BAB XVI || Bantuan -2

8 3 0
                                    

Devil terkejut dengan reaksi dari semua gadis disana. Apa yang mereka rencanakan?

"Apa ini? " tanya pria yang mencekal tangan Civa tadi, panggil saja Kear

"Sory, aha. Penyakit Nalia nular kekami. " Civa berusaha menahan tawanya.

Black Devil tak tau, tawa semua gadis itu adalah kode. Dan lihat lah, mereka terkepung.

Angkasa bersama sejumlah, yah walu dikit. Cuma se ribu anggota yang ia bawa. Anggota Black Devil padahal hanya 500 orang. Nalia dan yang lain langsung berhenti tertawa, mereka segera berlari cepat menuju tempat Nalia duduk sekarang. Bahkan Civa langsung menggigit tangan Kear, kemudian berlari seperti yang lain

"Pertempuran baru dimulai, D e v i l. " ucap Nalia penuh penekanan

Angkasa, Aril dan Canva datang bak pelindung disana.

"Yang berani nyakitin Nalia sama yang lain. " Angksa mulai bicara, "Harus lewatin kami dulu. " lanjutnya dengan nada dinginnya

Skakmat, benar² skak mat.

"Serang!! " perintah Devil

Mereka bertempur, tapi Nalia dkk hanya jadi penonton. Veli? Dia dibawa Rani dan Kesya saat hendak berlari menuju Nalia tadi.

"Dia masih hidup kah? " tanya Allysya

Kesya yang memeriksa denyut nadi Veli menggeleng. Sadis, Veli tiada karna ditembak mati oleh saudaranya sendiri.

"Semoga jiwanya tenang disana. " ucap Civa prihatin

"Ini yang gue benci dari BD, mereka semua egois. " Nalia kesal

"MUNDURR!! " perintah Devil, karna mereka sudah kalah

Sudah banyak anggota BD terluka parah, kacau balau, ketua pasti akan memarahi mereka. Siapa yang akan mati demi melepas kekesalan ketua, kali ini, lagi?

Semua anggota black devil keluar dari markas itu. Angkasa hendak menghentikannya, namun Nalia melarang.

"Biarkan mereka pergi, semuanya sudah gue dapet. " ucap Nalia

Clysa mengangguk, ia mengeluarkan laptop dari dalam tasnya. Ia menggunakan sidik jari Veli untuk membobol akun keluarga Veli. Setelah itu, Clysa meletakannya di tengah agar Angkasa dkk, serta Nalia dkk dapat melihatnya dengan jelas.

Data prifat keluarga

DRIANTARA

1. D E V I L (Reangar)

Anak ke : 1
Kelamin : lk
Umur : 18
Jumlah saudara : Mati
Sekolah : XII SMA
Nama ibu : Mati
Nama ayah: Mati
Hobi : Yang membunuh tak memiliki hobi
Info lanju : Kau membobol akun saya, lumayan. Tapi, tak semudah itu tuk lepas dari cakaran buaya. Owh, buat mu, Nalia, jaga anggotamu. Ck, mungkin salah satu dari mereka tak selamat. (D E V I L)

2. Velorika Acmacha Driantara

Anak ke : 2
Kelamin : pr
Umur : 17
Jumlah saudara : 1
Sekolah: XIc IPS SMA Tanah Abang
Nama ibu : Rinda
Nama ayah : Warman
Hobi : Nyusahin orang
Info lanjut: Velorika, status lajang, berat 165 tinggi 65, cantik tapi centil, tak minat di tanyai, status dunia: tiada

Mereka semua mematung, tak diragukan. Black Devil memang kuat, bahkan hekernya saja bisa mengubah data akunnya dengan mudah. Padahal mereka baru saja kabur.

"N-Nana, gue takut. " Civa menggenggam tangan Nalia erat

"Gak akan ada yang terluka, percaya sama gue. " Nalia meyakinkan

"Alexsa bakal bantu kan? " tanya Rani

"Huh, mungkin. " jawab Allysya

"Perasaan gue gak enak. " batin Clysa, Kesya dan Crystall

"Baik, semuanya lebih baik pulang sekarang. Allysya, tolong anterin Clysa, Kesya, Crystall sama Civa. Gue bergantung sama lo. " perintah Nalia

Allysya mengangguk, ia juga tau. Tiga orang anggota TG yang paling diincar BD. Clysa, Kesya dan Civa. Kalian tau Civa itu lemah, walau tak terlalu.
Kesya memang kuat dan pandai bela diri, namun ia sangat lemah jika dititik terpuruk.
Sedangkan Clysa, dia kuat, namun hanya diluar, didalamnya sangat rapuh.
Jika Crystall kalian tau saja, dia anak manja, walau tak selemah Civa.

"Tapi motor gue? " tanya Clysa

"Anka, tolong minta anggota lo buat anter motornya. Gue takut mereka kenapa napa. " pinta Nalia

Angkasa mengangguk kemudian menyuruh anggotannya mengikuti mobil Allysya untuk dibawa kerumah Clysa

Merekapun berangkat menuju rumah masing². Semuanya bubar, kini markas itu kosong. Nalia dibantu Angksa membawa Veli kerumah sakit. Meski tau jiwa Veli telah tak ada dalam raganya, mungkin masih ada jalan keluar.

***

Rumah sakit Zeantara

Nalia menggunakan ponsel Veli untuk menelfon keluarganya. Hanya beberapa nama yang tertera disana, Devil, Sarah, Fia dan bik Marya

Nalia memutuskan untuk menelfon Sarah dan Fia. Dengan lagak seorang suster, dengan nada suara yang disamarkan. Nalia berhasil menipu keduanya. Nalia juga mencoba menelfon Marya, namun tak diangkat. Nalia menghembuskan nafas pelan.

"Devil memang kejam. " gumam Nalia

"Mereka harus tiada, baru semua bisa tenang
" ucap Angksa yang duduk disamping Nalia

"Gue takut, Clysa, Civa, Crystall atau Kesya bakal kena impas karna gue. " lirih Nalia

Mata Nalia berkaca kaca, Angksa yang menyadari itu langsung memeluk Nalia hangat. "Jangan merasa bersalah Nay, ini bukan salah lo. "

"Gue bakal habisin lo, Devil anjing!! "

#

#

#

#

#

Masih bisa bertahan?
Kalo masih, kenapa mundur?
Kalo udah gak, jangan berhenti ditengah jalan.
Takut, jalan orang bakal kehambat karnamu
Hidup memang sulit, jika kau pikirkan
Coba jalani, pasti tak begitulah sulit

***

Haiiiiiii, gimana?

Mau lanjut gak? Kalo masih, yuk bacaaa!!

SELAMAT MELANJUTKAN!!

The Girls: Menjaga yang masih adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang