Megrez

2.1K 520 36
                                    



Saat ini ara dan yang lainnya sudah ada dalam bangunan bekas kastil lama itu, mereka melihat disana tak ada apapun, kosong.
hanya tersisa reruntuhan batu dan juga tulang tulang yg entah siapa pemiliknya.

sudah cukup lama mereka berkeliling dan mencoba mencari petunjuk dari tempat itu, namun tak ada satupun yg bisa mereka temukan.

"tak ada apa apa disini" ucap zee putus asa

"kita harus apa sekarang mira ?"

"hm entah lah zee, aku juga tidak tau kita harus pergi kemana lagi untuk mencari keberadaan chika dan olla" jawab mira

"deltha apa kau tau tempat lain ?" tanya marsha

deltha menggeleng, dia menundukan kepalanya seolah ikut putus asa karena mereka belum bisa menemukan petunjuk apapun sejak datang ke tempat ini.

ara mengehela nafasnya, dia menatap ke sekeliling bangunan tua itu, benar benar tak terisa apapun di tempat itu.

"aku rasa kita harus menunggu bantuan yg dikirimkan oleh paman" ucap flora

"benar, hanya itu satu satunya harapan kita sekarang" ucap deltha

"siapa yg kira kira akan dikirim oleh paman untuk membantu kita ?" tanya zee

"mungkin para penduduk yg ememliki aimilios terbaik, kita tunggu saja" jawab mira

"sebaiknya kita menunggu di luar, aura arwah disini sangat besar" ucap kathrin

"ah kau benar, sebaiknya kita menunggu di tempat lain" ucap mira setuju

saat mereka bergegas keluar, ara tetap diam di tempatnya, zee bahkan sampai ikut berhenti dan menatap ara.

"ada apa ara ?" tanya mira

"gapapa, kalian duluan saja, nanti aku menyusul" ucap ara sambil tersenyum

setelah mendengar ucapan ara mereka pun mengangguk dan mulai keluar meninggalkan ara di tempat itu.

ara terdiam sejenak, dia sebenarnya tidak tau apa yg akan dia lakukan sekarang, hanya saja hatinya seolah melarangnya untuk meninggalkan tempat itu.

"baiklah, sekarang aku harus apa ?" tanya nya bermonolog

"aku tidak memiliki petunjuk apapun, kemana aku harus mencari mereka sekarang"

saat ara juga ikut merasa putus asa dan hendak keluar, tiba tiba sebuah batu dari dindin di atasnya jatuh dan hampir saja mengenainya.


bugh!


untung saja ara memiliki reflek yg bagus, dia menghindari batu itu dengan mudah, batu itu terguling dan membentur bebatuan lainnya.

"huhh hampir saja" ucap ara bernafas lega

ara menatap ke arah tergulingnya bau tadi, sekilas dia melihat ada sesuatu disana. karena penasaran ara menghampirinya, ternyata batu itu membentur batu lain dan membuat posisinya bergeser.

tepat ditempat bergesernya batu itu ara melihat ada sebuah buku yg tertimbun reruntuhan batu kecil.
dengan cepat dia langsung mengambilnya dan membersihkannya.

ternyata benar itu sebuah buku, buku kuno.
lalu tak lama setelah ara menyentuh buku itu, buku itu mulai mengeluarkan cahaya aneh, ara tetap memegangnya dengan kuat.

lalu tak lama setelah ara menyentuh buku itu, buku itu mulai mengeluarkan cahaya aneh, ara tetap memegangnya dengan kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A S T E R I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang