20. Ada rasa?

39 3 0
                                    

20. Ada rasa?
.......

REBASTIAN
••••••
HAPPY READING 💙

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Sebastian pun masuk ke dalam lalu membersihkan serpihan gelas itu serta mengelap dar*ah itu.

"Gw cwok breng*ek Ren. Maaf, seharusnya gw ga ninggalin lo."

Tiba-tiba telpon Sebastian berdering....

Ternyata itu telpon dari Renja. "R-renja?"

Sebastian pun segera mengangkat telpon itu.....

"R-ren lo dimana?"

"Nak, ini mamah. Renja mamah ajak ke kondangan, kasian dia sendiri di rumah."

"Ckk. Serlok cepet."

"Mamah sudah mau pulang nak."

"Gamau tau intinya serlok cepet!"

Mamah pun mengirimkan lokasi nya. Sebastian pun segera pergi ketempat itu.

🌼Sementara disisi lain~🌼

Dua wanita menggenakan pakaian elegan

"Mahh, ayoo pulang..."

"Sabar dulu la, nanti yang ada mamah ga aman."

"Ga aman gimana?"

"Ada intinya."

Papah pun memanggil mamah. "Mah, ayo sini."

"Nak Renja tunggu disini dlu ya. Mamah mau kumpul sama yang lain lagi." Mamah pergi meninggalkan Renja ditepi danau itu.

"Oke mah."

Renja menatapi langit malam yang sangat indah. Tiba-tiba.....

"Ren....." Laki-laki berjas hitam dengan suara yang cukup serak itu menghampiri Renja.

Renja hendak berbalik badan agar melihat siapa itu. "Siap-"

Omongan Renja terpotong, pria itu tiba-tiba memeluknya.

Renja terdiam untuk beberapa saat.

"E-eh siapa kamu meluk-meluk gini?"

"Lo jngn ninggalin gw lagi, Ren. Gw takut."

"L-loh. Bastian?"

Yup, pria berjas hitam itu adalah Sebastian.

Sebastian tidak menjawab pertanyaan Renja, ia mengeratkan pelukannya.

Setelah beberapa menit kemudian, Sebastian pun melepas pelukannya lalu memegang pipi Renja yang memerah.

"Ciee, ada yang uwuu uwuuan nich." Mamah dan papah datang menghampiri mereka.

Sebastian agak kesal dengan kemunculan mereka "Mah, pah."

Papah meledek Sebastian. "Siapa suruh kamu ninggalin istri mu sendirian, tau rasa kan sekarang."

"Atuu mwinta maaf 🥺🥺"

"E-eh. Kmu mabok?"

Renja mencoba menciumi bau dari baju Sebastian. "Kayaknya iya deh pah. Bau nya nyengat banget."

"Engga Kwok, cuman dikit aja."

Mamah pun menghampiri Sebastian. "Astagaaa, kmu setengah mabok gitu bisa bawa motor kesini? Klo ada kenapa-kenapa gimana bas?"

"Gwapapa kalo buat Renja."

"Bucin bucin."

Renja pun mulai meledek papah. "Papah kenapa sih? Pengen ya?"

RebastianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang