35. Berjuang kembali

53 4 2
                                    

35. Berjuang kembali

REBASTIAN
HAPPY READING 💙💙💙

•••••••••

"thanks. but..."

"what?" Tanya Matheo. "Ohhh, hahah i know. mending lo pulang dluan, sisanya gw sama yang lain tanganin." Seperti sudah mengerti apa isi otak dari temannya itu.

"makasi sekali lagi, gw pulang dluan. kapan' gw traktir."

"Lo ngerti kan dia mau ngapain?" Ucap Arya.

"haha, gw ngerti bgt." Sambung Zein.

Sebastian pergi meninggalkan teman-temannya lalu ia bergegas pulang ke rumah orang tuanya.

DING DONG
Tidak ada yang membukakan pintunya.

*Ini sudah terlalu larut malam, mamah & Renja pasti sudah tidur. /Batin Sebastian.

*Ceklek
Suara pintu yang berdecit dibukakan oleh seorang dari belakang sana.

"Renja?" Tanya Sebastian untuk memastikan.

HOAMMM
Ternyata mamah yang membukakan pintunya. "Masuk Bas, ini udah larut."

"Renja mana mah?"

"Didalem, dia udh tidur."

Mamah masuk kedalam dengan membiarkan pintu terbuka. Sebastian masuk lalu ia beranjak naik pergi ke kamarnya mereka.

Sebastian mencoba membuka pintunya secara perlahan.
NGITTT
suara pintu itu berdecit.

Suasana ruangan gelap, hanya menyisakan lampu tidur saja. Renja sudah tertidur pulas dengan boneka saddy nya.

Sebastian pergi beberes lalu ia duduk di kaki tempat tidur mereka. Ia memandangi Renja cukup lama.

"Cantik." Gumamnya.

Lalu Bastian berbaring dan menyelipkan tangannya dikepala Renja sebagai bantalan. "Good night, have a nice dream." Bisiknya ditelinga Renja. Ia pun tidur dengan posisi memeluk Renja.

Keesokan paginya~

Silau matahari menyinari mata Renja, membuatnya langsung terbangun. "Hoamm" Renja melihat seseorang disampingnya. "E-ehh...." Renja terkaget dengan kehadirannya.

"morning cntik." Ucap Sebastian setengah tersadar. "K-kamu ngapain disini?" Tanya Renja dengan terbata-bata.

"emng ga boleh tidur sama kmu? Ga salah kan?" "Udah lah, tidur 5 menit lagi." Sebastian menarik Renja didekapannya. Ia kembali tertidur, tidak dengan Renja. Renja menjelajahi wajah Bastian dengan jarinya dari atas hingga bawah.

Karena merasa geli Bastian menghentikan tangan Renja "stop, itu geli." Renja tertegun sebentar. Lalu ia langsung beranjak berdiri dari posisi nya.

"Mau kemana?" Ucap Bastian dengan suara yang sedikit serak.

"Sekolah." Sahut Renja dengan tegas.

"Bisa minta waktu sebentar? Aku mau kasi penjelasan."

"Aku terlambat Bas, sepulang sekolah aja."

"alr, but nanti aku yang jemput."

Renja pergi bersiap lalu ia pun turun kebawah dan membantu mamah menyiapkan sarapan.

"Papah dimana mah?" Tanya Bastian menuruni tangga.

"Papah keluar kota." Sahut mamah dengan singkat.

"Mamah kenapa juga sih?"

"Menurut kmu?" "Jangan banyak tanya, sini sarapan." Sambung mamah.

Bastian sarapan lalu ia pun mengambil mobilnya dan segera mengantar Renja kesekolah.

Sesampainya mereka didepan pintu gerbang sekolah,  Bastian segera keluar dan langsung membukakan pintu mobil untuk Renja. "Makasi." Renja beranjak keluar. "Sabar." Renja melihat dasi Bastian belum terikat dan segera mengikatkan nya saat itu juga.

"thanks, pulang sekolah jangan kemana-mana, gw jemput."

Renja memulai aktivitas disekolah seperti biasanya, hingga jam istirahat pun tiba. Renja dan yang lain memilih menghabiskan waktunya di kelas. Seperti ciwi-ciwi pada umumnya, jika berkumpul akan menjadi perkumpulan gosip terbesar.

"Wehh, siapa sih yang selalu anterin lo setiap pagi Ren? handsome bgtt." Ucap Sabith dengan ceplas-ceplos.

"Emmm itu...." Sejujurnya Renja bingung ingin menjawab seperti bagaimana.

"Suami nya, Bastian." Sambung Caramel.

"WTF?!! GW KOK BARU TW?" Sabith menutup mulut tidak percaya.

"Lo terlalu kudet." Sahut Veena. "Ga kudet sih, seharusnya lo liat diberita juga udh tersebar."

"Gimana kaga kesebar, Sebastian anak konglomerat." Sambung Caramel.

"Lo kenapa diem doang? Ga kaya biasanya lo." Tanya Veena sambil menggoyangkan tubuh Renja.

"Ga, cuma ga enak badan."

"Ga perlu ke UKS aja?"

Renja menggelengkan kepalanya.

Pukul sudah menunjukkan jam 16:30, seluruh siswa berhamburan meninggalkan sekolah. Begitupun dengan Renja, ia menunggu jemputan dari Bastian.

PIN PIN
Mobil dari seberangnya membunyikan klakson.
*Sepertinya itu mobil milik kak Bastian. /Batin Renja.

Ia pun segera pergi kearah mobil itu, lalu membukakan pintu nya.

"Cepet naik." Ucap Sebastian. Renja pun duduk lalu memasang sabuk pengamannya. "Sudah siap?" Tanya Bastian. "Kita mau kemana?"
"Udah diem aja."

Sebastian membawa Renja pergi kesuatu tempat yang tidak asing baginya.
*McD? Pantai? Kemana? /Batin Renja.

Mobil Bastian berhenti tepat didepan sebuah sungai. "Turun." Perintah Bastian. Mereka pun duduk di trotoar itu.

"Give me a time, sekali aja." Ucap Bastian.

"Buat? Mau ngapain?"

"Gw mau ngasi penjelasan....semua. Dari awal."

"Okeyy. Aku coba dengarin."

"Hufttt. Nama dia Raecha, dia mantan gw. Hubungan gw dn dia ga selesai dengan baik, dia main dibelakang gw alias selingkuh dengan temen gw sendiri n dia ngambil setengah saham perusahaan papah. Gw gatau kenapa dia balik akhir' ini. Gw n Kairaav nyusun rencana buat ngungkapin tentang penggelapan uang dari perusahaan nya, dan itu ga ada kaitannya gw selingkuh dari lo. Jadi.....gw minta maaf."

"So? Aku bisa percaya ini?"

"Maaf, bener-bener maaf."

"Sudahlah, wajah kmu merah. Sini peluk..." Renja merentangkan tangannya seolah mengisyaratkan agar Bastian masuk kedalamnya.

Mereka berpelukan seolah meluapkan semua emosi yang ditahannya selama ini. Renja mencoba menahan air matanya, tetapi itu mengalir deras saat ini. Emosi, amarah yang ditahan selama ini semua dituangkan agar membuatnya membaik.

BERSAMBUNG

HALO SEMUANYA! DAH LAMA NIH MIMIN GA POST. MAAF YA MIMIN ADA BEBERAPA KESIBUKAN

MAKASI BGT SEBELUMNYA SAMA YANG SUDAH SETIA NUNGGUIN KELANJUTAN INI BAHKAN SAMPAI BERKOMENTAR! MIMIN TERHARU BGT 💙

SEKIAN DAN TERIMA KASIH
PAPAYYYY

RebastianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang