Warning ya ges yaaa!
Lanjut scroll aja sampe bawah kalo semisal terganggu dengan adegannya okee!***
Jangan lupa follow dulu sebelum baca! ruanghalu21Jangan lupa vote dan komen ya kawan kuuuu
Jangan lupa tandai typonya jugaaaGak tau keyboard ku tuh jadi otomatis, kan kezellll
Btw spam komen disini banyak-banyakkk!
Harus loh ini yaaa ahhahaahSelamat membaca para joneskuuu🖤
***
M
ata Loli memerah saat cengkraman di lehernya semakin menguat, bahkan wanita itu sudah terbatuk-batuk karena kesulitan bernapas.
Tapi, Chatra tidak terlihat peduli sedikit pun, pria itu masih sibuk memberikan tanda di seluruh tubuh Loli. Terutama di daerah dada dan leher. Tangannya juga tak berhenti memainkan dada Loli, di remas kencang dan di plintir ujungnya.
Rasanya sakit sangat sakit. Loli rasanya ingin mati karena bingung dengan rasa sakit yang menguasai dirinya.
Loli menggeleng cepat, tubuhnya terus meliuk karena sentuhan sentuhan Chatra yang membuat bulunya meremang. Dia terus menganga mencari oksigen, Dadanya benar-benar terasa begitu sesak. Mungkin di menit selanjutnya dia tidak bisa lagi bertahan.
Tapi ternyata tak lama Chatra melepaskan cengkramannya di leher, pria itu berpindah memainkan sesuatu di bawah sana. Dia masukan tiga jarinya dan dia kocok sangat cepat membuat Loli menggigit kuat bibirnya. Dia tidak mau mendesah, dia tidak ingin terlihat menikmati permainan mantan suaminya.
Melihat Loli yang mati-matian menahan desahan, pria itu menyeringai dan semakin memperkuat gerakan tangannya sampai bunyi becek itu semakin nyaring.
“Mendesah, Sayang. Jangan di tahan, gue suka mendengar suara desahan lo.” bisiknya sensual.
Loli menatap Chatra penuh kebencian. “Lepasin aku brengsek!” umpatnya tanpa sadar dan menarik tangannya kuat dari tali yang mengikat lengannya.
Sekarang rasa sakitnya mungkin belum terasa, tidak tahu besok.
Tidak suka dengan umpatan itu, Chatra mempercepat gerakannya. Kali ini suaranya jauh lebih panas dari sebelumnya.
“Argh! Aku bilang lepas! Lepasin aku Chatra!” pintanya dengan nada putus asa karena terus di serang. Bahkan Loli sudah menangis dengan tubuh meliuk-liuk.
“Aku putuskan kesepakatan kita! Jadi kamu gak berhak sentuh aku lagi! Lepasin aku—arghh!”
Loli menggeleng kuat, dia teriak hebat dengan intinya yang terasa sakit. Benar adanya rasa nikmat, tapi rasa sakitnya lebih dominan membuat Loli mengerang kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [Selesai]
Romance"Semua udah berakhir, tolong lepasin aku. Aku mohon." "Gak akan, sebelum aku menyiksa mu seperti di neraka." ____ WARNING! CERITA INI 1821+ GUYSSS! Kalau ada yang menghindari, jangan di baca. Konten ini cukup banyak kekerasannya. Yang penasaran sama...