Elnath

3.3K 757 43
                                    




"Loh kok udah siang ?"




Ara terkejut ketika melihat suasana dihutan itu sudah terang, padahal dia merasa dirinya belum terlalu lama pergi ke asteria.

ara dengan cepat berlari keluar dari area hutan karena dia takut sahabatnya khawatir dan tengah mencarinya sekarang.

"haah haahh, capek" ucap ara ketika berhasil keluar dari hutan itu

dia melihat suasana villa masih sepi, hanya ini masih pagi, mungkin sekitar jam 7.
setelah menormalkan nafasnya ara berjalan menuju ke villa, saat akan masuk dia melihat mang ujang, pak agus dan om jef sedang ngopi di sebelah bangunan villa.

"widih asik banget ngopi pagi pagi" sapa ara

dia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam villa, dia memilih untuk menghampiri mereka bertiga.

"eh non ara, selamat pagi non" sapa mereka bergantian

ara hanya tersenyum membalas sapaan mereka, lalu ara duduk disana bersama mereka.
melihat respon mereka biasa saja ara jadi bernafas lega, karena sepertinya tidak ada yg menyadari kepergian ara dari semalam.

"yang lain belum pada bangun non ?" tanya pak agus

"belum pak, pada kebo mereka" jawab ara terkekeh

tiga laki laki dewasa itu tersenyum mendengar penuturan ara, mereka lanjut ngobrol ngobrol, ara bertanya tentang pulau ini pada mang ujang, karena dia yg bertugas mengurus villa ini jadi mungkin dia tau sesuatu, tentang asteria.

namun ternyata ara tak mendapat jawaban tentang rasa penasarannya, mang ujang hanya bilang kalau sebelumnya pulau ini kosong, dan tak berpenghuni, baru setelah papa ara membelinya beberapa tahun lalu, mang ujang ditugaskan disini.

"Araaa"

ara dan yg lain menoleh ke arah suara, ternyata itu chika.
dia baru saja keluar villa, sepertinya dia baru bangun karena penampilannya yg masih tanpa make up lengkap dengan piyama tidurnya.

"ara ih, gue kira lo ilang, tadi gue ke kamar mau bangunin lo tapi lo nya udh ga ada" ucap chika sembari duduk disamping ara

ara tersenyum melihat sahabatnya itu, dia makin tidak sabar untuk menceritakan asteria pada chika.

"gue udh bangun dari tadi chik" jawab ara

"hm tumben" ucap chika sambil menyandarkan kepalanya di bahu ara dan memejamkan matanya

dia sudah terbiasa manja seperti ini pada ara, tak heran jika zee dan olla selalu menyuruh mereka untuk berpacaran saja karena sikap chika yg seperti ini pada ara dan ara juga tidak keberatan dengan itu.

"yang lain udh bangun ?" tanya ara

"udah, lagi pada mandi" jawab chika

"lo ngga ?" tanya ara

"baru mau, ayok sama lo juga" ajak chika

"yaudah ayo masuk" jawab ara

setelah itu mereka berdua pamit pada mang ujang dan yg lain, lalu masuk kedalam villa, chika bergelayut manja di lengan ara.

"masih pagi tuh mandi, bukan malah pacaran" sindir olla yg baru saja keluar dari kamarnya

chika hanya memutar matanya malas melihat olla, sementara ara menjulurkan lidahnya meledek olla.

"chik buruan mandi terus masak, gue laper" ucap zee yg juga baru keluar dari kamarnya

"lo pikir gue pembantu, masak sendiri lah" jawab chika malas

A S T E R I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang