Happy Reading!!!
Disinilah Desy sekarang di rumah sakit tempat Shani dirawat, setelah mendengar cerita dari sang pacar, Desy langsung pergi ke rumah Shani. Desy dan Anin yang mendapat informasi dari art yang ada di rumah Shani bahwa Shani sudah seminggu dirawat di rumah sakit.
"Pah! kenapa bisa begini," Desy bertanya kepada sang papa yang menunduk di kursi depan ruang rawat Shani.
"Shani kebanyakan mengkonsumsi alkohol sampai ia overdosis dan ia juga kekurangan asupan makanan Des,"
"Papa gagal jadi seorang ayah buat dia Des, papa gagal," Kinal menatap dalam Desy pandangannya kosong.
Desy yang mendengar betapa sedihnya sang papa sekarang, hatinya ikut sedih meskipun ia hanya anak angkat di keluarga ini tapi ia diperlakukan seperti anak kandung.
"Papa nggak gagal kok," Desy memeluk sang papa mengelus punggung yang sudah bergetar itu.
"Sudah seminggu Des adik kamu nggak sadarkan diri," pelukan itu terlepas dan Desy mengelap air mata yang ada di pipi sang papa.
"Apa kamu tau sesuatu kenapa adik kamu bisa sampai seperti ini," Kinal bertanya.
"Desy akan cerita asal papa tidak marah sama Shani, setelah papa mendengar fakta tentang Shani."
"Papa akan berusaha, apa pun itu papa nggak akan marah nak, cukup dengan kejadian dulu Shani membenci papa."
"Papa kenal Gracia kan."
"Sahabat Shani."
"Oh iya kemana dia, apa dia tidak tau tentang Shani."
"Biasanya anak itu akan nangis kejer tentang apa pun yang terjadi pada Shani."
"Itu dia masalahnya Pa, Gracia marah sama Shani."
"Shani jatuh cinta sama Gracia dan Gracia tau itu."
"Saat Shani menceritakannya sama Desy, Gracia mendengarnya dan ya, dia marah,jijik. Dan mungkin Shani sudah tau bahwa Gracia memiliki pacar makanya Shani sefrustasi ini Pa."
"Papa nggak marah kan."
"Buat apa Papa marah Shani adik kamu, dia sama seperti kamu."
"Hah! Papa serius?"
"Ya Papa serius dan Papa akan bantu Shani untuk mendapatkan Gracia atau bahkan mereka akan menikah jika Shani sadar nanti." Kinal berucap dengan senyum menghiasi bibirnya, sebuah ide muncul di kepalanya.
"P-papa beneran." Desy kaget bagaimana caranya pikirnya.
"Ya Papa beneran dan ya, mungkin cara papa kali ini jahat tapi jika itu bisa buat Shani bahagia papa akan lakuin."
"Jahat kenapa emangnya Pa."
"Kamu akan tau jika Shani sadar nanti."
"Oh ya dia siapa." Kinal bertanya melirik Anin yang duduk tak jauh dari samping Desy.
"Pacar Desy Pah! Giman cantik kan?"