05

420 108 12
                                    

Hallo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mas Sung-- lah! Sunghoon!"

"Lia?"

"Ngapain di sini?"

"Lah katanya mau ngojek."

"Jadi kamu?"

Lia menerima sodoran helm lalu memakainya, masih dengan kebingungan dan pertanyaan pertanyaan yang bermunculan di kepalanya, dia menaiki motor.

"Ke SMA?"

"Iya, mau ngajar."

Sunghoon menjalankan motornya meninggalkan area rumah Lia. Melajukan motornya menuju tujuan Lia, sekolah tempat dia mengajar.

"Sekarang lo ngojek?"

"Iya, Li."

"Bukannya lo kerja--"

"Udah lama berhenti."

"Oh. Lama gak ketemu."

Sepanjang perjalanan Lia mengajak Sunghoon berbicara. Jalanan masih sepi karena ini masih sangat pagi, Lia sengaja datang pagi sekali karena beberapa alasan. Motor Lia rusak, jadi dia meminta adiknya untuk mencarikan ojek, dan siapa sangka ojeknya adalah teman sekolahnya dulu.

Terakhir bertemu saat reuni, Sunghoon katanya sedang bekerja disebuah perusahaan dan dia sudah menikah dan punya satu anak. Hari itu Sunghoon tampak baik-baik saja dan hidupnya tampak sempurna dengan pasangan dan anak, membuat mereka iri.

Namun, hari ini dia bertemu kembali dengan Sunghoon tapi seperti dalam versi yang berbeda. Sunghoon terasa berubah dalam 2 tahun terakhir...

"Iya, terakhir ketemu waktu reuni kan, ya?"

"Iya. Gimana kabar sekeluarga? sehat?"

"Sehat."

"Si embul udah masuk tk? ih kangen anakmu, lucu banget dia."

"Haha, iya."

"Istri gimana? masih kerja jadi penjahit?"

"Udah lama cerai."

"Hah?"

Lia merasa salah dengar, telinga nya yang bermasalah atau memang jalanan yang mulai bising. Lia kembali bertanya untuk memastikan, dan jawaban Sunghoon membuatnya terkejut.

"Sebelum Sunoo masuk tk, tahun kemarin."

Banyak yang dia tak tahu, padahal masih satu kota... ternyata dalam dua tahun terakhir setelah pertemuan mereka di reuni, teman nya ini mengalami banyak kejadian.

"Bukannya kemarin masih bareng?"

"Udah sampe."

Tak sadar mereka sudah sampai tujuan, Lia segera turun dan melepaskan helm nya, memberikan helm dan uang pada Sunghoon.

"Makasih."

"Hm."

"Eh, gue boleh minta nomor lo gak? buat ngojek, kayaknya motor gue bakalan lama di bengkel."

"Boleh."

Setelah bertukar nomor, Sunghoon kembali melajukan motornya. Lia masih berdiri di gerbang sekolahnya, menatap kepergian orang yang pernah dia sukai.

Sunghoon tampak berbeda, walau dia memang orang yang cenderung pendiam.. Lia berharap mantan crush nya ini baik-baik saja.

"Bu Lia ngapain ngelamun di sini? ciee, tadi abis di antar siapa tuh?"

Me and My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang