknya Anda lapor polisi untuk mencarikan keluarganya," saran Dokter.
Hasna mengangguk. "Baik, Dok. Saya akan segera melakukan itu agar dia segera bertemu dengan keluarganya.
Setelah berbincang dengan dokter, Hasna memasuki ruang rawat pria yang ditolongnya. Ia menatap wajah pucat pria tampan yang tengah melamun.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam."
"Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Hasna yang begitu perhatian kepada pria itu.
"Kepala saya masih sakit sekali. Sebenarnya saya ini siapa? Kenapa saya nggak ingat apa-apa? Kenapa saya di sini?" tanya pria itu sangat bingung dengan keadaan dirinya yang sekarang.
Hasna tersenyum. "Jangan banyak memikirkan apa pun dulu, Mas. Mas harus banyak istirahat agar cepat sembuh. Oh, ya, perkenalkan nama saya Hasna Fadhillah, saya yang menolong Mas saat terdampar di sungai. Sepertinya Mas mengalami kecelakaan dan masuk jurang hingga tiba di sungai desa yang saya tinggali. Untuk nama, saya tidak tahu siapa nama Mas, karena saya tidak menemukan identitas apa pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Hati Untuk Adnan (SELESAI)
Espiritual[Romance - Islami] Kehilangan orang tua, membuat Adnan Faturrahman kehilangan arah. Kepribadiannya berubah menjadi sosok yang salah jalan. Namun, takdir mempertemukannya dengan sosok gadis muslimah bernama Hasna Fadhillah dalam kondisinya yang amnes...