Death

2.5K 572 97
                                    

Situasi saat ini masih menegangkan, mereka masih bersembunyi di ruang bawah tanah di rumah itu.

ara, zee dan mira sudah siap dengan pedang mereka masing masing, sementara flora mengintip situasi diluar dari tangga.

"ada yang datang, empat penyihir" ucap flora memberikan informasi

"dua naik ke lantai atas dan yg lainnya mengarah kesini sekarang"

mereka langsung bersembunyi dibalik tembok diantara tangga itu, sedangkan flora lamgsung melesat turun dan menghampiri chika dan yg lainnya untuk menjaga mereka.

suara langkah kaki terdengar mulai menuruni anak tangga, di kanan ada ara dan di kiri ada zee.
sedangkan mira berada dibelakang zee.

suara itu makin dekat, tambah dekat, hingga akhirnya kaki mereka terlihat.
tepat saat dua penyihir itu menginjak anak tangga terakhir, ara dan zee langsung mengayunkan pedang mereka ke arah leher para penyihir itu.

duk ~ duk ~ duk ~

sesaat setelahnya dua kepala menggelinding jatuh, ara dan zee berhasil menebas leher mereka dengan sekali tebasan.

mira dan flora tersenyum kagum melihat mereka berdua, itu sangat sempurna untuk orang yg sebelumnya tak pernah menggunakan pedang.
sepertinya mereka harus berterimakasih pada deltha yg sudah mengajari mereka dengan baik.

sementara itu marsha sedang menutup mulut olla yg tadi hendak berteriak ketika melihat dua kepala itu menggelinding begitu saja terpisah dari tubuhnya.

"mira, apa selanjutnya ?" tanya zee

"tunggu aku akan menyembunyikan mayat mereka lebih dulu" jawab mira

flora juga langsung menghampiri mira untuk membantunya mengurus mayat penyihir itu, tapi saat flora akan mengangkat mayat penyihir yg ditebas oleh ara, sesuatu yg aneh terjadi.

"mira lihat ini" ucap flora

mira melihat ke arah flora, dia kaget ketika melihat tubuh mayat itu perlahan mulai hancur menjadi debu.

"lihat lah kepalanya juga hancur" ucap zee menunjuk kepala penyihir itu

"bagaimana mungkin ini bisa terjadi" ucap mira bingung

"apa yg terjadi mira ? apa aku melakukan kesalahan ?" tanya ara

"tidak, ini benar benar menakjubkan ara, tubuh penyihir yg kau tebas seketika hancur tak tersisa" jawab mira

"apa mungkin karena pedang ara mira ?" tanya flora

"pedang itu hanya pedang biasa, sama seperti yg kita gunakan" jawab mira

saat mereka tengah kebingungan, flora mendengar ada langkah kaki yg kembali mendekat pada tempat mereka.

"ada yg datang lagi" ucap flora

mereka langsung kembali ke posisi masing masing, flora juga langsung menyeret mayat penyihir yg di bunuh oleh zee dan menyembunyikannya ditempat yg aman.

benar saja tak lama setelah itu ada dua penyihir lain yg datang kesana, ara dan zee kemudian melakukan tugasnya kembali, sama seperti tadi.

begitu dua penyihir itu menginjakan kaki mereka di anak tangga terakhir, zee dan ara langsung menebas leher mereka dengan gerakan yg cepat.
penyihir itu tak punya waktu untuk menghindar.

hal yg sama juga terulang, tubuh penyihir yg ditebas oleh ara langsung menjadi debu dan hilang begitu saja.

ara sendiri bingung dengan apa yg sebenernya terjadi, dia tak pernah melakukan apapun dengan pedangnya, selain waktu itu.

A S T E R I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang