Satu minggu pertama PKL, Luna sangat menikmati dan tidak ada kendala sama sekali, namun memasuki minggu kedua, ketiga, bahkan ke empat, Luna sudah merasakan ketidak nyamanan, bukan tempat nya tapi suasana di sana yang membuat Luna tidak nyaman dan juga mulai merasa bosan. Setiap hari pekerjaan yang di berikan pada Luna tidak lah berat dan susah, mungkin itu menjadi salah satu penyebab rasa bosan yang Luna alami, kegiatan di sana sebenar nya tidak monoton, di setiap minggu ada satu hari di mana bisa di gunakan untuk berolahraga bersama atau acara makan-makan bersama, tapi mungkin kegiatan nya yang terus berulang di tiap minggu nya yang membuat nya tidak nyaman dan bosan. Orang-orang di sana tidak lah terlaku buruk namun juga tidak bisa di bilang baik, nama nya dunia kerja pasti ada saja hal terjadi di dalam nya entah itu hal baik maupun hal buruk sekalipun, setiap hari Luna terus menyaksikan bagaimana kegiatan mereka tanpa ada nya rekayasa.
Luna masuk seminggu lima hari, yaitu di hari Senin sampai hari Jumat, jam kerja nya dari pukul delapan pagi sampai pukul tiga sore. Luna juga masih berangkat bersama Yasha, waktu masuk dan jam kerja mereka juga tidak berbeda.
"Nih minuman nya"ujar Yasha sambil memberikan sebotol air mineral pada Luna yang sedang duduk di atas motor nya.
"Makasih"jawab Luna sambil menerima botol air mineral yang Yasha berikan.
Luna membuka tutup botol dengan mudah karena sebelum nya sudah di bukak kan terlebih dahulu oleh Yaah, Luna meneguk air di dalam botol hingga tersisa setengah.
Mereka baru saja pulang dari tempat PKL dan sekarang kedua nya sedang berada di taman komplek perumahan.
Mereka memilih singgah ke taman untuk menghilangkan penat akibat seharian bekerja.
"Dua bulan lagi kenapa rasa nya kayak lama banget ya"ujar Luna sambil menutup botol air mineral nya.
"Mau bolos bareng?"tanya Yasha.
Luna langsung memelototi Yasha.
"Enggak mau aku"jawab Luna tegas menolak ajakan bolos dari Yasha.
"Dari pada lo tiap hari ngeluh 'kapan selesai nya sih ini, aku bosen banget' mending juga bolos aja sekalian"ujar Yasha.
"Kamu bosen denger keluhan aku selama ini?"tanya Luna.
"Banget"jawab Yasha.
Luna mendengus kesal.
Drett drett drettt drett.
Yasha yang merasakan getaran dari hp yang berada di saku celana nya pun segera mengmbil nya, Yasha melihat layar hp sekilas lalu kembali menyimpan hp nya kembali di saku celana nya.
"Dari siapa?"tanya Luna penasaran.
"Bukan siapa-siapa"jawab Yasha lalu mengambil helm yang berada di kaca spion motor nya.
"Kita pulang"ajak Yasha lalu segera menaiki jog depan motor nya.
Luna pun segera memegang pinggang Yasha karena takut jatuh saat Yasha menaikan starjat motor nya.
"Kenapa tiba-tiba ngajak pulang sih?"tanya Luna
"Udah sore, mendung juga ini"jawab Yasha lalu segera menjalankan motor nya.
Luna melihat ke langit dan benar saja langit nya mendung.
Tidak butuh waktu lama motor Yasha sudah berhenti di depan rumah Luna dan Luna pun segera turun dari atas motor Yasha.
"Makasih Sha"ujar Luna sambil melepas helm nya.
Yasha mengangguk lalu menerima helm yang di berikan Luna.
"Ayah lo udah pulang"ujar Arya memberi tahu Luna.
Luna membalik kan badan dan benar saja di garasi rumah sudah terparkir mobil milik ayah nya.
"Iya Sha. Tumben ayah jam segini udah di rumah"ujar Luna.
Ayah Luna biasanya sampai di rumah menjelang magrib.
"Masuk sana! Langsung mandi jangan rebahan"suruh Yasha.
Luna mengangguk patuh.
Setelah nya Yasha langsung menjalan kan motor nya menuju rumah yang berada tepat di depan rumah Luna.
Luna pun segera berjalan masuk ke dalam rumah.
Ceklek.
"Assalamualaikum"salam Luna sambil berjalan memasuki rumah.
"Waalaikumsalam"jawab ayah Aslan dari arah rung tengah.
Luna pun segera berjalan ke arah ayah nya berada.
Ayah Aslan tersenyum menyambut putri nya yang baru saja pulang.
"Ayah kok udah di umah jam segini?"tanya Luna sambil menyalami tangan sang ayah.
"Iya, tadi kerjaan ayah enggak sebanyak biasanya makanya bisa pulang lebih awal"jawab ayah Aslan lalu meminta Luna untuk duduk di samping nya.
Luna pun langsung duduk di samping sang ayah lalu menyandarkan tubuh nya di sandaran sofa.
"Capek?"tanya ayah Aslan sambil mengusap lembut rambut putri nya.
Luna mengangguk.
"Kasian putri ayah"ujar ayah Aslan.
"Kamu laper enggak? Kalau laper kamu makan dulu sana, tadi ayah udah beli makanan"tanya ayah Aslan.
"Nanti aja yah, Luna mau rebahan bentar habis itu mau mandi, baru deh makan"jawab Luna.
"Luna"panggil ayah Aslan.
"Iya yah"jawab Luna sambil menegak kan badan nya.
"Sabtu besok kita ada undangan makan malam di rumah tante Ana, kamu mau ikut atau mau di rumah aja?"tanya ayah Aslan.
"Dalam rangka apa yah? Kok tiba-tiba tante Ana ngundang kita makan malam"tanta Luna.
Tante Ana merupakan adik ayah nya, ayah nya merupakan anak kedua dari empat bersaudara, kakak ayah Aslan seorang perempuan bernama Ayudia, lalu adik ayah Aslan yang pertama perempuan bernama Ana dan adik ayah Aslan yang kedua seorang laki-laki bernama Arlan.
"Gilang baru saja memenangkan olimpiade makanya tante Ana mengadakan makan malam bersama"jawab ayah Aslan.
"Kamu mau ikut atau tidak?"tanya ayah Aslan.
"Semua anggota keluarga di undang?"tanya Luna.
Ayah Aslan mengangguk.
Luna tidak langsung menjawab, perempuan berfikir terlebih dahulu.
"Kalau kamu tidak mau ikut tidak papa"ujar ayah Aslan.
Ayah Aslan tahu betul sikap keluarga nya terhadap putri semata sayang nya bagaimana semenjak Luna masukkan jenjang SMK, marah? Kecewa? Tentu saja, ayah mana yang tidak marah dan kecewa saat putri yang di rawat, di jaga di perlakukan tidak baik, apalagi yang memperlakukan tidak baik adalah keluarga nya sendiri.
"Luna ikut yah"jawab Luna.
"Kamu beneran mau ikut?"tanya ayah Aslan.
Luna mengangguk yakin.
"Yasudah, tapi kalau kamu tidak nyaman langsung bilang sama ayah"ujar ayah Aslan.
Luna mengangguk.
"Eemm...kalau Luna ajak Yasha boleh enggak yah?"tanya Luna.
Ayah Aslan tersenyum lalu mengangguk.
"Boleh sayang"jawab ayah Aslan.
"Makasih ayah"ujar Luna sambil tersenyum senang.
Mungkin dengan adanya Yasha di sana bisa membuat Luna sedikit nyaman, walaupun sebenarnya nya ayah Aslan tidak yakin bila Yasha bisa menahan emosi dan berakhir membuat keributan, tapi biarkan saja yang terpenting putri nya merasa nyaman di sana.
Bersambung...
12 Juli 2023
05 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone Di SMK
Fiksi RemajaAntara Cinta dan Pertemanan? Ah...Sungguh merumitkan. Ini bukan hanya kisah remaja yang terjebak friendzone, namun juga kisah mereka yang duduk di bangku SMK. Kisah friendzone tidak hanya terjadi di bangku SMA tapi juga terjadi di bangku SMK. Penasa...