21. Cemburu?

44 3 2
                                    

21. Cemburu?
.........

REBASTIAN
•••••••
HAPPY READING 💙

🌼🌼🌼🌼🌼

Sebastian pun mengantarkan Renja ke sekolah.

"Lo ga sama cowok kemaren lagi hmm?"

"Cowok?"

"Iy."

"Itu temen aku kak! Bukan pacar."

"Emang ada temen yng mesra-mesraan gitu hm."

"Apaan sih!"

Sebastian menepikan mobilnya di depan pagar sekolah. "Lo dah sampe turun Ren."

Sebastian turun dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Renja.

"Turun."

"Kakak kenapa sih?"

"Gw udah bilang jangan panggil gw begitu."

"Kamu ngambek?"

"Gausah banyak cocot."

Tiba-tiba pria itu datang lagi. "REN!" Ucap pria itu sambil melambaikan tangannya.

"Pacar lo dateng."

"Yang bilang dia pacar ku siapa kak?"

Pria itu datang menghampiri Renja & Sebastian. "Pacar? Ahaha. Gw temen nya."

"Kenalin kak, dia temen aku namanya Arlan."

Arlan mengulurkan tangan kepada Sebastian. "Gw Elio Arlanga Pragditya. Lo suami Renja kn?"

"Tau juga lo. Ngapain lo deket sama istri gw?" Ucap Sebastian tidak menggubris tangan Arlan sama sekali.

Renja ingin menghentikan Sebastian. "A-anu....."

"Gw nanya Arlan bukan lo."

"Gw temennya, emang knp?" Jawab Arlan.

"Ckk, gw udah telat ke kantor." Sebastian pun pergi meninggalkan mereka lalu pergi ke kantor.

"Suami lo kenapa Ren?" Arlan mencoba menanyakan Renja.

"Gatau cihh, dari kemaren kyk gitu!"

"Yaudah, ayo masuk."

Renja & Arlan pun masuk ke sekolah.

Sementara disisi lain~

Sebastian sudah sampai di kantornya. Dia mulai mengamuk dan melemparkan semua barang yang ada dihadapannya. "Arlan s!alan. Lo mau merenggut Renja dari gw? Cihh lo ga bakal bisa."

"ARGHHHH BANGST TUNGGU AJA LO!"

TOK TOK TOK~
"Pak, ini saya."

"Baiklah silahkan masuk." Sebastian merapikan dasinya.

Sekretaris nya pun masuk, seketika ia sangat terkejut melihat keadaan ruangan yang berantakan.

"Apakah ada masalah tuan?"

"Tidak usah ikut campur. Langsung saja ke intinya."

"Baiklah. Sudah waktunya untuk bertemu klien kita."

"Siapkan semuanya. Saya akan pergi sebentar lagi."

"Baik tuan" Sekretaris itu pun pergi dari ruangan itu.

Kembali lagi dengan kegiatan Renja.

Caramel menghampiri Renja dengan nafas yang masih ngos-ngosan. "RENNN!!! LO HARUS LIAT INI!"

"Ada kenapa?"

"Nih nih lo harus liat!" Caramel memperlihatkan sebuah pengumuman dari sekolah.

"Hah? Ini beneran? YEYYYYY!!"

RebastianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang