"Kalau kamu anterin aku terus Fio gimana? Dia kan pacar kamu"tanya Luna sambil memakai helm yang baru saja di berikan Yasha.
"Enggak usah mikirin cewek itu"jawab Yasha.
"Buruan naik!"suruh Yasha.
Luna pun segera naik ke atas motor Yasha, motor Yasha itu bukan motor sport tapi motor treil, alasan kenapa bukan motor sport karena Luna tidak sampai dan Yasha males mendengar ocehan Luna.
"Sha laper"adu Luna setelah motor treil milik Yasha keluar dari garansi.
"Sha"panggil Luna saat tidak mendapat respon dari Yasha.
"Yasha, kamu denger aku ngomong enggak sih?"tanya Luna dengan nada kesal.
"Diam Lun!"suruh Yasha sambil membenarkan letak tangan Luna yang menjauh dari perut nya.
"Aku lapar"adu Luna lagi.
"Iya tahu, lo bisa diam dulu enggak"jawab Yasha lalu menambah kecepatan motor nya.
Saat Yasha menambah kecepatan motor nya, Luna dengan cepat mengeratkan pegangan nya pada perut Yasha.
"Turun!"suruh Yasha saat motor treil itu berhenti di depan pedagang bubur kacang ijo.
Luna langsung turun dari motor Yasha.
"Yasha bukain!"suruh Luna saat tidak kunjung bisa membuka pengait helm nya.
"Sini deketan!"suruh Yasha dan Luna pun mendekatkan diri ke arah Yasha.
Sekali gerakan pengait helm itu bisa Yasha lepaskan.
"Sana pesen dulu! Gue mau parkir motor di sana dulu"suruh Yasha lalu menjalankan kembali motor nya ke arah kumpulan motor yang berjejer rapih di pinggir jalan.
"Udah pesen?"tanya Yasha setelah duduk di depan Luna.
Luna mengangguk.
Sambil menunggu pesanan mereka di antar, Yasha memilih membalas pesan dari Fiona, cewek nya yang entah ke berapa.
Sebenarnya ini hari kedua Yasha dan Fiona berstatus pacar dan tadi nya mereka akan pergi ke taman baca namun itu semua tidak jadi karena Yasha harus mengantar perempuan yang berada di depan nya untuk membeli buku dan alat tulis.
Yasha dan Fiona terpaut usia dua tahun, perempuan itu sudah kuliah sedangkan dirinya masih anak SMK. Mereka kenal lewat media sosial lalu mereka berpacaran itu pun Yasha nembak nya lewat Chat, kedua nya sama-sama tidak tahu wajah masing-masing hanya tahu lewat foto saja.
"Yasha"panggil Luna.
"Apa?"tanya Yasha tanpa menatap wajah Luna.
"Kamu kenal Bayu?"tanya Luna.
Yasha langsung mengangkat kepala nya saat Luna menyebut nama laki-laki.
"Kenapa?"tanya Yasha.
"Dia chat aku, suruh save no nya"jawab Luna sambil menunjukan room chat nya dengan nomor yang tidak di kenal.
"Jangan di save, abaikan aja"ujar Yasha.
"Hmm"jawab Luna.
Kalian tahu isi kontak di hp Luna itu hanya seratus, iya seratus. Yasha tidak mengizinkan Luna menyimpan no yang tidak penting atau tidak di kenal, perempuan itu hanya menyimpan nomor teman sekelas nya, keluarga nya, keluarga Yasha dan beberapa teman Yasha.
"Ingat apa kata gue, jangan simpan no orang yang tidak di kenal"ujar Yaah mengingatkan.
Luna mengangguk patuh.
Tak lama bubur kacang ijo mereka datang, kedua nya makan dengan tenang. Kenapa bukan bubur ayam? Karena kedua nya tidak suka, kedua nya lebih suka bubur kacang ijo.
Setelah selesai mengisi perut, kedua nya langsung melanjutkan perjalanan ke toko buku dan alat tulis.
Libur telah usah dan besok mereka sudah harus masuk sekolah untuk memulai tahun ajaran baru.
"Mau beli buku yang gimana?"tanya Yasha sambil melihat-lihat buku tulis dengan berbagi gambar.
"Yang polos"jawab Luna.
"Kenapa bukan yang ada gambar nya? Lo kan suka yang ada gambar-gambar nya?"tanya Yasha heran. Tidak biasanya Luna membeli buku tulis dengan cover polos.
"Aku udah kelas dua belas masak buku nya yang ada gambar-gambar nya"jawab Luna.
"Enggak ada larangan anak kelas dua belas pakai buku yang ada gambar-gambar nya"ujar Yasha.
"Beli yang kayak biasanya aja!"suruh Yasha.
"Tapi..."
"Enggak usah pakai tapi-tapi"ujar Yasha memotong perkataan Luna.
Luna pasrah lalu mengambil buku tulis dengan gambar beruang seperti buku-buku nya sebelum nya.
"Kalau ada yang ngomong jelek tentang lo, bilang sama gue"ujar Yasha lalu mengambil alih buku yang di pegang Luna dan menaruh nya di dalam keranjang.
"Yok lanjut beli yang lain"ajak Yasha sambil menarik tangan Luna ke arah rak yang berisi berbagai macam bolpoin.
"Kamu enggak beli sekalian Sha?"tanya Luna pada Yasha.
"Entar gue minta punya lo aja"jawab Yasha.
"Toh ini semua di beli pakai uang gue"lanjut Yasha pelan bahkan Luna tidak dapat mendengar apa yang baru saja Yasha katakan.
"Ambil banyak sekalian! Lo kan suka lupa naruh"suruh Yasha saat Luna mengambil satu kotak bolpoin.
Luna mengangguk lalu mengambil lagi satu kotak bolpoin dan satu kotak pensil.
"Penggaris jangan lupa"ujar Yasha mengingatkan.
Luna mengangguk lalu mengambil penggaris yang terbuat dari besi.
"Ambil yang terbut dari plastik aja, bahaya kalo lo beli yang dari besi kayak gini"ujar Yasha lalu menaruh penggaris besi dan menukarnya dengan penggaris plastik.
Yasha tidak mau kejadian dulu terulang lagi, kejadian di mana Luna memukul nya pakai penggaris besi karena dirinya mengganggu Luna yang sedang mengerjakan tugas mapel keuangan.
"Udah semua kan?"tanya Yasha.
Luna mengangguk.
"Udah"jawab Luna.
"Kita bayar"ujar Yasha lalu mebawa keranjang ke meja kasir.
"Yasha"panggil Luna saat mereka sedang berada di depan meja kasir.
"Apa lagi?"tanya Yasha.
Luna menggeleng.
"Ambil sana! Pasti ada yang ketinggalan kan?"ujar Yasha menebak raut wajah Luna.
Luna mengangguk sambil meringis kecil.
"Gue kasih waktu satu menit buat lo ambil"ujar Yasha dan Luna segera berjalan untuk mengambil satu barang yang hampir dirinya lupakan.
Bersambung....
01 Juni 2023
09 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone Di SMK
Teen FictionAntara Cinta dan Pertemanan? Ah...Sungguh merumitkan. Ini bukan hanya kisah remaja yang terjebak friendzone, namun juga kisah mereka yang duduk di bangku SMK. Kisah friendzone tidak hanya terjadi di bangku SMA tapi juga terjadi di bangku SMK. Penasa...