Guyss ini wattpad aku aja apa yang lain jugaaa, aku tuh mau up dari kemaren tapi gangguan gituu, jadi akhirnya aku up di karyakarsa tadiii.
Btw, buat antisipasi kalian bisa follow akun karyakarsa aku. Nanti aku bisa up di sana semisal ada gangguan begini lagiii.
Tapi semoga udah enggak yaaaUser: Rina Nurdianti
***
Jangan lupa follow dulu sebelum baca ruanghalu21Selamat membaca 🖤
Tandai typooo!Sebelum baca juga sebaiknya spam komen disini duluu hehe
***
Sampai menjelang malam, apa yang Ken inginkan belum juga terpenuhi. Padahal Chatra sudah bangun sejak tadi bahkan pria itu sudah mulai bersiap-siap untuk pergi.
Tapi sepertinya anaknya pun sudah lupa, Loli bersyukur atas itu.
"Andi, beli makanan."
Loli hanya melirik sekilas saat mendengar suara itu. Tanpa bertanya pun pasti Chatra juga membelikan untuk dirinya. Bukan, bukan bermaksud percaya diri, tapi Chatra memang begitu. Masih bertanggung-jawab atas dirinya maupun Ken jika sedang melakukan pengobatan seperti ini.
Ini yang Loli herankan juga. Loli benar-benar tidak mengerti bagaimana jalan pikiran mantan suaminya itu, ucapannya selalu tajam, enggan mengakui bahwa Ken adalah anaknya. Bersikap seolah-olah tidak peduli, selalu merendahkan Loli dengan ucapan tajamnya itu. Tapi, herannya Pria itu masih peduli, rela darahnya di ambil tiap bulan untuk pengobatan sang anak, sangat berbanding terbalik dengan ucapannya.
Maka dari itu, Loli memiliki harapan besar untuk kembali bersama. Sikap yang Chatra tunjukan seolah dia juga ingin bersama.
Walaupun begitu, Loli juga bukan tidak sama sekali mendapatkan kekerasan. Dia beberapa kali terkena amukan kasar pria itu ketika marah.
Hatinya mulai ada keraguan.
Jadi, sebenarnya apa yang dia inginkan?"Sshhh...."
Rintihan Ken menyadarkan Loli, wanita itu langsung menoleh dan menatap pada Ken yang merintih dengan mata terpejam. Dia elus lengan sang putra yang terbebas dari alat medis, berbeda dengan lengannya yang satunya banyak terpasang alat medis hingga membuat lengan Ken menjadi sedikit membengkak.
Loli sempat meringis, tiap bulannya seperti itu. Pasti anaknya sangat tersiksa.
"Kenapa sayang? Sakit, ya?" tanya Loli lembut.
Ken langsung membuka matanya, anak itu menggeleng cepat dengan senyum menghiasi bibirnya walaupun kecil.
"Enggak, biasa aja kok, Ma. Ken kan kuat." katanya diakhiri cengiran.Loli ikut mengulas senyum, tapi dia juga tau jika apa yang anaknya katakan itu adalah kebohongan.
Wanita itu mengelus puncak kepala sang anak, membuat Ken terdiam dengan sorot dalam menatap ibunya. Lalu, tatapannya berpindah pada sosok jangkung yang masih sibuk dengan dunianya sendiri di brankar sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [Selesai]
Romance"Semua udah berakhir, tolong lepasin aku. Aku mohon." "Gak akan, sebelum aku menyiksa mu seperti di neraka." ____ WARNING! CERITA INI 1821+ GUYSSS! Kalau ada yang menghindari, jangan di baca. Konten ini cukup banyak kekerasannya. Yang penasaran sama...