Hallo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Sunoo udah mandi belum?"
"Beyum."
"Habis makan mandi, ya?"
"Hu'um."
Sunoo mengangguk lucu, menghabiskan buburnya sebagai sarapan pagi ini. Sunghoon merapikan rambut lepeknya, dan memperhatikannya makan.
Sunoo masih berantakan soal makan karena terbiasa disuapi, tapi mulai sekarang dia harus makan sendiri, karena Sunghoon tidak akan selalu bersamanya.
.
."Maa! Maa!"
Sunghoon terbangun sekitar pukul 10 malam karena dia mendengar suara Sunoo. Saat Sunghoon membuka mata, dia tidak menemukan Sunoo disampingnya. Sunghoon panik, dia turun dari kasur lalu keluar kamar untuk mencari Sunoo.
"Sunoo?"
"Maa? Mamaa?"
Sunghoon menemukan Sunoo sedang menyeret selimut kecilnya, berdiri di depan jendela dengan satu tangan yang menahan tirai agar tetap terbuka.
"Sunoo? Kamu ngapain, nak?"
Sunghoon jadi merinding.
"Paa... Mamaa belum pulang."
"Sunoo, sini sama Papa."
"Sunoo mau peluk Mama."
Satu tahun berlalu, Sunghoon kira Sunoo akan terbiasa hanya berdua dengan dirinya seiring berjalannya waktu. Mereka berada di rumah Ibu Sunghoon, tapi kenapa Sunoo masih berkeliaran mencari Mama-nya?
Sunghoon pernah berkata kata Mama-nya sedang pergi ke suatu tempat, Sunghoon tidak menjawab pertanyaan 'kapan pulang' dari Sunoo, karena dia tidak yakin wanita itu akan kembali untuk Sunoo.
Sunghoon mengatakan kalau mereka memutuskan untuk berpisah tempat tinggal, tapi Sunoo kecil tidak peduli dengan hubungan mereka, Sunoo kecil hanya ingin dipeluk Mama-nya.
Sunghoon perlahan menghampirinya, lalu mencoba untuk menyentuhnya tapi Sunoo langsung menepis tangannya.
"Ndak... Sunoo mau tunggu Mama pulang."
"Sunoo, udah malam, sayang. Ayok tidur."
Sunoo tetap menggeleng dan menatap jendela.
Sunghoon berjongkok di belakangnya, mencoba meraih anak itu walau Sunoo mulai menangis dan memukulnya.
Hangat.
Saat tangannya bersentuhan dengan tangan Sunoo, dia dapat merasakan suhu tubuh Sunoo. Anak itu sepertinya demam.
"Huhu~ Mamaa... Sunoo mau Mama."
"Iya, sayang... Sunoo tidur dulu, ya? Besok kita telpon Mama."
"Ndak. Sunoo mau dipeluk Mama."
"Sama Papa aja, ya?"
"Mama.."
Sunghoon terjaga sepanjang malam, karena kalau dia tertidur sebentar saja Sunoo akan turun sendiri dari ranjang dan pergi keluar kamar.
Sunoo tidak melakukan apapun, hanya duduk di depan pintu.
Anak itu benar-benar tidak tidur sepanjang malam, dan demamnya semakin tinggi.
"Mau Mama."
"Sama Papa aja, ya?"
"Ndak..."
Sunghoon panik, tentu saja. Sunoo tidak mau tidur dan terus-terusan melihat ke arah jendela kamar. Napasnya tak beraturan, keringat bercucuran membasahi pakaiannya, padahal cuaca sedang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Hero
General FictionMungkin orang-orang menganggapnya tak masuk akal, tetapi inilah yang terjadi dalam hidup Sunoo. Dia kehilangan Ibunya saat usianya 5 tahun. Sunghoon mencoba menjadi Ayah yang baik untuknya, meski hatinya tergores karena kehilangan sang istri dia ha...