Libur musim panas telah tiba, semua murid tampak antusias menyambut libur musim panas kali ini, terutama para pecinta Quidditch. Bagaimana tidak, Piala dunia Quidditch akan diselenggarakan di pertengahan musim panas nanti, itu sebabnya banyak penyihir yang antusias menyambutnya, termasuk Draco sendiri. Kini ia berada dikamar adik kesayangannya itu, mengganggunya dengan ocehannya, dia tidak henti-hentinya menyebut nama Victor Krum disepanjang ocehannya.
"Aku tidak percaya aku akan bertemu dnegannya secara langsung, nanti aku akan mengambil gambar sebanyak-banyaknya dengan dia, lalu aku akan memamerkannya pada teman-temanku dan tentunya membuat Potter iri. Hahaha" ocehnya.
Sementara Draco mengoceh, Ellizza sendiri sudah menghela napasnya ke seribu kalinya.
"Bisakah, kau diam? kau mengoceh sudah lebih dari 2 jam. Jangan sampai habis kesabaranku ya, Draco bisa habis kau kubuat." peringatnya.
"Tapi, kau tidak akan mengerti bagaimana perasaanku sekarang." Draco berjalan kearahnya dan merangkulnya, membuatnya tambah emosi.
Ctakk!!
"Aduhh!!" Draco mengusap-usap keningnya menatap El dengan kesal, baru saja gadis itu menyentil kuat dahinya membuat dahinya memerah sekarang.
"Kena, kan? dari tadi sudah ku peringatkan. Keluar dari kamarku." usir El.
"Kau benar-benar aneh, Elz. Kau akan bertemu dengan pemain Quidditch dan Seeker terbaik didunia!" mata abunya berbinar menatap kearahnya.
"Aku tidak peduli, Draco. SUNGGUH!! SEKARANG KELUAR DARI KAMARKU!!" El menyeret kasar Draco yang berada diatas ranjangnya hingga ke pintu kamarnya.
BRAKK!!
El menutup pintunya tepat didepan Draco dengan kasar.
"Cih! AWAS SAJA NANTI KALAU KAU NGEFANS DENGANNYA!!" teriak Draco dari luar yang dihiraukan olehnya.
"Huh, tidak ada kerjaan sekali aku mengidolakan pemain Quidditch. Mending aku mengidolakan karakter fiksi dibuku ini." El membaca buku yang berjudul 'My Everything' yang mengisahkan tentang seorang gadis polos yang bertemu dengan Pemuda Manipulator yang memanfaatkannya.
"Oh my God! Tom tampan sekali!!" El salah tingkah dan mulai berguling-guling tidak jelas diranjangnya, saat melihat visual si pemeran prianya.
"Eh, tapi kalau dipikir-pikir dan dilihat-lihat Tom yang ini kok mirip dengan Professor Riddle, ya? aah sudahlah." ia kembali membaca buku itu sampai berjam-jam lamanya.
"Si anjing! goblok banget jadi cewe, udah pernah disakitin tapi masih aja mau sama Tom. Huh.. gak habis pikir,"
"Tapi, kalau aku jadi dia pun aku rela kok disakitin asalkan tetap bersama Tom, hehe." ocehnya sendiri yang sedang asik membaca novel.
____________________
"Kemana adikmu, Draco? sedari tadi Mom tidak melihatnya, bahkan saat makan siang." Narcissa kini sedang makan malam bersama dengan Draco saja, karena suaminya yang masih sibuk dikementrian dan putrinya yang entah kemana.
"Tadi terakhir kali aku lihat sih, dia dikamar Mom, itu pun sebelum jam makan siang. Aku rasa dia masih dikamar." ucap Draco mengangkat bahunya, lalu kembali ke makanannya.
"Astaga, itu artinya dia belum ada makan siang?" ucap Narcissa khawatir, ia menatap kearah Dobby salah satu peri ruamh kepercayaannya.
"Nona, belum ada ke dapur dan ruang makan, Nyonya." cicitnya pelan.
Lalu setelahnya, dengan langkah terburu-buru dan wajah yang marah. Narcissa berjalan ke kamar anak gadis satu-satunya itu. Hingga tibalah dia didepan pintu kamar anaknya, ia membukanya dengan emosi, anaknya memang tidak tahu waktu. Setelah pintu terbuka, ia melihat kearah ranjang putrinya, disana terbaring Ellizza dengan seluruh tubuhnya ditutupi oleh selimut.

KAMU SEDANG MEMBACA
PROFESSOR RIDDLE (18+)
Werewolf'I like the taste of your lips more than wine.' 'Detention Ms. Malfoy.' 'Your mine Malfoy.' __________________________________________________ Note : -Tidak ada Voldemort, tapi Tom Riddle yang masih glowing -Tidak ada death ethers, Harry Potter menj...