09. Calon pacar?
.......
REBASTIAN
•••••••
HAPPY READING 💙
"Mahhh, Bastian pulang"
"E-EHHH?!!!" Zayyan terkejut.
"LAHHH ZAYYAN NGAPAIN LO DISINI?!!" Sebastian pun terkejut.
"Bas, sapa dia adalah calon Kakak ipar mu. Dan ini adalah Renja, calon tunangan mu." Ucap ibu.
"Mah..... Astagaaa. Sini ikut Bastian dulu" Bastian menarik tangan ibu nya dan pergi ke dapur.
"ASHHHHH SAKIT NAK"
"MAMAH KENAPA GA BILANG KE AKU DULU KALAU MAMA UDAH NGUNDANG MEREKA?!!"
"EMANGNYA KENAPA SIH, MEREKA TAMU KITA. KAMU GA BOLEH SEHARUSNYA BERSIKAP SEPERTI ITU.'
"MAMAH TAU GA SIH?!! ZAYYAN ITU MUSUH AKU DARI SMA"
"SO WHAT? ITU BUKAN URUSAN MAMA. INTINYA KAMU SAMA RENJA GA ADA BERMASALAH"
"ARGGHHHHHH. CAPEK MAH."
"Sudahlah nak, ini adalah pesan terakhir dari alm. Ibu mereka. Setidaknya turuti mamah kali ini."
"Ckk"
Setelah percakapan itu, mereka pun kembali keruang tamu.
"Maaf ya nak, kalian pasti nungguin lama ya?"
"Gak kok mah"
"Nak Renja, kenalin ini Sebastian. Mungkin dia akan menjadi calon tunangan kamu."
"Ehmmmmm....... Salam kenal aku Renja" ucap Renja sembari mengulurkan tangannya.
"Gw tau" ucap Sebastian tanpa menggubris tangan Renja.
"Ehhh iyaaa" Renja pun menurunkan tangannya.
"Nak Zayyan? Kenapa diam saja daritadi?"
"Gapapa Tan, saya pamit pulang ya Tan." Ucap Zayyan sembari menarik tangan Renja pergi keluar.
"AWWWW..... sakit kak, ga usah narik kayak gini"
"......" Zayyan tidak menjawab Renja sedikit pun. Zayyan langsung memakaikan Renja helm dan menghidupkan mesin motor nya.
Mereka pun pergi dari rumah Sebastian. Sesampainya mereka di rumah....
"Ren, kamu terima perjodohan itu?" Tanya Zayyan.
"Gatau kak, aku bingung. Dari muka Sebastian dia seperti biasa saja." Jawab Renja.
"Plisss Ren, gw minta jangan terima perjodohan ini."
"Kenapa sih kak? Aku bakal lakuin ini buat Ibunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebastian
RandomTahap revisii- -devinisi udah cinta tapi gengsian- "Gue kira cuman rasa kasian doang, eh ternyata ada rasa cinta. Gue lega bisa mencintai istri gue sendiri" ______________ Emilian Altara Sebastian, cowok yang gengsi nya setinggi langit, seketika g...