2

5K 351 6
                                    

Happy Reading!!!

Kinal Putra Atmanjaya papa dari Shani Indira Natio menatap sendu pintu kamar sang anak. Dia tak tau apa yang terjadi pada anak semata wayang nya itu.

Karena disibukkan dengan pekerjaannya, ia jadi jarang bertemu dengan sang anak. Di tambah sang anak yang masih membenci dirinya karena kejadian beberapa tahun yang lalu.

Yang namanya seorang ayah ia tak tega melihat anaknya sedih, walaupun anaknya tak suka pada dirinya.

Siapa lagi yang peduli pada diri anaknya itu kecuali dirinya, ia kehilangan istrinya beberapa tahun lalu karena hal bodoh yang dilakukannya.

Tok tok tok

"Shan ini papa, buka pintunya nak," tak ada jawaban dari dalam yang membuat kinal cemas. Pasalnya sang art yang ada dirumahnya memberitahukan dirinya, bahwa sang anak sudah seminggu tak keluar dari kamar.

Dia yang masih berada diluar kota langsung pulang ketika mendengar kabar itu. Hatinya cemas.

"Shan, sayang buka ya sayang," masih tak ada jawaban hingga Kinal memutuskan untuk mendobrak pintu itu itu.

Brak

Pintu itu berhasil didobrak oleh Kinal dibantu satpam dan supir yang ada dirumahnya.

Gelap! hal pertama yang dilihat oleh Kinal ketika ia berhasil mendobrak pintu kamar Shani. Ia perlahan masuk bau alkohol dan asap rokok seketika memenuhi indra penciumannya. Ia cari saklar lampu dan menyalakannya.

Betapa perih hatinya melihat kondisi sang anak, kamar yang selalu rapi itu kini seperti kapal pecah. Matanya menelusuri area kamar hingga pandangannya tertuju pada Shani.

Matanya membulat melihat Shani jauh dari kata baik-baik saja. Shani duduk menunduk dengan sebatang rokok yang berada disela-sela jarinya yang sudah habis setengah.

"Ya ampun nak, kamu kenapa," mata Kinal berkaca-kaca melihat kondisi anaknya itu. Di pegangnya pundak Shani.

"Shan kamu kenapa."

Perlahan Shani mengangkat kepalanya menatap sang papa, matanya yang memerah, lingkar mata yang menghitam dan wajah pucat nya. Membuat hati Kinal teriris.

"Sha,....."

"Gracia pa,....." perkataan Kinal terpotong dengan suara lirih Shani, dan seketika kesadaran Shani hilang setelah kata itu keluar.

"Nak bangun nak," tumpah air mata yang dari tadi ditahan Kinal akhirnya turun juga.

"Pak siapkan mobil cepat," sang supir yang masih berada dikamar itu langsung bergegas menyiapkan mobil.

*****

"Akhir-akhir ini gue jarang liat Shani, dia dimana Gre." Gracia yang tadinya sedang menikmati makanannya  seketika tidak mood mendengar nama Shani yang diucapkan temannya Anin.

"Mana gue tau," niat tak niat Gracia menjawab pertanyaan temannya itu.

Anin bingung melihat respon Gracia "biasanya kan lo si paling tau tentang Shani, lo kan nggak bisa kalau nggak ngeliat dia."

"Itu kan biasanya dan sekarang buktinya gue bisa tuh tanpa dia," jawab Gracia acuh.

"Kalian berantem," Gracia mengangkat bahunya acuh tak menanggapi perkataan Anin.

"Bener juga dia dimana ya semenjak kejadian hari itu dia nggak pernah keliatan lagi,"  batin Gracia

"Lah ngapain gue mikirin dia," Gracia geleng-geleng untuk menghilangkan pikirannya.

"Dih aneh lo Gre, ngapain geleng-geleng."

"Serah gue lah, dah lah gue mau balik pacar gue dah nunggu diparkiran." Gracia pergi meninggalkan Anin. Anin sendiri ia masih penasaran mengapa Shani jarang bahkan udah lama tak terlihat, dan apakah dia yakin Gracia bisa tanpa dia.

Anin tau betul bagaimana manja Gracia saat bersama Shani, dan bagaimana sedihnya ia jika Shani tak masuk seharian saja.

Dan Anin dibuat bingung dengan perkataan Gracia, pacar? sejak kapan wanita itu punya pacar. Jika hari-harinya saja selalu sibuk dengan Shani, kapan kenalnya?.

Tapi tunggu! jika memang benar Gracia punya pacar lantas bagaiman keadaan Shani. Soalnya ia tau bagaimana perasaan Shani ke Gracia, perlakuan Shani selama ini benar-benar menandakan bahwa Shani telah jatuh cinta pada Gracia sahabatnya sendiri. Ditambah cerita sang pacar padanya yang mengatakan Shani cinta pada Gracia.

Ah! mengigat sang pacar lantas Anin segera menghubungi pacarnya lewat pesan untuk bertemu.

Sayang, ketemuan yo
Di tempat biasa.
Penting!

Lah kok mendadak
Apanya yang penting yang?

Shani! cepat nanti aja nanya"
Jangan lama-lama.
See you
Love you

Hah Shani?
Oke tunggu yang
Love you to.
_

*****

Disinilah Anin sekarang di cafe biasa tempat ia dan pacarnya sering nongkrong.

"Hai sayang, udah lama," seseorang datang menghampirinya dan duduk didepannya.

Anin membalas nya dengan senyum "Nggak kok yang, nih udah aku pesan," Anin menyodorkan makanan ke arah sang pacar.

"Makasih sayang, tapi bukannya menolak ada apa dengan Shani," tanya orang itu menatap serius Anin.

"Setidaknya minum dulu kak."

"Shani nggak pernah lagi terlihat di kampus."

"Dan sepertinya Shani dan Gracia ada masalah."

Desy diam mencerna perkataan Anin, Desy kakak angkat dari Shani pacar Anin. Namun Desy tak tinggal seatap dengan Shani, ia memutuskan untuk tinggal di apartment.

Memori Desy kembali berputar beberapa minggu yang lalu, saat Shani datang ke apartemennya menceritakan masalah yang ia alami, Gracia menjauhinya, Gracia membencinya dan Gracia yang jijik terhadap dirinya. Rentetan perkataan Shani terulang di otaknya.

Sebelum Gracia menjauhinya, Shani membuat pengakuan padanya bahwa ia sayang dan cinta pada Gracia. Betapa bahagia nya wajah Shani saat itu, sampai Gracia berbicara mengagetkan mereka.

"Aku salah dengar kan Ci, kamu nggak cinta sama aku kan Ci?" Shani dan Desy diam, mulut mereka terkunci tidak tau menjawab apa. Ingin rasanya Shani menjawab bahwa ia tak mencintai Gracia tapi ia tak bisa.

"Ya Ge itu benar, Ci,....."

"Udah diam! aku kecewa dan marah, jangan temui aku lagi," Gracia pergi dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Dan mulai hari itu Desy tak pernah lagi melihat atau saling tukar kabar dengan Shani.

Shani menghilang! pikirnya mungkin Shani sedang berusaha menjelaskan semuanya pada Gracia.

Tapi hari ini semua ditepis karena mendengar perkataan Anin, bahwa Gracia sudah memiliki pacar. Ia khawatir jika terjadi sesuatu kepada Shani, ia tau betapa nekatnya orang itu.

Tbc.

Oke cukup part awal yang sad nya wkwk

See you part selanjutnya,....

Bertahan atau Pergi [GRESHAN]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang