SPAM BANYAK KOMENTAR DULU DISINI!
💫💫💫
Setelah pembicaraan mereka kemarin, Chatra masih datang. Kali ini tidak ada penolakan atau Chatra menunggu di halaman. Sama seperti sebelumnya, Chatra datang untuk menjemput Ken berangkat sekolah dan singgah untuk bermain.
Loli tidak melarang, dia juga belum menganggap Chatra ada. Saat dia pulang kantor, Ken sudah ada di rumah, bersama sang Papa yang sedang bermain. Loli bersikap seolah tidak peduli, saat sampai didalam wanita itu langsung masuk kamar untuk bersih-bersih. Di dalam kamar pun Loli sempat termenung, harinya berjalan dengan baik, tapi tidak dengan perasaan dan hatinya. Dia seolah sudah kebal, mati rasa, sampai-sampai dia bingung harus berekspresi seperti apa.
Kalau ditanya bagaimana dia terhadap Chatra? Tentu masih marah, kecewa, juga benci. Sampai rasanya tidak bisa di jelaskan. Tapi, herannya perasaan dalam dirinya tidak berubah sedikit pun. Loli masih mencintai Chatra, sangat.
Tidak mau berlarut dalam perasaan yang di situ-situ saja. Setelah bebersih, Loli putar haluan ke dapur. Dia berniat membuat makanan, saat melewati ruang tamu dimana Chatra dan Ken berada pun wanita itu tidak menoleh sama sekali, hanya mengacak pelan rambut Ken saat berjalan di samping anaknya duduk.
Loli tau Chatra memperhatikannya, tapi dia memilih untuk pura-pura tidak tau.
“Mau masak apa?”
Loli tersentak, dia langsung mengelus dadanya saat tau siapa yang mengangetkan dirinya. “Bibi Mala ngagetin aku dehh.” Gerutunya kecil di depan kulkas, tadi dia sedang memilih sayur.
Bibi Mala tertawa kecil, ia menatap Loli dalam sebelum melirik sosok di ruang tamu mereka. “Kamu mau tau satu hal enggak, Lol?” tanya Bibi Mala membantu Loli membersihkan sayur ketika wanita itu sudah mengeluarkan bahan masakan.
“Apa, Bi?” tanya Loli seraya sibuk dengan sayur-sayurnya.“Bibi baru tau, Ken itu bisa lebih ceria ya dari biasanya. Bahkan, yang kadang suka susah makan sayur aja tadi dia semangat banget karena yang masakin Papanya.”
“Apa?” gerakan tengan Loli berhenti spontan, dia menoleh dengan wajah penuh tanya. Apa tadi? Yang masakin Papanya? Yang benar saja! Chatra tidak pandai memasak, dulu goreng telur saja gosong.
Bibi Mala mengangguk seadanya. “Iya, tadi siang yang masakin makan siang buat Ken itu Papanya.” Ulangnya lebih jelas menjawab keraguan Loli.
“Chatra masak? Ken suka sayur?” ulangnya lagi penuh tanda tanya besar. Sungguh, Loli meragukanmu hal itu. Tapi, melihat kesungguhan dari wajah Bibi Mala membuatnya menghilangkan keraguan dalam dirinya.
“Masa sih?” gumamnya lagi kurang yakin, lalu menatap sosok yang kini sedang sibuk bersama anaknya. Sosok di ujung sana terlihat sedang mengajari sesuatu.
“Bibi gak memihak siapapun, tapi yang Bibi lihat dia beneran berubah kok. Kamu marah sama dia, itu wajar karena dia sejahat itu, tapi Bibi saranin biarkan mereka berdua tetap seperti ini ya. Biarkan mereka dekat selayaknya anak dan Papa walaupun sampai nantinya kamu gak bisa maafin.”
Loli jadi termenung, hatinya terasa sesak, tapi juga ada letupan bahagia melihat kedekatan Ken dan Chatra, apalagi anak itu terlihat sangat bahagia. Bagaimana Ken tertawa lebar, dan Chatra dengan telaten mengajari anaknya entah itu tentang apa.
Pemandangan yang ia lihat adalah pemandangan yang dulu dia harapkan, namun sekarang membuatnya enggan untuk melihat pemandangan ini. Karena, jika dia melihat Loli akan mudah luluh, dia akan menjadi naif. Loli tidak ingin menjadi bodoh untuk mudah memaafkan yang kesekian kali.
Larut dalam lamunan, Loli ikut larut dalam suara pekikan Ken yang terngiang dalam telinganya. Anaknya sudah bisa merasakan bahagia yang sejak dulu dia idamkan. Yaitu, melakukan banyak hal bersama sang Papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [Selesai]
Romance"Semua udah berakhir, tolong lepasin aku. Aku mohon." "Gak akan, sebelum aku menyiksa mu seperti di neraka." ____ WARNING! CERITA INI 1821+ GUYSSS! Kalau ada yang menghindari, jangan di baca. Konten ini cukup banyak kekerasannya. Yang penasaran sama...