BAB VI || Bantuan

19 3 0
                                    

Dor dor dor

Tiga tembakan pistol keudara membuat semua orang disana menatap kearah suara.

"BERENTI ATAU GUE BUNUH KALIAN SEMUA!! " teriak dan ancam pelaku yang menembak, Sastra

"Tuh bocah idiot, ngengagetin gue aje. " ucap Civa sambil mengelus dadanya.

"I LIKE!! LIKE LIKE LIKE LIKE!!" sorak histeris Crystall dan Kesya

"Shut!! " ucap Nalia

"Hehe!! " cengir keduanya

Kenan, Alexsa, Enza dan Sastra berjalan menemui Nalik dkk. Setibanya di sana, Alexsa langsung melihat Nalia.

"Maaf gangu lo, soalnya anggota lo ada di sini. " ucap Nalia langsung

Enza langsung melihat kesekeliling, kemudian mengangguk.

"BUAT KALIAN ANGGOTA DRAGON GENK YANG GAK MAU BERURUSAN SAMA PARA PETINGGI KALIAN!! BISA LANGSUNG PERGI DARI SINI!! " teriak Sastra langsung

"Jika ada yang berani nantang gue, bisa langsung kedepan." tambah Alexsa dengan ekspresi dinginnya.

Beberapa orang anak IPA langsung mundur, dan pergi dari sana. Sedangkan kelompok IPS hampir semuanya pergi dari sana. Kelompok IPA yang pergi itu adalah anak² yang telah tau apa yang akan terjadi jika mereka membantah ketua DG. Sedangkan kelompok IPS, kebanyakan yang anggota Dragon Genk. Dan sebagian kecilnya, pengecut.

"Sa, bujuk capar lo!! " bisik Crystall

"Apaan sih?! " ngeles Clysa langsung

"Lo mau liat mereka tauran? " tanya Nalia dengan ekspresi datarnya.

"Ayo lah, Sa!! " paksa Civa, Rani dan Kesya langsung

"Ck. Ken, tolong. " ucap Clysa

"Apaan? " tanya Kenan

"Apaan lagi, bubarin lah. Emang lo mau mereka tauran. " ngeles Clysa langsung

Kenan tersenyum tipis, kemudian menatap ke seluruh anak di sana. "YANG MAU DI KELUARIN DARI SEKOLAH BISA TETAP DISINI!! "

Kenan terhenti sejenak, "Kalian pasti sudah tau, setiap murit yang dikeluarkan dari SMA Gajah Putih. Gak akan bisa pindah kesekolah lain. Jadi, putuskan!! " lanjutnya

Semua murit langsung hening, tak lama kemudin beberapa anak pergi dari lapangan itu. Setelahnya, lapangan itu hampir kosong karna anak² yang telah mulai bubar. Kini hanya tinggal Nalia dkknya, Alexsa dkknya, Samuel dkknya, Wahyu dkknya, dan Kenan.

Samuel melihat kearah Allysya, ia tersenyum smirk pada gadis itu. Kemudian segera pergi dari sana bersama kedua temannya.

"Masih disini? Mau lo gue masukin keruang BK? " ancam Rani pada Wahyu

"Keknya kakinya doang yang panjang. " ucap Kesya

"Tapi otaknya singkat. " lanjut Crystall

"Tarik otaknya yuk, biar jadi panjang. " canda Civa

"LoL!! "ejek Wahyu dan ketiga temannya

Mereka berempat segera pergi dari sana. Kini, Nalia dan yang lain yang tersisa di sana.

"Ok, thanks. " ucap Nalia, lalu tersenyum tipis

"Yaps. " jawab keempat pria itu.

"Weh, lo curi pistol nih dari mane? " Civa mengambil pistol dari tangan Sastra

The Girls: Menjaga yang masih adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang