BAB X || Allysya dan Enza

10 3 0
                                    

Kesya menyandarkan punggungnya di punggung Allysa yang sedang duduk di atas lantai luar markasnya. Civa dan Clysa saling menyandar, dan Crystall membaringkan kepalanya diatas kaki Allysya.

"Huh, untung tadi ada warga lewat. Atau bisa mati gue. " monolog Kesya

"Lo yang salah sih. " ucap Civa

"Lo yang duluan. " ngegas Kesya

"Ck, udah!! " tegur Nalia

Rani yang baru sampai langsung melempar botol air aqua pada keenam temannya itu. Sebelumnya ia telah mengompas anak² disana, dan ia membeli air untuk mereka semua.

"Weh, thanks loh ni. " ucap Civa yang dengan sigap menangkap botol itu.

"Yeh, si Civa lo traktir. " ucap Kesya

"Duit dia di gue anying. " balas Rani, kemudian duduk di antara Allysya dan Clysa.

"Dah, gue lelah. Pulang yuk!! " ajak Crystall

"Yuk!! " ucap Rani, Clysa, Allysya, Civa dan Kesya

"Cowok gimana? " tanya Nalia pada kelompok laki² itu.

"Oke. " jawab mereka

"Sya, yuk. " ajak Samuel pada Allysya

"Masih mau lo anter gw? "

"Masih setia gw. " cengir lebar Samuel

Allysya tak mengacuhkan senyum manis Samuel, ia langsung berjalan menuju motor Samuel.

"Kes, lo pulang bareng Aril. Tadi kemari kan udah bareng Canva, pulangnya bareng Aril. Boleh kan kak Nalia? " Tika berusaha membujuk, saat Aril tak bisa

"Gak apa, tapi langsung anter pulang. LO JUGA EL, BAWA ALLYSYA PULANG!! " ucap Nalia

"Yaelah, gak percaya banget lo ama gw. " Samuel kesal

"Otak lo mesum soalnya. " perjelas Allysya

"Kalo dah gw halalin, baru siap gw bawa lo sesuka gw. " bisik Samuel di telinga  Allysya

"Berani? "

"Gak, gak mau gw nikah sama banteng. "

"Bangsat!! "

Civa menatap Nalia penuh harapan, Nalia yang peka langsung menghela nafas panjang.

"Ini yang terakhir. "

Civa mengganguk cepat.

"Za, tolong anter Civa pulang. " pinta Nalia

"Bukannya tadi sama Sastra? " Enza beralih

"Sapa pun yang lo bonceng, biar Sastra yang lakuin. Kali ini aja, besok gue jamin gak akan maksa lo lagi. " Nalia menatap Civa penuh tekanan

Ia tak ingin sahabatnya yang agak menye² itu sakit hati. Civa itu anaknya manja, ia masih belum dewasa dalam urusan ini.

"Oke. " jawab Enza

"Yang lain pulang sama yang boncengnya tadi. Gak ada yang protes, gw lelah dongkak pala kalian. "

"Ok. "

***

Sekarang hari senin, khusus untuk hari ini diadakan upacara bendera. Kepsek dan beberapa anggota osis terpercaya juga ikut dalam rapat itu.

"NALAAAAAAAA!! " teriak Kesya, karna kini sudah saatnya Nalia yang bertugas menjadi pengibar bendera. Walau hanya anggota dipinggir, hanya umpamanya sebagau prajurit disamping.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Girls: Menjaga yang masih adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang