Reciprocity

1.8K 502 52
                                    




Sudah berjam jam lamanya ara dan teman temannya berjalan mencari tempat yg dimaksud dalam buku itu, mereka yakin tempat itu berada disekitar sana.

mereka sudah pergi ke tiga tempat yg memiliki daratan tinggi yg ada di tengah pulau itu, namun tak ada bangunan apapun disana.

mereka sudah kelelahan saat ini, cadangan makanan mereka juga sudah mulai habis.

"tinggal satu tempat lagi di utara, satu satunya harapan kita" ucap mira

"semoga tempat yg kita cari ada disana" ucap flora

"ya, semoga saja" saut deltha yg hampir putus asa

"kalian bertiga masih kuat ?" tanya kathrin pada ara, zee dan marsha

"masih" jawab ketiganya kompak

"ayo kita lanjut pergi ke utara" ucap ara

teman temannya mengangguk, mereka pun mulai berjalan ke arah utara, mereka membawa harapan besar, berharap bisa menemukan tempat yg mereka cari, megrez.











di tempat lain ~

chika dan olla saat ini tengah tertidur pulas, masih di temani oleh ketiga penyihir kelas atas itu.

vions menatap chika dengan lekat sedari tadi, dia sangat tertarik dengan gadis itu.

"apakah ratu akan mengambil darahnya hari ini ?" tanya west

"sepertinya iya, karena sudah tidak ada waktu lagi" saut south

"besok malam adalah malam gerhana bulan merah itu ?" tanya west memastikan

south mengangguk, kemudian dia menatap chika yg tengah tertidur dengan nyaman, wajah south terlihat sedikit sedih.

"semoga dia tidak memberontak, aku tak ingin melihat ratu menyakiti mereka" ucap south

"hahaha, kau kenapa south ?" tanya west sambil tertawa

"apakah kau kasihan pada mereka berdua ?"

"hm, hanya tidak tega saja" jawab south

"mereka berdua benar benar bocah yg polos"

"sangat berbeda jauh dengan putri elnath seratus tahun yg lalu"

"oh ayolah south, aku takut kau menyukainya" ledek west

"aku menyukainya"

west dan south menoleh ke north yg tiba tiba bersuara, dia tersenyum melihat chika.

"sayang sekali aku tidak akan bisa memiliki gadis cantik ini" ucap north

"kenapa ? kau bisa memintanya pada ratu auri jika kau mau, ratu pasti akan memberikannya padamu north" ucap west

"terlambat, ratu sudah memberikannya pada orang lain" jawab north lesu

"memberikannya ? pada siapa ?" tanya south

"siapa lagi jika bukan pada bocah nakal itu" jawab north kesal

"aku malas bertarung dengannya, lebih baik aku mengalah"

"hahaha north, katakan saja kalau kau takut, karena kau sendiri tau kau tak akan pernah menang melawannya" ucap west sambil tertawa

"ck, diamlah west" jawab north kesal

west menertawakannya, sedangkan south menatap iba pada chika.

"bagaimana dengan temannya ?" tanya south menunjuk olla

"dia akan di tumbalkan nantinya" jawab north

"setelah ratu berhasil mendapatkan darah elnath, dia akan melepaskannya dan membiarkan mereka pergi"

A S T E R I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang