24

41 2 0
                                    

"Pulang yuk Lun"ajak Yasha pada Luna yang sedang menatap langit malam.

Luna langsung menatap Yasha yang berdiri di samping nya.

"Enggak enak Sha sama yang lain, masak kita pulang padahal acara nya belum selesai"jawab Luna.

"Ngapain pakai enggak enak sih Lun? Mereka enggak akan melarang kita bahkan mereka bakal senang kalau kita pulang duluan"ujar Yasha.

"Luna dengerin gue, mereka enggak menginginkan kita di sini, jadi buat apa kita tetap di sini? Lebih baik kita pulang"lanjut Yasha sambil menatap wajah Luna.

Luna menghela nafas pelan. Apa yang di katakan Yasha tidak salah, dari awal kehadiran Luna dan Yasha memang tidak pernah di anggap bahkan mereka mengabaikan Luna saat prempuan itu bertanya kabar mereka.

"Kita pamit dulu sama mereka"ujar Luna setelah berfikir sebentar.

Mendapat persetujuan dari Luna, Yasha langsung menarik tangan Luna dan membawa nya ke dalam rumah karena sebelum nya kedua nya berada di halaman belakang.

Setelah pamitan singkat, Yasha langsung membawa Luna pulang dengan motor treil nya. Awal nya ayah Aslan meminta Luna dan Yasha menginap tapi dengan tegas Yasha menolak permintaan ayah Aslan karena laki-laki itu sudah muak berada di sana. Ayah Aslan sendiri memilih menghinap di rumah tante Diana, alasan nya karena semua anggota keluarga juga akan menginap di sana, ayah Aslan tidak enak bila harus pulang di saat semua anggota keluarga nya sedang berkumpul seperti sekarang.

Untung saja dari awal Yasha memilih menggunakan kendaraan sendiri, ketiga nya memang tidak berangkat menggunakan kendaraan yang sama, Yasha dan Luna menggunakan motor sedangkan ayah Aslan menggunakan mobil, awal nya ayah Aslan meminta kedua nya untuk satu mobil namun Yasha menolak dengan alasan yang membuat ayah Aslan akhir nya menyetujui.

"KAMU MAU BAWA AKU KEMANA SHA?"tanya Luna saat motor Yasha melaju bukan ke arah rumah nya.

Yasha tidak menjawab pertanyaan Luna, laki-laki itu memilih menambah kecepatan motor nya sampai-sampai membuat Luna mengeratkan pegangan tangan nya pada perut Yasha.

Setelah menempuh waktu kurang lebih lima belas menit, akhirnya motor Yasha berhenti di tepi danau.

"Ngapain kamu bawa aku ke danau malam-malam gini?"tanya Luna.

"Turun Lun!"bukan nya menjawab, Yasha malah meminta Luna untuk segera turun dari atas motor nya.

Luna pun segera turun dari atas motor Yasha.

"Kita mau ngapain di sini Sha?"tanya Luna lagi.

Yasha lagi-lagi tidak menjawab pertanyaan Luna, laki-laki itu memilih melangkah kan kaki nya mendekati tepi danau.

Luna mengikuti langkah Yasha dengan rasa penasaran.

"Teriak Lun!"suruh Yasha saat Luna sudah berdiri di samping nya.

"Haa...gimana Sha?"tanya Luna tidak paham dengan apa yang baru saja Yasha suruh.

"Lo teriak yang kenceng!"suruh Yasha lagi.

"Di sini?"tanya Luna sambil melihat sekitar.

"Di sini sepi, lo tenang aja"ujar Yasha seakan tahu apa yang sedang Luna fikir kan.

Luna pun mengambil nafas dalam-dalam sebelum melakukan apa yang Yasha minta.

"AAAAAAAAAAAA........"

"AAAAAAAAAAA........"

Luna tersenyum lega setelah berteriak sebanyak dua kali.

"Lega?"tanya Yasha sambil melihat wajah Luna yang kelihatan lega.

Luna mengangguk sambil tersenyum menatap Yasha.

"Makasih Sha"ujar Luna.

Hanya Yasha satu-satu nya orang yang tahu bagaimana perasaan nya sekarang, bahkan ayah nya sendiri tidak tahu apa yang Luna rasakan sekarang, yang ayah nya tahu dirinya akan baik-baik saja bila Yasha di samping nya, tapi itu tidak cukup karena yang Luna ingin kan ayah nya ada bersama nya sekarang.

"AAAAAAA......."merasa belum cukup, akhir nya Luna kembali berteriak untuk meluapkan kekesalan nya.

"AAAAAAAAAAA......"Yasha tidak mau ketinggalan pun ikut berteriak.

"Kenapa kamu ikutan teriak?"tanya Luna sambil menatap Yasha.

"Emang cuma lo doang yang butuh teriak? Gue juga butuh Lun, udah dari tadi gue nahan emosi agar tangan ini enggak menonjok orang-orang itu"jawab Yasha sambil menunjukan genggaman tangan yang seperti akan menonjok.

"Kalau bukan karena lo, mereka udah pasti bakal habis di tangan gue"lanjut Yasha.

Sejak acara mulai, Yasha mati-matian menahan emosi karena mereka dengan santai nya menyindir kehadiran Luna dan dirinya.

Luna langsung memeluk Yasha.

"Makasih dan maaf Sha karena kamu mau menahan emosi saat di sana tadi,"ujar Luna dalam pelukan Yasha.

Yasha tersenyum tipis lalu membalas pelukan Luna.

"Ini terakhir kali nya lo datang ke acara mereka, gue enggak kan izinin lo lagi datang"ujar Yasha.

"Dan gue enggak mau denger protes daru lo"lanjut Yasha sebelum Luna mengeluarkan protes.

Luna mengangguk patuh, untuk sekarang perempuan itu tidak akan protes.

Luna bersyukur memiliki Yasha di hidup nya dan Luna berharap Yasha misalkan pergi meninggalkan nya sendirian.



Bersambung...



25 Juli 2023
19 Agustus 2023

 Friendzone Di SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang