19. Salah paham

44 3 0
                                    

19. Salah paham
........

REBASTIAN
•••••••
HAPPY READING 💙

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Mereka pun sampai dirumah lalu Sebastian menggendong Renja ala bridal style. Mereka pun naik ke atas dengan perlahan-lahan agar papah dan mamah tidak terbangun.

Sebastian pun tiba dikamarnya, lalu meletakkan Renja di kasur setelah itu menyelimuti nya.

"Tidur yng nyenyak Ren."

Keesokan harinya.....

Renja pun terbangun dari tidurnya. "Hoammm...." Tanpa sengaja tangan Renja menggeplak dahi Sebastian.

"Ckk."

"M-maaf bas. Aku mau siap-siap ke sekolah dlu ya."

Sebastian menarik tangan Renja lalu memeluknya. "Eumm, jangan dulu. tidur lagi 5 menit."

Renja menarik tangan Sebastian dan memaksa nya agar bangun. "Ayoo bangun."

"Ckk. Iya"

Selesai mereka bersiap-siap mereka pun turun ke bawah.

"Pagi anak-anak mamah. Sini makan dlu" ucap mamah.

Mereka pun pergi ke meja makan lalu sarapan dengan kedua orang tuanya.

Setelah mereka selesai makan

"Mah, pah. Sebastian berangkat ke kantor ya!"

"Enja juga mau berangkat sekola."

"Iyaa hati-hati ya!" Ucap papah.

Sebastian pun pergi mengambil mobilnya, dan Renja pun menunggu di depan rumah.

Mobil Sebastian pun sampai Renja pun masuk.

(Btw ini hari pertama Renja sekolah lagi, dan Sebastian bekerja.)

Sebastian pun menghantarkan Renja kesekolah nya. Sesampainya nya Renja di sekolah......

TOK TOK TOK
Seorang laki-laki tinggi dengan jas coklat mengetuk kaca mobil Renja.

Renja pun menyadari keberadaan pria itu. "Eh dia dah dateng, makasi kak udah nganterin Renja. Renja duluan ya!" Renja pun keluar dari mobil Sebastian.

Pria itu pun menggandeng tangan Renja. "Ren ayo masuk."

Seketika Renja & pria itu pun masuk ke sekolah.

Sebastian masih menatapi Renja dengan siapa itu.

*Ceritanya main dibelakang gw nih, wkwk. /Batin Sebastian.

Sebastian pun memutarkan mobilnya lalu pergi ke tempat kerja.

Sebastian pun sampai di perusahaan lalu masuk ke kantornya.

Dia pun duduk dikursi nya lalu meminum seteguk air.

Sebastian melempar gelasnya hingga pecah. "ARGHHHH"

Sekretaris nya pun datang kedalam ruangan. "Ada apa tuan?"

"Keluar ga? Saya lagi frustasi."

"B-baiklah pak." Sekretaris itu keluar dari ruangan tersebut.

"Lo berani main dibelakang gw Ren. Liat aja gimana gw kedepannya." Sebastian tersenyum miring.

Sebastian mencoba fokus dengan pekerjaannya tetapi dia benar-benar tidak bisa fokus.

Ia terus melihat jam, dan akhirnya ia memilih untuk menjemput Renja.

Sementara disisi lain...

"Ren ikut sama gw aja sini." Ucap pria tadi.

RebastianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang