Diagon Alley adalah tempat untuk para penyihir berbelanja kebutuhan rumah tangga maupun anak sekolah, seperti sekarang ini banyak anak sekolah sihir dari manapun datang kesana untuk membeli perlengkapan untuk mereka belajar karena memang liburan musim panas telah berakhir dan sekarang mereka akan memasuki tahun ajaran baru, ada juga yang baru akan memulai sekolahnya seperti kembar sepasang dari keluarga Malfoy yang kini tengah mengelilingi Diagon Alley untuk mencari perlengkapan sekolah ditemani kedua orangtua mereka Mr. & Mrs. Malfoy yang tengah memasang wajah angkuhnya didepan banyak orang. Sangat Malfoy sekali.
"Mom, aku ingin membeli burung hantu elang itu." ucap salah satu kembar laki-lakinya yang sudah berdiri didepan toko hewan peliharaan.
"Ambil yang kau mau, dear." jawab sang ibu tersenyum. Dia pun segera masuk dengan tangannya yang langsung menarik saudari kembarnya yang masih planga-plongo.
Dengan cepat ia pun mengambil sangkar burung hantu elang berbulu hitam pekat yang tadi dia lihat dari arah luar toko.
"Eughh.. kenapa warnanya hitam sih? dia agak menyeramkan aku rasa." si kembar yang lainnya berkomentar.
"Bagiku dia sama sekali tidak menyaramkan, Elz." yang dipanggil Elz pun hanya memutar bola matanya malas, lalu melangkah menjauh dari saudaranya untuk melihat-lihat.
Dia berkeliling toko mencari hewan untuk ia pelihara selama disekolah, tidak ada yang menarik dimatanya sampai ia menemukan dua kucing kecil yang satu berbulu putih dan ada sedikit warna abu diarea wajah dan ekornya dan yang satu lagi berwarna putih bersih dengan mata besar, kuping kedua kucing itu menekuk kebawah menambah kesan menggemaskan kedua kucing yang tengah duduk diam didalam kandang.
Tanpa berfikir panjang ia langsung mengambil kandang itu dan membawanya kekasir yang terdapat keluarganya disana tengah membayar burung hantu milik Draco saudaranya.
"Mom, Dad. Aku ingin membeli mereka untuk kubawa ke Hogwarts." dengan riang ia menunjukkan kandang yang ia bawa kepada kedua orangtuanya.
"Kucing? oh tidak-tidak, Elli. Kau tau, kau memiliki gangguan pernafasan kan? kenapa kau memilih kucing?" Mrs. Malfoy langsung mengambil kandang itu dari genggaman putrinya.
"Mereka sangat lucu, Mom. Lagi pula pernafasanku sudah baik-baik saja kalau tidak dalam keadaan panik." rengeknya meminta kembali kandang yang ada ditangan Ibunya.
"Tidak." dengan begitu kedua bola mata biru laut itu berair menandakan ia akan menangis. Gadis kecil itu meboleh kearah Ayahnya yang menatap diam istrinya dan anak gadisnya.
"Dad," satu bulir air mata sudah jatuh membasahi pipi merah mudanya yang tembam.
"Sudahlah, Cissy. Tidak apa biarkan ia memelihara kucing itu, Hogwarts kan selalu menyediakan segala macam ramuan termasuk ramuan asmanya." Mr. Malfoy luluh.
Setelah mendengar perkataan Ayahnya wajahnya yang tadinya sedih berubah kegirangan.
"Tapi, Lucius. Bagaimana kalau disaat-saat asmanya kambuh dan dia sedang sendiri dikamar asramanya dan tidak ada orang yang tau, sedangkan anak kita sudah tidak berdaya sama sekali akibat bulu kucing-kucingnya, bagaimana?" Lucius menghela nafas panjang, diliriknya lagi anak gadis kesayangannya yang sekarang mengeluarkan satu bulir air mata lagi.
"Kan ada Draco, dia akan selalu menjaga dan mengawasi adiknya. Iyakan, Draco?" Draco yang termenung melihat kearah Ayahnya dan langsung mengangguk cepat.
"Lihat?" Lucius mengambil alih kandang kedua kucing tersebut dan memberikannya pada anaknya yang kini tengah mengusap air mata yang jatuh ke pipinya.
"Terserahlah, Lucius." dengan begitu Ibunya keluar dari toko, dari cara ia berjalan tampak sekali ia tengah kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
PROFESSOR RIDDLE (18+)
Lupi mannari'I like the taste of your lips more than wine.' 'Detention Ms. Malfoy.' 'Your mine Malfoy.' __________________________________________________ Note : -Tidak ada Voldemort, tapi Tom Riddle yang masih glowing -Tidak ada death ethers, Harry Potter menj...