Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 22 jam akhirnya pesawat yang ditumpangi Davian telah landing di bandara internasional Soekarno-Hatta dengan selamat pada malam menjelang pagi, ia menggeret kopernya keluar dan berdiri di ruang tunggu matanya meliar ke penjuru bandara untuk mencari orang yang telah di tugaskan untuk menjemputnya.
Merasa lelah Davian mulai duduk di kursi tunggu sambil mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi orang itu. Tapi sebelum ponsel itu mendekat ke telinga nya suara seseorang terdengar menyapanya dari samping.
Orang itu datang dengan nafas yang memburu, seperti nya dia habis berlari. Pikir Davian.
"Sorry for my lateness sir, let me introduce myself, my name is Arya, I am the person assigned to pick you up"(maaf atas keterlambatan saya tuan, perkenalkan nama saya Arya, saya adalah orang yang ditugaskan untuk menjemput anda) pria yang mengaku bernama Arya itu terlihat sangat menyesal atas keterlambatan nya.
"It's okay, aku juga baru sampai paman." Balas Davian dengan bahasa Indonesia yang sangat lancar dan fasih walau masih memiliki logat Inggris.
"Ah rupanya anda bisa berbahasa Indonesia, kalau begitu mari kita pergi tuan muda." Arya segera menawarkan diri untuk membawa koper Davian yang meski sempat ditolak Davian Arya tetap bersikeras membawanya membuat Davian akhirnya mengalah dan membiarkan, setelah tiba di area parkiran barang-barang Davian segera Arya masukan kedalam bagasi dan Davian langsung masuk kedalam mobil.
Arya masuk dan langsung duduk di kursi pengemudi,"Jika anda merasa sangat lelah tidur saja tuan muda, nanti setelah sampai akan saya bangunkan." Ujar Arya kala melihat Davian yang tampak memaksakan diri untuk tidak tertidur.
Davian tersenyum canggung,"Seperti nya begitu, tolong bangunkan aku setelah sampai paman."
Selama perjalanan Davian habiskan dengan tidur, maklum selama di pesawat ia tidur kurang nyenyak, duduk berjam-jam membuat tubuhnya begitu terasa pegal dan lelah.
Mobil yang ditumpangi keduanya mulai memasuki kawasan Mansion Bara alias papa kandungannya Davian. Mansion Bara terletak agak jauh dari pusat kota, untuk bisa mencapai Mansion Bara kita harus melewati luasnya hutan yang tampak sangat menakutkan jika malam hari, lalu setelah melewati hutan kau akan tiba dihadapan gerbang besar yang menjulang tinggi yang mengelilingi seluruh area mansion puluhan bodyguard ditempatkan di sekeliling gerbang untuk memperkuat keamanan Mansion, setelah masuk kau tak akan langsung menemukan mansion tapi kau akan disuguhkan hamparan luas halaman mansion, di beberapa bagian tertentu pohon dan bunga yang cantik dan segar sengaja ditanam, butuh sekitar 10 menit untuk bisa mencapai Mansion dengan menggunakan mobil dengan kecepatan sedang.
Arya menghentikan mobilnya di depan pintu utama, Arya memerintahkan seorang penjaga untuk membawa masuk koper Davian kedalam kamar yang sudah disiapkan. Ouh iya setiap sudut mansion pasti di tempatkan satu bodyguard untuk berjaga seperti di gerbang, beberapa titik di halaman, pintu masuk, garasi, setiap sudut luar mansion, pintu belakang, dan tentunya area dalam Mansion. Arya bergegas membangunkan Davian yang tertidur pulas di kursi penumpang.
Tapi tampaknya Davian itu tipe orang yang sensitif dengan sekitar, karena baru saja Arya membuka pintu mobil Davian langsung tersentak bangun padahal Arya yakin ia sangat pelan ketika membukanya tadi.
"Sudah sampai paman?" tanya Davian dengan suara seraknya.
"Iya tuan muda kita sudah sampai." Jawab Arya yang langsung menepi memberi jalan bagi Davian untuk keluar.
Davian keluar memandang biasa pada pintu besar didepannya, ia tak aneh lagi mengenai mewahnya Mansion karena sendiri kecil hingga sekarang sudah banyak Mansion tak kalah besar yang telah ia kunjungi jadi saat melihat mansion besar didepannya Davian bereaksi biasa saja tapi tidak dengan hatinya yang tampak berdebar tak karuan, ia tak tahu bagaimana reaksi mereka? Selama ini dia hanya melihat mereka lewat foto saja kini mereka akan benar-benar bertemu dan bertatap muka langsung.

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN DESIRE
Teen Fiction"Bolehka aku berharap jika suatu saat nanti kalian dapat menerima ku?" ____________________ Gak pandai buat deskripsi Ini murni cerita aku Selamat membaca