"Maaf nunggu lama"ujar Luna setelah sampai di samping Yasha.
Yasha hanya mengangguk lalu memberikan helm pada Luna.
"Besok mau jalan? Mumpung besok tanggal merah"tanya Yasha setelah Luna memakai helm.
"Emang nya besok enggak ada janji sama pacar baru kamu?"tanya Luna.
Seingat Luna, Yasha baru saja menembak perempuan kemaren.
"Doi sibuk"jawab Yasha.
"Mau enggak jalan? Gue ada tiket nonton untuk dua orang besok"tanya Yasha.
"Boleh, tapi pastiin pacar kamu tahu dan enggak akan labrak aku gara-gara jalan sama cowok nya"jawab Luna.
Bukan tanpa alasan Luna meminta seperti itu, dirinya tidak mau kejadian yang dulu terulang lagi. Kejadian di mana dirinya di labrak perempuan yang mengaku pacar Yasha di depan umum, selain malu dirinya juga sakit hati karena perempuan itu menyebut dirinya 'perempuan gatal', selama ini tidak ada yang berkata seperti itu pada nya.
"Hmm"jawab Yasha.
"Buru naik!"suruh Yasha.
Luna pun segera naik ke atas jog belakang motor Yasha.
Setelah Luna duduk dengan aman dan nyman di jog belakang motor nya, Yaah pun segera menjalankan motor nya.
Sepanjang jalan kedua nya memilih saling diam hingga motor yang Yasha bawa berhenti tepat di depan rumah Luna.
"Makasih ya Sha"ujar Luna sambil memberikan helm pada Yasha.
Yasha mengangguk.
"Gue pulang dulu"pamit Yasha lalu menjalan kan motor nya menuju rumah nya.
Setelah memakai kan motor di garasi rumah, Yasha langsung berjalan masuk ke dalam rumah.
"Kamu udah pulang Sha?"tanya papa Levi saat melihat Yasha yang akan berjalan melewati ruang tengah.
"Salam nya mana Sha?"tanya mama Hasna yang baru saja keluar dari dapur dengan kedua tangan membawa nampan yang berisi secangkir teh dan sepiring kue brownis.
"Assalamualaikum"salam Yasha.
"Waalaikumsalam"jawab mama Hasna dan papa Levi bersamaan.
"Nah gitu dong"ujar mama Hasna sambil tersenyum pada Yasha.
"Kamu bersih-bersih dulu sana! Habis itu turun, papa sama mama mau ngomong sesuatu sama kamu"ujar mama Hasna.
"Mau ngomong apa?"tanya Yasha sambil mendudukan dirinya di sofa single depan sofa yang di duduki mama Hasna dan papa Levi.
"Nanti aja, kamu bersih-bersih dulu sana"jawab mama Hasna.
"Kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti?"tanya Yasha.
Mama Hasna menghela nafas, putra nya memang keras kepala persis seperti suami nya.
Mama Hasna dan papa Levi saling tatap lalu tidak lama mama Hasna menganggukan kepala nya.
"Begini Sha, kamu tahu kan kalah papa menginginkan kamu untuk lanjut kuliah?"tanya papa Levi.
"Terus?"tanya Yasha.
"Papa dan mama memutuskan kamu untuk melanjutin kuliah di luar negeri"ujar papa Levi
"Papa udah cari beberapa fakultas terbaik di beberapa negara, nanti kamu tinggal pilih dari yang sudah papa carikan atau kamu sudah punya pilihan sendiri?"lanjut papa Levi
"Sha"panggil mama Hasna saat tidak mendapat respon dari Yasha.
"Kalian pasti tahu apa jawaban aku"ujar Yasha lalu bangun dan berjalan ke arah tangga.
"Yasha"panggil mama Hasna saat melihat Yasha pergi tanpa memberikan jawaban yang pasti.
"Yasha, mama sama papa belum selesai bicara"lanjut mama Hasna.
"Yasha"panggil mama Hasna lagi.
Yasha tidak memperdulikan panggilan mama Hasna, laki-laki itu memilih terus berjalan menaiki tangga.
Brak.
Kedua orang tua Yasha menghela nafas panjang saat mendengar suara bantingan pintu kamar yang cukup keras.
Yasha membanting tumbuh nya ke atas tempat tidur, laki-laki itu sangat kesal dengan keputusan yang kedua orang tua nya ambil tanpa meminta pendapat nya terlebih dahulu.
Yasha tidak masalah jika kedua orang tua nya meminta dirinya untuk melanjutkan pendidikan tapi tidak di luar negeri, Yasha tidak akan pernah setuju apapun alasan nya.
Yasha tidak bisa meninggalkan Luna di sini sendiri, walaupun kenyataan nya perempuan itu tidak sendiri, tapi tetap saja Yasha tidak percaya pada orang lain untuk bisa menjaga Luna, walaupun itu ayah dari perempuan itu sendiri. Bagi nya Luna adalah prioritas utama nya dan akan terus menjadi prioritas utama sampai kapan pun.
Tok tok tok tok.
"Sha"panggil mama Hasna sambil mengetuk pintu kamar Yasha.
"Sha, buka dulu pintu nya! Mama mau bicara sama kamu"ujar mama Hasna.
Yasha memilih memejamkan mata nya dari pada membukakan pintu untuk sang mama.
Tok tok tok tok.
"Yasha"panggil mama Hasna.
"Sha"panggil mama Husna lagi.
"Yaudah kalau kamu belum mau buka pintu, kamu istirahat dulu aja, nanti kita bicara kalau kamu udah tenang"ujar mama Hasna lalu setelah nya Yasha tidak mendengar lagi suara dari mama Husna di luar sana.
Yasha membuka mata nya saat sudah tidak mendengar suara dari sang mama.
Untuk sekarang Yasha tidak mau di ganggu siapa pun,bahkan Luna sekalipun, Yasha takut lepas kendali dan berakhir menyakiti orang-orang yang berada di dekat nya.
Bersambung...
11 Agustus 2023
02 September 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone Di SMK
Teen FictionAntara Cinta dan Pertemanan? Ah...Sungguh merumitkan. Ini bukan hanya kisah remaja yang terjebak friendzone, namun juga kisah mereka yang duduk di bangku SMK. Kisah friendzone tidak hanya terjadi di bangku SMA tapi juga terjadi di bangku SMK. Penasa...