BAB XXIV || Lagu baru Kesya

6 2 0
                                    

~~_Kesya Ratizha Deastion's POV_~~

Aku sedang melakukan ekskul musik, sperti biasa di setiap pulang sekolah. Aku memetik senar gitarku dengan lembut.

"KESYAAAA!! " teriak itu, dia adalah Ceryl

Gadis itu berlari kearahku sambil membawa sebuah kertas bertumpuk ditangannya.

"Why? " tanya ku penasaran

"Penggumuman hasilnya udah ditempel dimading kelas tari. Aaaaa, selamat Kesyaaa!! " Ceryl terlihat sangat senang

"What? Maksud lo apa sih? Pengumuman apa? Apa yang ditempel dimading? " aku binggung

"Owh, iya. Itu, pemilihan anggota ekskul kita yang buat musik. Lo kepilih jadi vokal grup pertama. Ada juga si Aril, dia jadi gitaris grup musik lo. " Ceryl semakin bersemangat

Ya, aku lupa. Beberapa bulan lalu guru memang pernah membicarakan tentang pemilihan ini. Ini semua untuk perlombaan sekolah beberapa hari lagi. Sekaligus untuk persiapan pesta perpisahan sekolah.

Bu Deby membuat dua grup untuk ditampilkan esok. Satu grup musik berisi lima sampai enam anggota. Untuk gitaris, vokal/penyanyi, drum ben, dan pianis.

"Hmm, trus? Kapan dapet hadiahnya. " aku kini bersemangat

Pak

Sebuah buku besar mendarat tepat dibelakang kepalaku. Aku sampai tertunduk kepala dibuatnya.

"WOII!! SAPA YANG... " teriakan ku berhenti saat aku sadar jika yang melempar buku itu adalah Canva

"Gue. " datarnya

"Owh, salah. " ucapku kemudian kembali duduk

"Gausah di ladenin, tu anak bikin pusing. " batinku

"Jadi, kapan? " tanyaku dengan mata berbinar pada Ceryl

Ceryl tiba-tiba langsung pergi, aku heran. Ternyata Canva menatapnya dengan ekspresi datarnya yang mengancam

"Ck, lo ganggu. " decakku sebal

Aku kembali memetik senar gitarku. Secara perlahan, aku menyimaki setiap lirik yang kuputar.

"Lo belum kerja udah minta imbalan. " Canva membuka suara

"Hmm, bukannya gue udah latihan tiap hari buat masuk jadi vokal di acara ini. " aku bergumam pelan

"Lo baru masuk, bukan udah menang. " sepertinya dia mendengar gumamanku

"Truss? Hatus gue bilang wow gituh? " ucaku mengejek

Canva mungkin kesal, ia berjalan kedekatku. Ia berjongkok kemudian mengambil buku tadi.

Pak

Sekali lagi kepalaku digeblak dengan buku itu.

"Ga sesakit hati gue. " datarnya sebelum pergi dariku.

"Gue robek mulut lo bangsat, sesat, syaiton tampan. " batinku menyumpahi

***

Aku sedang berlatih bersama anggota grup musikku. Disini, aku jadi ketua. Aku memilih dan mengatur tempo lagu sebelum waktunya aku bernyanyi. Agak mengebalkan, tapi bagai mana lagi.

"Jadi...... Lagu kita Diary Pembuka. " ucapku sambil membuka buku ditanganku satu persatu

"Yang lain bisa? " tanya Azam

"Hmm, gak tau. Tanya bu Deby, dia yang nyaranin empat lagu alay ni. " jawabku

"Huh, males. " lesu Pipy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Girls: Menjaga yang masih adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang