BAB XIX || Allysya tau penyebabnya

9 3 4
                                    

Nalia dkk berkumpul dikantin, berbeda. Kali ini Culas tak bersama mereka, Clysa sedang duduk bersama beberapa orang pria dan dua orang gadis. Nalia mengepal tangannya, saat melihat Clysa yang hanya diam saat Ver menyentuhnya dengan tak sopan.

"Apa yang sebenarnya terjadi sih? " Allysya mulai bingung

"Lupain. " ucap Nalia, kemudian pergi dari sana

Rani, Civa dan Crystall meninggalkan kantin itu. Kini yang tinggal hanya Allysya dan Kesya yang berada disana.

"Kes?! " Allysya masih butuh jawaban

"Kemarin Clysa diculik Devil, lima jam Clysa bersama dengan Devil. Setelah kami menemukannya, sifat Clysa berubah pesat. " perjelas Kesya, kemudian iapun pergi dari kantin

Allysya terkejut, ia terus memerhatikan Clysa. Tak ada yang bisa paham, namun Allysya paham. Allysya tersenyum miring menatap Clysa yang terlihat tak nyaman dengan setiap sentuhan dari Ver.

"Lo gak bisa bohong dari guw, Clysa. " batin Allysya

***

Clysa mencuci tangannya di wastafel ditoilet perempuan disana. Ia kemudian melap tangannya itu dengan tisu.

Ceklek

Allysya masuk ketoilet, ia mengunci pintu rapat². Clysa langsung menatap Allysya heran

"Sya!! Lo mau apa? " bentak Clysa

Allysya membalikan badannya, ia memeluk tubuh Clysa dengan hangat. Clysa berusaha meronta, ia juga mencoba mendorong Allysya. Namun entah karna apa, Clysa menyerah.

"Hiks, hiks, hiks. " tangis Clysa meledak

"Lepasin Sa!! Keluarin semua yang ada dihati lo sama gue. " lirih Allysya

***

Clysa sedang duduk sendirian didalam kelas. Ia tak ingin keluar dari sini, Ver bukan Devil. Dia hanya mata² yang mengawasi Clysa.
Apa yang terjadi pada Clysa?
Mengapa Clysa di awasi oleh Ver?
Y

ang harus kalian tanyakan bukan itu, tapi apa rencana Clysa?

"Gue masih belum bisa jujur sama mereka. Gue gak bisa, menjauh itu lebih baik sekarang. " gumam Clysa

Ceklek

Tak

Tiga orang pria masuk kedalam kelas Clysa, Mereka adalah anggota BD, Ver, Khail, dan heker BD Devil. Dan Verlah yang telah mengunci pintu.

"Sial!! " umpat Clysa

Clysa berdiri dan hendak mengambil pistol diatas mejanya. Namun Khail langsung menendang pistol itu hingga terlempar jauh.

"Apa yang lo mau? " tanya Clysa menekankan

Devil, pria bertopeng itu berjalan mendekati Clysa. Clysa mengambil pisau kecil dari dalam sepatunya.

"Gadis pintar. " gumam Devil

Devil menendang pisau dari tangn Clysa, Clysa agak terkejut. Tak bisa diremehkan mekuatan heker dari black devil.

"Okeh, gue nyerah. " Clysa mengangkat kedua tangannya keatas

"Lo mau lawan Devil? " tanya Ver, seperti mengancam

Clysa terseyum smirk, ia mendekat dan menyinpul tangannya di leher Devil.

"Gue gak lawan yang jadi milik gue. " bisik Clysa ditelinga Devil

"Ck, naas. " balas Devil

"Lo yang buat gue begini. Tanggung jawab sekarang. " Clysa tersenyum nakal

Devil mendekatkan wajahnya pada wajah Clysa, namun Clysa tersenyum smirk, dan menjauh dari Devil.

"Ck, dasar gadis nakal. " umpat Devil agak berbisik

"Jadi. " Clysa duduk diatas meja, "Apa yang lo, lo dan lo lakuin disini. "

"Awasin lo. " jawab Khail

"Tiga orang? Hmm, keknya gue senakal itu. "

"Kamu dan sahabatmu~~. " perkataan Devil terpotong

"Mereka bukan sahabat gue. " Clysa menatap Devil dingin dan datar

"Hah, lo masih jadi heker disana. Lo masih~~." perkataan Ver juga dilotong Clysa

"Sapa bilang, sudah dari tadi gue keluar. Silahkan tanyakan pada mereka sendiri. "

Clysa menyilangkan kakinya, ia tak terlalu peduli dengan reaksi ketiga pria itu.

"Gue udah nyiapin banyak cara buat kalian percaya. Dan buat gue bisa metemu sama ketua dan wakil ketua kalin. Jika tak percaya sekarang, hari esok masih ada. " batin Clysa

"Sudah? Selesaikah anda berpikir? " ucap Clysa

"Nanti malam lo bakal kami temuin sama wakil Evil. " ucap Khail

"Apa itu cukup, gue harap ada tambahan, hmm? " Clysa turun dari meja, ia mengambil berjalan kearah pisau itu terlempar

"Wakil Evil bakal ngujimu, bisa atau tak akan bisat kau bergabung dengan black devil. " ucap Devil menambahkan

"Itu lebih bagus. " Clysa menengok sambil memainkan pisau kecil itu di jari jemarinya.

"Hati hati, jangan bermain dengan pisau yang tajam. " Devil menangkap pegangan pisau itu, yang terjatuh karna Clysa tersimpai tali sepatunya sendiri

"Tapi gue suka, gue suka bahaya. " bisik Clysa

"Saya suka anda yang sekarang, bad girl. " balas Devil

TING TONG JAM ISTIRAHAT SELESAI!!

Bel istirahat usai, akhirnya Clysa bisa bernafas agak lega. Khail dan Ver berjalan keluar dari kelas. Sedangkan Devil, ia menatap Clysa sejenak. Clysa menggerakkan tangannya seolah bertanya apa dan pergi. Devil tersenyum smirk lalu pergi dari kelas itu.

"Nanti malam, rencana tahap dua bakal dimulai. Misi dimulai. " batin Clysa

Clysa mengambil pistol dan memasukannya kedalam tasnya. Pisau itu kembali diselipkan kesarung pisau dekat sepatunya. Semua murit telah masuk kekelas, Clysa bersikap biasa. Seolah tak ada yang terjadi.

"GONDOKKKK!! BALIKIN PENA GUE DODOK!! " seperti biasa, Rido sudah membuat Mala marah dengan mengambil pena milik sang empu

"WOII!! JAM MASUK WOI!! MASIH GELUT KALIAN!! " bentak Qibal, ketua kelas itu

BRAK

"CACINGGG!! MAMAK, CACING PERUT DEDEK KELUARR!! " teriak Ceryl, anak paling heboh dikelas

"Yaelah dek, itu rautan pensil Joko. " ucap Rika

"Lah, napa gue? " sang sempu yang namanya disebut langsung bereaksi

"Anjing lo Koko, bersihin meja gw bangsat!! " bentak Ceryl

"WOIII!! BU ASTUTI MAU MASUK KAMPRETT!! " teriak Grasi

Yah, ini lah kebiasaan kelas XIIb ipa setia jam istirahat usai.

#

#

#

#

#

GREGET BANGET ANJIIIIR!!

SILAHKAN BUAT KOMENTAR SENDIRI, MUNGKIN KALIAN MAU NGOBROL SAMA MEREKA?

SELAMAT MELANJUTKAN!!

The Girls: Menjaga yang masih adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang