"Jodoh itu ada di tangan Allah. Allah akan menuntun kita sampai pada jodoh kita yang sesungguhnya di waktu yang tepat dan walau kita harus mengalami lika-liku yang memberatkan."~ Adnan Faturrahman ~
Raja dan Astri mulai diinterogasi oleh polisi setelah tertangkap. Polisi menunjukkan bukti-bukti kepada mereka, membuat Raja terbelalak. "Astri! Ini semua gara-gara kamu!" gerutu Raja sangat kesal kepada istrinya yang mudah membicarakan kejahatan mereka dengan Adnan."Ya, aku nggak tahu Adnan bakal ngerekam," sahut Astri.
"Jadi, benar kalian udah lakuin kejahatan kepada mereka?"
Raja menggeleng. "Eng-ngak, Pak! Itu salah! Itu fitnah!" tegasnya.
"Tapi, Anda tadi mengakui sendiri."
"Pak, kami nggak salah. Tolong jangan penjarakan kami," pinta Astri dengan bola mata yang berkaca-kaca. Ia tidak menyangka Adnan akan memenjarakan dirinya dan suaminya.
"Kalian kami tahan sampai sidang berlangsung." Polisi membawa Raja dan Astri masuk ke dalam sel. Raja kesal, sementara Astri mulai meneteskan air matanya.
Adnan menghampiri mereka. Ia menyilangkan kedua tangannya di dada, tersenyum miring, dan tatapannya begitu sinis ke arah paman dan tantenya. " Om Raja, Tante Astri, gimana? Enak di penjara?" ejeknya. Adnan tertawa.
Raja menatap tajam Adnan. "Kurang ajar kamu! Dasar ponakan durhaka!" teriak Raja.
Adnan kembali tertawa lepas. "Om yang mulai duluan. Om sama Tante udah bunuh orang tuaku dan mencoba menghabisiku. Om, Tante, kejahatan nggak pernah menang. Lihat kalian sekarang berakhir di sini. Mau kalian berusaha keras menghabisiku, kalian akan tetap kalah. Aku senang akhirnya kalian akan mendekam di sini. Selamat menikmati neraka kalian."
"Adnan! Lepasin kami!" teriak Astri.
Adnan menggeleng. "No, way! Tidak mau! Saya tidak akan melepaskan orang yang sudah berusaha membunuh orang tua saya! Kalian begitu keji membunuh orang tua saya! Dasar kejam! Kalian telah merusak kebahagiaan seorang pria muda di sini!"
"Aku sayang sekali sama ayah dan bunda. Kenapa kalian mengakhiri hidup mereka? Padahal mereka udah cukup banyak membantu kalian selama ini. Aku sangat kecewa dengan perilaku kalian. Om Raja sangat peduli padaku di hari orang tuaku meninggal, dan terkejut saat aku melakukan bunuh diri, ternyata Om punya maksud sendiri. Om ingin membunuhku dengan tanganmu, bukan aku bunuh diri. Bagus sekali. Kalian bermuka dua!"
"Inilah rumah baru kalian untuk selamanya. Selamat menikmati, ya. Adnan akhirnya bisa kembali ke rumah dan menata perusahaan yang sudah Om Raja obrak-abrik selama ini."
Adnan bergegas meninggalkan kantor polisi. Ia masuk ke dalam mobil Fadhilah.
"Nan, setelah ini kamu akan tinggal di kota, ya?" tanya Fadhilah.
Adnan menggeleng. "Enggak, kok. Adnan tetep pengen tinggal di rumah Abi dan umi. Boleh, nggak? Adnan bakal kasih kalian uang, kok. Biar kalian nggak mengeluarkan banyak uang untukku lagi. Aku selama ini udah cukup merepotkan kalian."
"Adnan, tidak apa-apa. Kamu sudah menjadi anak Abi sendiri. Meskipun orang tua kamu udah nggak ada, Abi akan jadi ayah untukmu."
"Abi, boleh nggak aku di rumah sebentar. Aku juga harus menata perusahaan lagi. Kalau udah selesai, aku akan pulang. Abi sama Hasna pulang duluan aja ke desa. Adnan pasti akan kembali lagi ke desa."
"Baiklah, Abi antar kamu ke rumah."
Adnan menatap ke arah Hasna. "Kamu sehat-sehat di sana, ya? Aku pasti akan kembali lagi, Na. Di sini masih ada urusan yang harus aku selesaikan."
![](https://img.wattpad.com/cover/339094832-288-k66156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Hati Untuk Adnan (SELESAI)
Spirituelles[Romance - Islami] Kehilangan orang tua, membuat Adnan Faturrahman kehilangan arah. Kepribadiannya berubah menjadi sosok yang salah jalan. Namun, takdir mempertemukannya dengan sosok gadis muslimah bernama Hasna Fadhillah dalam kondisinya yang amnes...