Sorry

2.4K 576 63
                                    



"Aaaarrrghh .. sakiit"

"araaa, tolong ini sakit"

"chika ada apa chika, lo kenapa chik"

"sakit .. aku mohon hentikan ini sakit"

"araa sakit, badan aku sakit raa .. tolooong"

"Aaaarghhh"

Chika tiba tiba meraung kesakitan sambil memegangi lehernya, dia tidak tau apa yg terjadi, tubuhnya terasa terbakar dan remuk saat itu.

ara dan yg lainnya tentu panik melihat kondisi chika seperti itu, mereka terpaksa harus berhenti dan membawa chika ke tempat yg lebih nyaman.

chika masih terus berteriak kesakitan, ara membaringkannya ditanah dengan berbantalkan pahanya.

"apa yg terjadi mira ? kenapa chika tiba tiba begini ?" tanya ara panik

"aku juga tidak tau ara" jawab mira

"apa mungkin ada hubungannya dengan darah chika yg dia berikan pada para penyihir itu ?" tanya flora

"mungkin saja karena hal itu" jawab mira

"apa yg harus kita lakukan sekarang mira ?" tanya zee

"tolong lakukan sesuatu, aku mohon" ucap ara

dia menatap tak tega pada sahabatnya yg masih terus meraung kesakitan di pangkuannya itu, chika memegang tangan ara dengan erat, ara membiarkan tangannya dieremas dengan kuat oleh chika.

"ara s-sakiiit" ucap chika sambil menangis

ara benar benar tidak bisa melihat chika seperti ini, tapi dia juga tidak tau harus melakukan apa sekarang, ara hanya bisa mengusap pelan rambut chika.

"ara berikan buku itu" seru deltha tiba tiba

"mungkin saja disana ada cara mengobati putri atau penjelasan kenapa dia bisa seperti ini"

"ah deltha benar ara" saut mira

ara yg mendengar itu langsung memberikan bukunya pada mereka, deltha dan mira langsung membukanya, membaca beberapa halaman dari buku itu.

saat perhatian mereka terfokus pada buku itu, chika tiba tiba melakukan sesuatu yg membuat mereka semua terkejut.

"Aaaarghhh"

tiba tiba ara berteriak kesakitan memegang pahanya, semua teman temannya menoleh dan mereka menemukan paha ara sudah mengeluarkan darah dengan sebuah ranting kayu yg tertancap di pahanya.

chika yg tadi kesakitan sudah duduk dengan tersenyum menyeringai pada mereka semua, matanya hitam gelap.

"mundur" teriak deltha pada teman temannya

"putri elnath telah dirasuki oleh roh jahat"

mereka semua tentu terkejut mendengar ucapan deltha, deltha menarik pedangnya keluar dan di acungkannya ke depan wajah chika.

"kalian semua bantu ara, biar aku yg mengalihkan perhatinnya" seru deltha

mira mengangguk, flora langsung melesat menghampiri ara dan membawanya menjauh dari sana.

ara masih memegangi pahanya yg terasa ngilu, ranting pohon itu cukupp dalam menancap di pahanya.

"bagaiamana ini bisa terjadi ara ?" tanya kathrin yg mencoba mngobati ara

"akhh, aku tidak menyadarinya, itu terjadi dengan cepat" jawab ara

"chika tiba tiba duduk dan mengambil sebuah ranting lalu ditusukan padaku"

A S T E R I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang