Trapped || Enam

4.6K 437 243
                                    

Follow dulu sebelum baca! ruanghalu21

Jangan lupa vote dan komen!
Selamat membaca 🖤

Spam komen disini sebelum baca!

***

“Argh! Sangat nikmat!”

Bahkan Chatra tidak peduli dengan wajah Loli yang memerah, yang dia pedulikan hanya kepuasannya. Dia bergerak sesuka hati di atas tubuh Loli, menenggelamkan miliknya berkali-kali di dalam milik Loli yang sudah kebas, bahkan tulang seluruh tubuhnya rasanya ingin lepas dari tempatnya.

Banyak gaya yang Chatra lakukan, di mana ketika menyerang dari belakang bukan hanya payudara yang di tampar berkali-kali, tapi juga bokong wanita itu yang menjadi sasaran. Tak hanya itu, rambut sepanggung wanita itu kerap jadi sasaran, dan ketika menggunakan posisi di depan leher dan bahunya di cengkram sangat kuat. 

Bahkan Loli merasa sepertinya dia tidak akan bisa melihat matahari lagi besok pagi. Serangan di seluruh tubuhnya sangat menyakitkan dan dia yakin akan ada banyak memar setelahnya.

***

Ternyata Loli masih bisa melihat sinar matahari yang melewati celah jendela kamar, dia menatap langit-langit kamar dengan perasaan yang sulit di definisikan. Kali ini rasanya benar-benar menyakitkan, sakitnya sungguh tidak bisa di definisikan.

Loli tidak tau sebenarnya apa yang membuat Chatra berubah semalam, bahkan tindakan pria itu baru ia temui sekarang ini.

Dulu, semarah apapun Chatra, pria itu tidak pernah berbuat lebih dari sekedar menciumnya kasar atau jika ingin ranjang menarik rambutnya. Tapi, tarikan itu juga tidak menyakitkan, tidak seperti semalam yang rasanya seakan ingin lepas dari kepala.

Loli turun bertitah dari kamar tamu di apartement-nya, rambutnya yang acak-acakan dan mata bengkak menandakan apa yang terjadi semalam sungguh menyakitkan. Bahkan, Loli masih shock berat pagi ini.

Dia menoleh kembali melihat ranjangnya yang sudah tidak berbentuk, disana sudah tidak ada siapapun karena Chatra sudah pergi entah kemana.

Mengingat setiap perlakuan pria itu semalam membuat Loli menjadi merasa sesak, bahkan sangat-sangat sesak. Ingin menangis tapi rasanya dia sudah lelah.

Tamparan, jambakan, gigitan, cengkraman di dadanya masih terasa begitu jelas. Bahkan ketika Loli melihat di kaca kamar mandi ada banyak luka memar di sana.

Tubuhnya merinding melihat penampilannya sendiri.

Matanya pun memanas, masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi semalam. Dia merasa... Itu hanya mimpi.

Tidak mau terlihat semakin menyedihkan, Loli merendan diri untuk menenangkan pikirannya terlebih dahulu. Dia masih sangat terguncang, masih seperti orang linglung yang kehilangan arah.

Trapped [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang